9. Istimewa

191 33 2
                                    

" Kamu teramat istimewa dari sekedar kata suka. Mengistimewakan diri dengan cara sederhana."

******

Memasuki semester 2, Gracia dan teman-temannya semakin disibukkan dengan banyak tugas dan ujian Untuk fokus memperoleh hasil yang terbaik agar dapat diterima di Universitas impian, mereka mulai membatasi aktivitas seperti nongkrong dan ngeband. Sebagai gantinya mereka lebih sering mengikuti les dan belajar bersama.
Namun memikirkan kemungkinan setelah ujian kelulusan nanti mereka akan langsung disibukkan dengan kegiatan persiapan perkuliahan, maka mereka sepakat malam minggu ini akan menjadi penampilan terakhir dari Band mereka The Jouska.

" gak nyangka yah, malam minggu ini bahkan jadi penampilan terakhir kita."
Kata oniel.

saat ini jam pelajaran terakhir kosong karena guru sedang rapat mengenai ujian akhir kelas XII, jadilah mereka bebas berkumpul di taman belakang sekolah.

" yah mau gimana lagi. Pokoknya kita harus berikan yang terbaik deh." sambung zee.

" setelah ini gak tau juga kapan kita bakalan bisa kumpul lagi, udah punya kesibukan masing-masing."

" jangan sedih yah dek yah, kalo libur usahain kumpul lah, gak usah sok artis loe. Hahahah. "

Gracia hanya menyimak percakapan oniel, zee dan Vino. Bukan tidak sedih karena ini akan jadi penampilan terakhir band nya, hanya saja ia tiba-tiba memikirkan shani.
Tidak bisa dipungkiri jika belakangan ini ia dan shani sudah mulai dekat. Bila semobil mereka tidak lagi saling diam. percakapan mereka lebih santai entah itu berdua atau saat beramai-ramai. Gracia juga sering menemani shani dirumah jika kedua orang tuanya pergi. Tentang perasaan Gracia, biarlah menjadi urusannya.

Siapa yang akan mengantar jemput shani ? siapa yang akan menjaga shani ?
Siapa yang akan menemani shani jika keluarganya keluar kota?

Pertanyaan itu terus berputar dikepala gracia. Karena tidak mungkin ia akan terus berada disamping shani. Bagaimanapun ia juga sudah menetapkan universitas tujuannya kelak. Walaupun tidak pernah dituntut mami dan papi nya tapi ia sudah menetapkan akan berkuliah di luar negeri. Yah kecuali shani juga berkuliah di kampus yang sama dengannya.

Tringgggg... Tringgggg.. Tringgggg

Lamunan Gracia berhenti saat bel pulang terdengar.
Mereka segera membubarkan diri menuju kelas masing-masing.

" dari mana Ge ?" tanya shani begitu gracia masuk ke kelasnya.

" dari taman belakang sama anak-anak."

" ohh. Yaudah, yuk balik. Tas kamu udah aku beresin."

Gracia dan shani memang akhirnya duduk bersama. Setelah Feni tau Gracia ditugaskan menjaga shani, ia pun merelakan tempat duduknya kepada Gracia. Mendalami peran sekali gracia ini.

" makasih yah. Yuk, tapi ke rumah aku dulu yah, mami sama papi kepengen ketemu kamu. Kemarin-kemarin belum sempat kan karena mereka sibuk."

" Ha? Harus sekarang banget nih?
Ihh aku Malu tau Ge." kata shani menolak.

"ngapain malu sih, kamu cakep gini kok. Lagian kayak ketemu calon mertua aja. Yuk ahh mami udah ngechat nih."
Kata Gracia tidak sadar dengan kata-katanya barusan. Disisi lain shani yang mendengar calon mertua tiba-tiba menjadi kesusahan menelan ludahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CLOSURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang