Chapter 9 | the smell of your shirt

82 17 20
                                    

"Ini, pakailah baju ku dulu," Sungchan menyerahkan kaus miliknya yang ukurannya sangat besar jika dipakai oleh Shotaro, namun shotaro dengan senang hati menerimanya.

"Terima kasih Sungchan, aku pinjam kamar mu ya untuk mengganti pakaian," kata Makhluk imut itu yang hanya diangguki oleh Sungchan.

Setelah puas bermain hujan, mereka berdua berjalan menuju rumah Sungchan. Rumah Sungchan terletak lumayan dekat dengan pantai. sebuah rumah minimalis dan modern dengan halaman yang luas. 

Bukan tanpa alasan Sungchan membawa Shotaro ke rumahnya, saat bermain hujan-hujanan tadi, Sungchan melihat tubuh remaja itu sudah menggigil namun tetap keras kepala bermain air hujan, jika Sungchan jahat dan kejam mungkin dia akan membiarkan Shotaro mengalami hipotermia di pantai, untung Sungchan baik hati.

Lagipula, dia juga takut dimarahi oleh kakaknya Shotaro yang tempo malam dia lihat, terlihat galak pikirnya.

Di dalam kamar Sungchan,  setelah mengelap tubuhnya yang terasa agak dingin dengan handuk yang tentu saja milik tuan rumah, Shotaro memakai kaus yang Sungchan berikan. Namun, baru saja kaus itu dia pakai sampai ke area leher, gerakannya terhenti dan mulai menghirup aroma dari kaus itu, itu aroma khas dari sungchan dan Shotaro menyukainya.

Kejadian itu tak berlangsung lama sampai Shotaro dikejutkan dengan Sungchan yang tiba-tiba membuka pintu "Shotaro, maaf boxer ku ketinggl-an" gerakan Sungchan yang sedang membuka knock pintu terhenti seakan membeku kala kepala beserta matanya tak sengaja -kembali- mengintip tubuh remaja yang sama.

Sungchan melongo cukup lama melihat tubuh Shotaro yang menghadap belakang, "benar-benar ramping dan putih" pikirnya kotor namun segera dia tepis ketika melihat Shotaro langsung memakai bajunya yang kebesaran dan mengambil bantal miliknya hendak melemparkan bantal itu pada Sungchan yang masih betah nangkring di pintu.

"Tunggu dulu! Aku bisa jelaskan-"

"Keluarrr dasar mesum!" pintu itu ditutup rapat oleh Sungchan yang sudah berkeringat ngeri meninggalkan Shotaro sendirian di dalam kamar, sungguh yang kali ini dia juga tak sengaja, percayalah.

"Wah sial, boxer ku masih di dalam," Sungchan menggaruk rambut nya yang sedikit gatal sambil berpikir bagaimana nasib si junior tanpa boxer kesayangannya itu.

Berbeda dengan keadaan di dalam kamar dimana Shotaro masih agak syok meski ini bukan pertama kalinya Sungchan mengintip tubuhnya.

"Kenapa sih! Mesum sekali dia dasar menyebalkan!"  umpatnya sambil  menghentakan kakinya beberapa kali, kemarin pahanya berhasil Sungchan lihat, sekarang lekuk tubuh belakangnya, Shotaro sudah tak tahan!

Kala Shotaro mencoba menenangkan dirinya yang agak malu, netra miliknya tak sengaja menangkap sekumpulan piala dan medali, mendekati rak itu dan mengambil salah satu piala emas yang terpasang disana.

"Milik Sungchan yaa?"  Shotaro mengusap piala yang tampak berdebu itu, terpanpang jelas itu adalah piala penghargaan pemenang Taekwondo sekitar 4 tahun yang lalu, Shotaro ingat.

Setelah mengembalikan piala itu ke tempat asalnya, matanya juga tak sengaja melihat beberapa foto yamg terpajang di dinding, seperti foto keluarga yang menampilkan orangtua Sungchan dan foto Sungchan kecil yang tampak bahagia mengigit medali taekwondo bersama Sabeumnya. 

Shotaro tersenyum, Sungchan kecil sangat menggemaskan, yang besar juga gemas meski agak menjengkelkan.

Netranya juga menangkap seragam Taekwondo milik Sungchan yang terpajang dalam lemari kacanya, nampak sangat lusuh. Juga beberapa sabuk milik proa jakun itu yang Shotaro tahu pasti Sungchan mati-matian mendapatkan semua itu.

Entah mengapa Shotaro jadi ingin menangis melihat ini semua, matanya sudah berkaca-kaca dengan pipinya yang mengembung.

Di luar kamar, Sungchan sudah uring-uringan di tembok samping pintu kamarnya, dia sudah pasrah jika nanti Shotaro akan memarahinya habis-habisan karena tak sengaja mengintip, lagi pula kembali pada alasan awal  dia tak sengaja. Paham!

If It Shines | SungTaro fanficTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang