06

43 5 0
                                    

Hiruk pikuk mengisi ruang luas berinterior mewah. Tiap dindingnya berkilau berasal dari barang berkualitas yang tertata rapi setiap sudutnya.

Ruang penuh gemerlap cahaya, pasti salah satunya berasal dari gaun dan jas mewah yang dipakai pemiliknya. Dengan melihat saja, orang tau ruang itu khusus khalayak penting, petinggi, dan bangsawan.

Mewah nan indah, menandakan seberapa berkuasa pemilik ruang itu. Ruang yang hanya ada satu di planet ini yaitu ruang acara kerajaan Agragenestra.

Kerajaan Agragenestra, kerajaan mewah dan makmur yang berdiri di planet Attarasya. Planet yang begitu  terkenal akan keamanannya dari dunia luar. Dan tidak berbaur dengan planet lain. Bahkan orbitnya tertutupi sihir, sehingga planet ini tidak dapat di cari tidak banyak yang tahu keberadaannya.

Sistem di planet ini jauh dari teknologi bahkan penduduknya menyanjung tinggi sistem kerajaan yang terikat kasta dan sihir. Kental dengan tradisi leluhur yang membedakan kasta sesuai dengan pangkat dan pengelempokan sendiri  disebut omega vers, samaran atau kata lain dari jenis kelamin.

Saat ini kerajaan Agragenestra sedang merayakan perayaan yang hanya ada dalam sekali tiga tahun. Seluruh penjuru planet ikut merayakan baik itu kalangan rakyat biasa dan juga bangsawan. Namun acara ini lebih di wajibkan bagi anak muda. 

Para bangsawan akan menghadiri acara di kerajaan. Bangsawan muda wajib mendatangi pesta utama yang di adakan di aula kerajaan. Bahkan jika ia sakit ia tetap di wajibkan hadir dan akan diberi ruangan untuknya beristirahat.

"Waa aku tidak sabar menunggu moonattack ini"

"Iya aku ingin bertemu mateku"

Acara yang ditunggu tunggu kalangan dalam pesta ini adalah acara puncak yang sudah sering disunggul rumornya.

"Sampai membuatku bosan, selalu mendengar rumor itu"

[Name] membuang nafasnya kasar berapa kali lagi ia mendengar orang yang haha hihi hanya karena rumor Bodoh itu.

"Nona [Name] memang susah di tebak"

Kekeh seorang perempuan seumuran [Name], dan dibalas sinis oleh [Name]. Memangnya ini sebuah permainan tebak tebakan?, [Name] terkekeh lalu tersenyum, senyuman yang begitu manis, dalam hatinya ia menyumpahi perempuan itu.

Yah, bukankah ia juga harus bertopeng disini, well jika seseorang baik padanya ia akan baik dan jika seseorang jahat yah ia harus sejuta kuadrat lebih jahat. Namun jangan samakan ia dengan orang-orang dihadapannya ini. Manusia yang  diluar memuji dalam hati menusuk.

"Dasar penjilat" 

Kapan ia bisa keluar dari perkumpulan memuakkan ini. [Name] Melirik pada cangkir teh dihadapannya, mengabaikan perempuan tadi lalu meminum tehnya. Saat teh itu menyentuh lidah, rasa asin menjalar membuatnya hampir terbatuk.

Namun ia menutup mata, menghirup dalam teh itu. Menampilkan diri tengah menikmati dengan tenang. Seolah meresapi rasanya.

"Sialan pasti ini ulah Isabelle boneka Anabel itu"

[Name] meletakkan teh itu maniknya menangkap seseorang sedang menutupi bibirnya dengan sebuah kipas, tersenyum puas di sana.

[Name] tersenyum lembut, hanya demi image nya lebih tepat kakeknya.
Sebentar saja sebentar ya persetan! sebentar sebelum ia memberi pelajaran pada perempuan Anabel kurang garuk itu.

"Oh Terimakasih lady Isabelle, sudah menyeduhkan teh ini, saya tau ini buatan lady dari rasanya yang khas dengan lady"

[Name] menatap tenang wajah Isabelle. Isabelle tersentak merasa tatapan semua tertuju padanya sekarang.

Ia berusaha terlihat tenang. ini tidak sesuai rencananya ingin mempermalukan [Name]. Tapi anehnya [Name] terlihat santai sesudah meminum 10 sendok garam yang ia masukkan.

"Wanita gila"

"Ya tidak perlu sungkan lady, saya hanya ingin para lady meminum teh yang dipetik langsung dari kebun keluarga saya" Isabelle tersenyum manis namun tatatapan lady lainnya menjadi datar, tidak menanggapi isabelle dan memberi tatatapan sangat tidak suka padanya.

"Ternyata ini teh Isabelle"

"Wah pantas rasanya berbeda"

"Aku jauh ke Kerajaan malah meminum tehnya"

[Name] menaikkan alisnya mengamati, lalu terkekeh dalam hati, lihat tidak ada yang menyokong gadis sok berkuasa itu.

"Niat anda sangat baik lady, dan saya tidak menyangka panen terbaik yang anda berikan rasanya sangat khas sampai saya berpikir trend teh berubah menjadi asin atau itu khusus teh anda lady"

Tatapan tajam menuju pada Isabelle, begitu juga [Name] menatap datar. Isabelle meneguk ludahnya, menahan amarahnya, tentu itu sebuah kesenangan bagi [Name].

Isabelle kira [Name] tidak akan membalas, baginya Isabelle sekarang hanya seperti ikan yang bisa dipancing tanpa menggigit umpan. Mudah sekali! [Name] tersenyum lebar, senyuman evil yang hanya ia perlihatkan pada targetnya seperti semut yang akan ia injak kapanpun.

"Upss apa ini terkhusus untuk saya, ah ternyata anda begitu memperhatikan saya, sampai tau saya tidak menyukai teh terlalu manis"

"Namun itu tidak membuat saya lupa membedakan kualitas teh yang dipetik langsung dari perkebunan dengan teh yang di jual di pasaran murahan persis teh ini"

Isabelle menggigit bibirnya, rasanya lehernya dicekik oleh pikirannya yang ramai. Kalah telak isabelle benar benar dipermalukan sekarang.

"Anda salah lady saya tidak mungkin menyajikan teh seperti itu" ucap Isabelle dengan suara terbata bata. Mencoba mengabaikan tatapan para lady dan bisikan yang disengaja mereka keraskan.

"Apa lady mempertanyakan penilaian saya? sebaiknya anda memperbaiki penilaian anda terlebih dahulu. Tidak tahu malunya menyajikan teh murahan di acara kerajaan, anda sudah menghina keluarga kerajaan"

"Sungguh tidak bermoral, saya harap ini terakhir saya melihat wajah anda"

[Name] berdiri dari meja perkumpulan mereka, lalu melangkah pergi. Sedangkan Isabelle menatap marah seolah matanya akan keluar. Dia kemudian berdiri pergi berlawanan arah.

******

"Kau kira aku akan diam! Siapa suruh mencari masalah denganku"

[Name] menghela nafasnya ia duduk di pembatas rotof yang ada di luar jendela ruang pesta. Perempuan bernama Isabelle itu, Ntah apa yang ia inginkan, tidak henti mengganggu [Name]. Seolah jika tidak mengganggu dunia akan runtuh.

Sampai ia tau tiap masalah yang ada dipesta pasti ulah gadis itu. Dan semuanya selalu tertuju padanya. Kekanakan dan bodoh, [Name] membencinya, hingga ia menamai Isabelle boneka Anabel.

Berhenti memikirkan pengganggu, [Name] beralih kesekitar. Tidak ada seorang pun kecuali dirinya. Rasanya ketenangan di luar pesta itu seperti bebas dari penjara. [Name] tersenyum smrik dan mengeluarkan segelas wine, ntah sejak kapan ia bawa.

Dia sengaja memilih jendela paling ujung untuk menghindari perhatian. Gadis penyuka ketenangan, sudah menjadi hobinya melakukan apapun yang membuatnya merasa damai.

Seperti roftop ini, rasanya ia bebas
Melakukan apapun tanpa diketahui siapa saja. Mungkin hal itu juga faktor dirinya yang selalu menjadi pusat perhatian karena status keluarganya.

Namun ketenangan tidak hanya bermaksud pada tempat saja. Anehnya ia suka rasa tenang yang muncul saat dirinya berada ditengah mayat musuh yang berhasil ia habiskan. Bayangan bagaimana satu persatu mayat itu berjatuhan membawa senyuman lebar dibibirnya.

[Name] menggeleng tersadar terlalu larut dalam pikirannya. Ia menyeringai lalu meminum winenya, terlihat begitu anggun dan menawan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 7 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THIS STRANGE (Boboiboy x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang