IMMORTAL QUEEN (01)

86 13 14
                                    

Hello again, Neoders.

ingatkan jika ada typo dan jangan lupa tapi bintang sebelum baca!!

H A P P Y --R E A D I N G

Immortal Queen (01)

⋅•⋅⊰∙∘☽༓☾∘∙⊱⋅•⋅

⋅•⋅⊰∙∘☽༓☾∘∙⊱⋅•⋅

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

Aroma Petrichor yang menguar masuk ke dalam penciuman. Hujan semalam masih meninggalkan kesegaran pada apa yang ia timpa oleh tetesan nya. Embun pagi ini begitu sejuk nan dingin. Hewan-hewan sudah diberi makan oleh peternak nya, begitupun tanaman gandum yang sudah dipupuk dan disiram oleh petaninya.

Kota itu seolah bangun dari tidur lelap nya semalam. Kesibukkan kota mulai terpampang jelas, diiringi oleh kicauan burung dan angin yang menerpa daun menyebarkan aroma petrichor dan menjatuhkan embun. Semua nya disibukkan dengan pekerjaan nya masing-masing. Berbagai aktivitas membuat semua nya sibuk, entah di luar maupun di dalam kerajaan.

Tapi, lihatlah tuan putri ini. Yang masih setia berada di atas ranjang meski matahari sudah hampir berada di atas kepala. Nampaknya ia lelah sebab bereksperimen di laboratorium hingga larut malam, membuatnya merasa lelah dan terlambat bangun seperti sekarang.

“Jenna..”

“Jennaya!!”

“Jennaya Eirene Alldrick Anastasya?!”

Tuan putri yang sudah dipanggil nama lengkap nya oleh ibunda spontan bangun detik itu juga. Karena baginya, itu adalah suatu peringatan. Ia membuka mata, menemukan ibunda nya sudah menatapnya dengan tatapan seram. “A-ada apa ibunda?” tanya nya.

Wanita bernama Irish Anastasya hanya menghela napas nya, memang susah menghadapi sang putri yang memang lah duplikat sang ayah, Raja Theo Alldrick. “Lihatlah putriku! matahari bahkan sudah hampir diatas kepala.” Ia menunjuk ke arah jendela besar di kamar tuan putri Jennaya “Dan kau, tidak berniat bangun?”

Kendati merasa bersalah, Tuan putri Jennaya hanya tersenyum kepada ibundanya, sembari berucap “Aku lelah ibunda.” Tangan nya menarik selimut tebal untuk menutupi tubuhnya “Biarkan aku melanjutkan tidurku.” Kemudian ia kembali memejamkan mata.

Ratu menggeleng, ia menarik selimut yang menutupi tubuh sang putri. Membuat Jennaya tersentak kaget dan terpaksa bangun dari tidur. “Tidak ada yang menyuruh mu untuk kembali tidur tuan putri, sekarang kau harus segera membersihkan tubuhmu” Ucap ratu Irish pada putri semata wayangnya.

“Ibundaa…” Jennaya merengek pada ibundanya.

“Segera lah membersihkan tubuh mu putri ku,” Sang ratu berjalan mundur meninggalkan ruangan luas milik Jennaya.

Immortal Queen {On going} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang