Chapter 4 | daisies and sunflowers

128 17 6
                                    

"Auditorium nya di sebelah sini ya?"
Terlihat kursi terbentang luas dengan lumayan banyak orang di dalamnya, Sungchan merasa tak asing dengan suasana ini, dulu dia sering merasakan suasana ramai ini, sungguh dia gelisah, putaran memori akan ibunya terus bertengkar dalam pikiran Sungchan.

"Sampai juga! Untung masih sempat" Sungchan tersadar akan pikirannya ketika  Wonbin membuka pintu ruang audisi dan bersyukur karena mereka tak terlambat.

"Kita mau duduk dimana? Kursi banyak sekali gila!" Ujar Wonbin ketika melihat hamparan kursi kursi bejejer seperti di bioskop.

"Disini! Tempat duduknya sangat strategis untuk melihat Taro menari!"

"Eunseok kamu bersemangat sekali mau lihat Taro menari ya!"

"Benar, kayaknya dia tipeku banget, terima kasih Wonbin sudah mengenalkan ku pada malaikat seperti dia!"

"Iya kalian setipe, sama-sama menyebalkan" celetuk Sungchan dengan sarkas.

"Sungchan kamu iri ya?" Mata Wombin memicing pada Sungchan

"Oh Tidak, aku tidak iri"

"Hmm terserah dasar nolep," Wonbin hanya memutar kedua bola matanya malas.

Mereka bertiga duduk sembari melihat penampilan peserta, namun sepertinya yang menonton hanya Sungchan dan Wonbin karena Eunseok malah tertidur, menurut Eunseok audisi ini sangat membosankan, dia hanya menunggu shotaro untuk tampil, tak lebih dari itu.

"Sialan dia cepat sekali tertidur," sungguh Sungchan heran dengan orang modelan Eunseok, bisa tidur dimana saja.

"Shotaro tampil nomor urut berapa ya?" Tanya Wonbin

"Ke 4"

"Ohh, emm tidak terlalu ramai ya yang datang, Atmosfer disini juga terasa di dunia lain ya. Semuanya kelihatan seperti selebriti, aku jadi ikut deg-degan! Padahal aku bukan konsestan,"

"Yaa, memang kalau untuk lomba seleksi tari seperti ini tidak terlalu ramai yang datang, lebih ramai jika kamu pergi ke tempat ke tempat olimpiade Taekwondo. Disini tarian agak kurang diminati,"

"Lagi pula, penari yang lebih hebat banyak kan?"

"Jahat sekali ucapan mu Sungchan,"

"Aku berkata jujur, lagipula itu kenyataan. Apalagi si Shotaro itu orang jepang kan? Akan sedikit yang mengenalnya,"

"Kau menyebalkan! Aku akan mengadukanmu pada Shotaro nanti,"

"Apanya yang sal-"

"Lihatt Shotaro akan segera Tampil!" Teriak Wonbin memotong ucapan Sungchan dan membuat Eunseok terbangun kaget.

"Benarkah! Benarkah! Mana mana!" Heboh Eunseok yang membuat suasana Teater menjadi sangat berisik.

Sungchan mencoba untuk menyuruh diam, ingat di teater tak boleh berisik, Sungchan juga seketika malu ketika pandangan orang-orang disana yang reflek menuju ke mereka.

"Hei bocah jangan berisik!" Tegur penonton lansia dibelakang.

"Ah kami minta maaf pak," Sungchan menggaruk tengkuknya yang tak gatal, sungguh dia sangat malu sekarang.

"Lihat lihat! Itu shotaro eh tidak itu Sho chan, astaga cantik sekali!," Bukannya diam, Eunseok malah makin berisik saat melihat Shotaro keluar dari samping panggung.

Ketika Sungchan mengalihkan Atensi nya pada Shotaro yang baru saja keluar, dia terdiam sejenak, tunggu dulu! Benarkah itu remaja yang baru saja bertengkar dengannya di toilet tadi? Kenapa tampak berbeda 100 derajat?

"Cantik" benak Sungchan ketika melihat orang yang sama namun tampak berbeda ini.

Shotaro terlihat keluar dengan style yang bisa dibilang cukup sexy, khas penari dari jepang, sungguh simbolis sekali anak ini. Bajunya crop top putih namun perutnya tetap tertupi oleh mangset berwarna hitam, dam celana training berwarna, menurut Sungchan lekukan tubuhnya sangat indah!

If It Shines | SungTaro fanficTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang