Mata Damian menggelap, sedangkan Ara merutuki dirinya karena terlalu terburu buru, lihat lah sekarang Damian pasti mencurigai nya.-
'aduh aduh..gimana inii, mana Damian melototi aku'
batin Ara gelagapan.Sedangkan Damian menatap Ara dengan matanya yang menggelap, Damian benar benar menahan segala saraf urat nya untuk menerkam Ara nya.
"Kenapa?" ucap Damian dengan suara baritonnya
Ara melihat ke Damian dengan mata bulat hazel nya, "A..apa?"
"Kenapa?" ulang Damian "Kenapa kau tiba tiba begini?"
Mendengar itu, sontak Ara menundukan kepalanya, "A..aku hanya..aku ingin minta maaf..atas semua kesalahan ku pada mu Damian.."
Ara mendongakkan kepalanya untuk menatap Damian yang sedari tadi menatapnya
"Aku sadar akan kesalahan ku, mau kah kau memulai lembaran baru bersama ku?" pinta Ara.Damian hanya diam sembari menatap Ara.
Ara yang mendapat keterdiaman Damian merasa hatinya ciut.
"Damian..? aku minta maaf...aku ingin memulai lembaran baru bwrsama mu..aku akan memutuskan hubungan dengan William..bisakah kau memberi kesempatan kedua kepada ku..?" cicit Ara.
"..kau sadar akan yang kau ucapkan Ara?" ucap Damian dengan suara baritonnya, Ara hang mendengar namanya dipanggil pun merinding.
"I..iya Damian..aku sadar.." ucap Ara sambil mengalungkan tangannya ke leher Damian dan menariknya lebih dekat.
Damian yang mendapat perlakuan itu sontak merasakan sesuatu yang hangat di hati nya, Ara nya, ya, Ara nya menyentuhnya, memanggil nya..bahkan memeluknya..
"Kau membuat ku gila Ara, im crazy over you" Damian menggeram dan langsing melumat mulut Ara dengan lembut.
Ara yang terkejut lama kelamaan membalas ciuman Damian dengan lembut, tangan mungilnya dia arah kan ke rambut Damian dan meremas nya dengan pelan. Damian menggeram dibibir mungil Ara merasakan tangannya di rambut nya. Sontak Damian melumat kasar bibir Ara, menjilat bibir bawah Ara seakan meminta masuk ke dalam mulutnya.
Ara membuka mulutnya dan lidah besar Damian sontak mengabsen giginya, masuk kedalam mulutnya dan berdansa dengan lidah Ara. Damian yang merasakan lidah Ara menggeram pelan.
Saling menghisap dan membelai lidah, mereka begitu larut dalam permainan lidah mereka.
Ara yang sudah kehabisan napas sontak menarik lembut rambut Damian. Damian melepaskan ciumannya dan terlihatlah benang saliva dianta mulut mereka.
Ara melihat ke Damian dengan mata bulat hazel nya.
Damian memgelus pipi Ara dan mengecup pipinya, "Kau milikku Ara".
Ara yang mendapat perlakuan itu hanya terpenjam menikmati elusan dan kecupan Damian.
Tiba tiba..Kruyukk...
Ara tersemu malu karena cacing cacing diperutnya demo meminta maaf.
Damian yang mendengar nya terkekeh kecil, "Lapar?"
Ara yang kelewat malu hanya mengangguk. Damian yang melihatnya menarik Ara untuk bangun ,"Ayo makan."
Ara hanya diam saja, sementari pipi nya sudah merah padam.
'ishhh perut murahan! bikin malu ajaaa!' batin Ara.
Ara hanya menurut saat Damian membawanya ke meja makan sambil bergandengan tangan.
Melihat Tuan dan Nyonya mereka turun bersamaan dengan berpegangan tangan, para maid dan bodyguard sontak terkejut, pasalnya mereka tidak pernah terlihat bersama apalagi bergandengan tangan.
Damian mengacuhkan pandangan mereka dan mendudukan diri nya di kursi dan membawa Ara ke pangkuannya.
"A..aku bisa duduk sendiri.." ucap Ara malu.
"Saya tidak terima penolakan, bi tolong buatkan makanan untuk Ara" ucap Damian pada bibi
Sembari menunggu Damian mengelus pinggang Ara di pangkuannya dan menatap Ara. Ara yang mukanya sudah merah seperti kepiting rebus hanya mengalihkan pandangan dan menahan gemetar karena elusan Damian.
Damian hanya tersenyum kecil melihat Ara malu malu.
15 menit kemudian, bibi menghampiri mereka sembari membawa sepiring makanan untuk Ara, "Ini tuan.." setelahnya, bibi meninggalkan mereka berdua.
Hampir saja Ara ingin mengambil sendok nya jika tidak terhalang tangan Damian.
Damian membawa makanan tersebut ke mulut Ara. Ara dengan ragu ragu makan disuapi Damian.-
Setelah makan malam, sekarang mereka berdua di kamar, duduk di kasur dengan canggung.
"em..aku tidur dulu!!" pekik Ara melompat ke kasur dan menyelimuti dirinya dengan selimut.
Damian yang melihatnya hanya menggeleng kepala kecil dengan kekehan, dia bangun dari duduk dan pergi mandi.
Setelah selesai mandi dan memakai pakaian tidur, Damian mematikan lampu dan mulai bergabung ke kasur dengan Ara.
Damian berbaring melihat langit langit kamar, dan mekoleh pada Ara yang tidur dengan punggung nya mengarah kepadanya.
Damian sontak mendekati Ara dan memeluk nya dari belakang, sembari mengelus pinggang nya.
Ara yang ternyata belum tidur, hanya melepaskan desahan lembut dan mengigit bibirnya.
Damian yang mendengar nya semakin berani mengelus paha Ara dibawah gaun tidurnya, semakin atas semakin ke pinggang.
Damian mengelus kulit lembut Ara dengan tangan besar nya sembari menggeram lembut merasakan renda celana dalam Ara.
Damian hanya semakin mendekat kan diri dan menekan bagian tubuh depannya dengan punggung Ara, dan memainkan renda celana dalam Ara dengan telunjuknya, memancing dan menggodanya.
Ara yang merasakan nya hanya mendesah lembut, "mhh.." desah kecil Ara
Damian yang mendengar nya menenggelamkan kepalanya ke ceruk leher Ara dan mulai menciuminya.
"emhh..damian..." desah lembut Ara merasakan kecupan kecupan kecil di lehernya dan masih merasakan tangan Damian menggoda area celana dalamnya.
.
.
.
wawww itu lagi ngapain yaa🤔🤭tbc...
kalau typo tolong ditandain ya...sekian.. tolong vote, komen, and follow ya guys..✨
terimakasih

KAMU SEDANG MEMBACA
Second Chance With My Husband
RomanceDAMIAN AND ARA Ara Liliasayana, perempuan dengan sejuta pesona. Kulit seputih susu dengan muka bagaikan malaikat memikat semua lelaki tak terkecuali Damian. Damian Ruels Edagarial, CEO perusahaan perhotelan dan villa, serta mafia kejam tak pandang b...