prolog

245 25 10
                                    

Rintik hujan yang kini sedang mengguyur bumi, serta udara dingin yang mengalun bersamaan dengan rintik hujan. Dinginnya udara menyapa kulit seorang anak laki laki yang tengah berdiri disamping sang bunda. Stasiun ramai karena banyak orang lain yang pergi untuk mencari nafkah, salah satunya adalah bunda dari dua anak laki laki tersebut.

"apakah bunda akan pergi?"  tanya sang kakak yang sedang menggandeng tangan adiknya.

Sang bunda yang terpanggil, memyunggingkan senyumnya didepan kedua putra kecilnya.

"maafkan bunda sayang, bunda akan bekerja dengan keras dan kembali dengan banyak uang agar kita bisa hidup enak ya?"  titah sang bunda yang menahan air matanya.

"nanti bila bunda pulang dari sana kita jalan jalan dan makan enak seperti apa yang Jean dan Jian inginkan. Bunda akan merindukan kalian disana.."

"bunda, Jean bakal terus doain bunda dan cepat kembali ya bunda. Jean pasti akan rindu ciuman dan ucapan selamat malam dari bunda." ucap Jean dengan ekspresi cemberut miliknya.

Hancur sudah pertahanan sang bunda yang menahan tangis dan rasa sesak yang menyeruak didalam dada. Ia menarik kedua anaknya kedalam pelukannya untuk yang terakhir kalinya, dan mencium kedua pipi putranya.

"bunda juga pasti rindu adek dan kakak, doain bunda selalu anak anak bunda. Bunda sayang kalian, dan bunda bangga sekali mempunyai dua putra yang sangat hebat walau kita serba kekurangan."  kedua tangan yang bunda menggenggam tangan putranya dengan erat, lalu ketika alarm keberangkatan berbunyi ia mulai melepas lembut genggaman hangat yang selama ini menjadi penguat untuknya.

Tangan sang bunda melambai kala ia membawa kakinya untuk melangkah ke depan. Mengucapkan selamat tinggal dengan air mata yang masih mengalir dipipinya. Meninggalkan kedua putranya dengan harapan ia bisa kembali kemari dengan membawa banyak uang.

Jian kakak pertama dari Jean melihat itu dan sontak ia berteriak kearah sang bunda.

"bundaa cepatlah kembalii, dan semoga bunda mendapatkan yang terbaik!!!"  walau menahan isakan tangisnya ia tetap harus kuat didepan Jean sang adik.


Bunda menoleh dan tersenyum lebar sembari ke
melambaikan kembali tangannya.





'Bunda akan cepat kembali Jean, Jian. Anak bunda tolong hiduplah lebih baik.'


☆☆☆

gatau tes ombak dulu ahhhh 🌊

maaf kalo kurang ngefeel ya,

unpub atau publish?

Cerita Kita Yang Pernah Ada. || Hajeongwoo ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang