1. Rano

9 0 0
                                    

Kenapa Namanya Rano? Karena Diambil dari nama Penulis yang dikisahkan Dalam cerita ini, Namun sedikit disamarkan.

Rano mempunyai 5 saudara, 3 laki-laki 2 perempuan, Namun kakak pertama Rano yang bernama Juna tidak suka sama Rano ketika Rano baru dilahirkan, Soalnya Dia tidak mau punya adik lagi.

KARAWANG JULI 2003...

Hari dimana Rano dilahirkan, Tangis keras bayi pun terdengar pada saat itu, Lasni anak kelima Dari Ibu Inah terlihat cemberut karena Dia tidak menjadi Anak bungsu "Yah, Padahal Lasni mau jadi anak bungsu!" Ucap Lasni pada saat itu.

"Alhamdulillah anak ibu Laki-laki!" Ucap Mak yang membantu melahirkan, atau Biasa disebut dengan Mak paraji.

"Mak, Apakah kemungkinan Saya akan mempunyai keturunan lagi?" Tanya Ibu Inah.

"Kemungkinan Ini adalah anak bungsu" Ucap Mak Paraji itu.

Bu Inah bertanya seperti itu karena Dia sangat berharap tidak ada keturunan lagi, Karena Mertua Dari Bu Inah tidak suka kalo Bu Inah banyak anak, Karena kata Mertuanya "Kalo Sampek Dia punya anak lagi, Saya gak bakal peduli Dia bisa makan atau tidak" Ucap Mertua Bu Inah kepada tetangganya.

Karena Ucapan Mertuanya itu, Bu Inah sempat ingin melakukan hal yang sangat konyol, Dia berusaha untuk menggugurkan kandungannya, Namun Saat itu Bu Inah dapat mimpi, bahwa kalo Bu Inah menggugurkan kandungan itu, Perut Bu Inah bakal Busuk.

Apalagi Juna, Anak pertama Dari Bu Inah tidak mau punya adik lagi, Namun Bu Inah sangat lega karena Kata Mak Paraji kemungkinan Bu Inah tidak akan mempunyai keturunan lagi.

"Bu Gimana kalo Adik dikasih nama Rano?" Ucap Uwan Kakak ketiga dari Rano.

"Iya Boleh!" Jawab Bu Inah.

Di dapur terdengar suara aneh seperti suara piring yang mau dipecahin, Itu perbuatan Juna, Karena Juna kecewa bahwa Dia malah punya adik lagi, Dia pun selama beberapa hari tidak ngajak Ngobrol Bu Inah sama adik yang lainnya.

Saat itu pun Juna ditanya sama Tetangga soal Adiknya itu, Jawabnya pun sangat gak jelas dengan penuh amarah.

"Eh Juna, Gimana adikmu, Gak rewel kan?" Tanya Tetangga itu.

"Gak tahu, Kalo Bisa bayi itu dibuang aja ke kali, Bikin Susah aja!" Jawab Juna dengan amarah yang gak jelas itu.

"Lho kok jawabnya seperti itu, Kamu gak boleh seperti itu ya" Tetangganya menasehati Juna.

"Terserah deh!" Juna pun Langsung pergi.

Ketika Juna pulang ke rumah, Dia Pasang muka kesal kepada Ibunya, Namun Tika kakak kedua dari Rano tidak enak sama sikap Juna terhadap Bu Inah, Tika pun langsung menasehati Kakaknya.

"A (panggil Tika) Aku mau ngomong?" Tika Bicara pelan-pelan.

Juna pun menoleh "Kenapa?"

"AA jangan kayak gitu dong sama Ibu, Kasihan Ibu baru saja melahirkan, AA itu seharusnya bisa menerima, Karena AA paling dewasa, AA ini beberapa hari lagi akan menikah loh! Seharusnya AA minta Doanya sama Ibu, Bukan menjauhi ibu kayak begini" Tika menasehati Juna.

"Saya gak mau bayi itu menambah beban Orang tua kita Tik, Coba kalo harus ngurusin bayi lagi, Kapan orang tua kita hidup senang" Jawab Juna sedikit menentang.

"A...tidak ada seorang anak yang mau membebani kedua orang tua nya, malahan kalo banyak anak banyak rezekinya A, Semoga aja Adik kita bisa membawa rezeki untuk kedua orang tua kita" Ucap Tika menasihati Juna.

"Sekarang AA minta maaf sama Ibu, Dengan sikap AA kayak gini sama aja AA menambah Beban pikiran ibu tau gak" Ucap Tika sedikit menentang Juna.

Akhirnya Juna pun hatinya luluh, Juna pun pergi meminta maaf kepada Bu Inah Karena sudah berprilaku Buruk kepada Bu Inah.

Juna pun langsung memeluk dan menempelkan kepalanya ke paha Bu Inah yang lagi duduk disamping Bayi itu "Bu...Juna minta maaf sama Ibu, Juna tidak seharusnya begitu sama Ibu, Seharusnya Juna menerima atas kehadiran adik Juna" Dengan tangisnya.

"Ibu sudah memaafkanmu, Ibu paham kok kenapa kamu bersikap seperti itu" Ucap Bu Inah.

Juna pun melirik adiknya yang masih bayi" Dek maafin AA ya" Juna mencium Adiknya.

5 tahun kemudian...

Akhirnya Rano pun tumbuh besar, karena Orang tua Rano petani, Rano sering dibawa ke kebun sama Ibunya, Dia senang kalo Ibunya membawanya ke kebun, Rano selalu menunggu di sebuah Saung yang ada di kebun, Ada seketika, Rano tidak ikut bersama Orang tuanya ke kebun, Dia di asuh oleh kakaknya, Pada waktu itu Rano lagi main bersama teman-temannya, Namun ada pedagang cincau, Rano kepingin banget beli cincau itu.

Namun, ada Sodaranya yang lagi beli cincau itu, Padahal Rano tidak meminta kepada Sodaranya itu, Tapi Rano malah didorong "Kenapa, Kamu Mau? Sana Pulang aja minta sama Ibumu, Enak aja mau beli tapi gak ada  duit" Ucap Sodaranya itu.

Kakaknya pun yang melihat kejadian itu sangat sedih dan geram kepada Sodaranya "astaghfirullah, Dek, Kamu mau Cincau, Nih Ambil uangnya" panggil kakaknya yang bernama Uwan Dengan berteriak.

Rano pun langsung mengambil uangnya, Sangatlah tega perilaku sodara Rano.

Di Usia 8 tahun, Rano sudah masuk SD, Rano disana bahagia banget karena Sudah lama Rano ingin masuk SD, Dan Rano tidak sabar ingin dapat Teman baru, Sebelum masuk SD juga Rano sekolah PAUD Terlebih dahulu.

Dan Di Sekolah SD Juga Rano Terawasi sama Kakaknya yang bernama Lasni yang pada saat itu masih duduk di kelas 6 SD.

Lasni selalu melindungi adiknya, dan Dia sangat Takut Adiknya Di jahati sama teman-temannya.

Suatu ketika, Rano lagi main, Dan Rano tidak sengaja menyenggol anak gadis kelas 3, Rano disana di pukul dan ditampar sama anak itu.
Dan Rano pun bercerita kepada Kakaknya Lasni Sampai membuat Lasni menangis karena kasihan sama Rano.

Karena Lasni gak terima, Setelah pulang sekolah Lasni langsung melabrak Orang tersebut, Karena Dia adik kelas Lasni.

"Heh Metna, emang adik Saya ada salah apa sih sama Kamu, Kok bisa-bisanya Kamu mukul dan Menampar adik Saya?" Lasni menegur Metna anak gadis kelas 3 yang selalu bergaul sama kelas atas.

"Adik Kamu tuh menyenggol Saya" Bentak Metna.

"Rano kan gak sengaja, Gak mungkin Rano sengaja menyenggol Kamu" Jawab Lasni sangat kesal kepada Metna.

"Apaan sih, Awas ya Aku aduin sama Kak Mia dan Kak Fitri" Ancam Metna kepada Lasni.

Metna pun langsung pergi.

"Rano, Kalo misalkan setelah ini Metna jahatin Kamu lagi, Kamu bilang aja ya sama Kakak" Ucap Lasni kepada Rano.

"Iya Kak..."

"Yaudah sekarang kita pulang yuk!"

Ini belum apa -apa?

Masih banyak lagi.....

Jangan lupa untuk voment ya!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RANO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang