Suara gemercik air hujan yang turun sangat lebat membasahi pohon pohon disekitarnya. Aku terduduk disebuah kuil tua tepatnya ditengah-tengah hutan sambil memeluk kedua kaki kecilku, pandanganku tertuju kearah langit yang berwarna abu tersebut. Angin berhembus sangat kencang membuat pohon-pohon disekitar ikut bergoyang serta daun-daun yang ikut bersuara.
Aku...
Kedinginan....
Namaku Nakamura (Y/N) aku seorang gadis kecil yang terlantar, aku tinggal disebuah desa yang terkenal oleh penyihir penyihir hebat. Aku hidup sendirian sejak kedua orang tuaku dibunuh oleh kutukan dan aku berhasil melarikan diri.
Aku menundukkan kepalaku kembali sambil memeluk kedua kakiku, rasa dingin itu terabaikan seketika oleh pikiranku.
Kini aku harus hidup sendirian dan tak tau kemana arahnya aku harus pergi, aku harus kemana?
"Oi..kenapa kau ada disini?"
"Huh?"
Aku sedikit terkejut lalu menoleh kearah suara yang memanggilku tadi, aku melihat seorang anak laki-laki yang sepertinya seumuran denganku. Rambutnya berwarna merah muda cerah dan mengenakan kimono putih serta lilitan syal yang berada dilehernya dan...
Ia memiliki tato?
(Lucu banget dedek kuna)
Tepatnya diwajahnya...
Ia memiringkan kepalanya penuh tanda tanya menatapku dan tiba tiba, ia melepaskan syal yang ia kenakan lalu memakaikannya padaku.
"Eh? K-kau tidak perlu repot repot-"
"Tcih Urusai! Aku tau kau kedinginan"
Lalu ia duduk tepatnya disebelahku
"Um...A-arigatou....Namaku (Y/N) namamu siapa?Ia hanya menatapku sekejap lalu meluruskan pandangannya kembali
"Sukuna...Ryomen sukuna" ucapnya datar
"Arigatou sukuna kun..."
Akupun sedikit menatapnya dari arah samping "Aku kesini hanya untuk berdoa untuk kedua orang tuaku dan tiba-tiba saja hujan besar... kau sendiri apa yang kau lakukan disini?"
"Ini rumahku" balasnya singkat, aku sedikit mengangkat kepalaku lalu membulatkan mataku
"E-eh?? Kau tinggal di kuil tua ini bersama orang tuamu??" Yn terkejut karena sedari tadi ia berdoa tidak menemukan siapapun selain dirinya sendirian disana. Mungkin sukuna menyadari adanya keberadaan yn disana.
"Tidak...aku sendirian" sukuna menghela nafasnya lalu beranjak hendak akan pergi
"jadi jangan lama lama disini kalau kau tidak ingin mati oleh kutukan..pergilah.."
akupun sedikit menarik lengan baju kimononya tersebut "sukuna kun...matte...apakah aku boleh tinggal disini bersamamu?" Ia menatap kearahku sambil mengerungkan alisnya dan menajamkan matanya
"iie...pergilah yn!"
"Onegaii...aku tidak tau harus kemana lagi aku..aku tidak memiliki siapa siapa lagi...dakara..sukuna kun onegaishimasu aku berjanji aku tidak akan merepotkanmu" mataku berkaca kaca, air mataku mulai mengalir keluar, aku meremas kimononya dengan keras.
Diapun membalikan badannya menghela nafasnya sejenak lalu berkata
"kau berisik sekali yn...baiklah kau boleh tinggal bersamaku" aku mengusak kedua mataku lalu mataku menatapnya berbinar"ARIGATOU!SUKUNA KUN!"
mataku tertuju menatap kearah langit yang berwarna abu-abu tersebut tersenyum dan memejamkan mata mengingat bagaimana aku bertemu dengan sukuna, angin sepoi sepoi yang menerpa rambut hitam panjang kecoklatanku hingga bulir bulir air hujan yang mulai menetes mengenai wajahku.
(YN nya cantik bukann??)
Tak terasa aku tumbuh dewasa bersamanya dikuil tua tersebut...
Kami menyadarinya bahwa kami saling membutuhkan satu sama lain, kekuatan sihir kami juga tumbuh begitu sangat cepat sehingga kami berdua dijuluki penyihir muda terkuat didesa tersebut."Apa yang kau lakukan?! Apakau ingin sakit yn?!" Suara berat yang terdengar ditelingaku tepatnya dibelakangku, akupun menoleh kearah pria yang kini lebih tinggi dan besar dariku
"Su-sukuna..." wajahku memerah seketika"Ayo pulang yn aku sudah selesai berbicara dengan kepala desa"
akupun tersenyum lalu menganggukan kepala "ung!" Aku berjalan tepat disampingnya yang memegang payung dan hujan pun mulai turun lebat, salah satu tangannya melingkar secara tiba tiba pada pundakku dan mendekatkan badanku kearahnya tingkahnya ini membuatku sedikit salah tingkah...
"aku tidak ingin kau kebasahan lalu sakit kan merepotkan"
Aku menggembungkan pipiku "hump!...apa yang kau maksud! Aku ini penyihir kuat sukuna!! Dengan begini aku tidak akan gampang sakit!"
Ia pun terkekeh lalu sedikit mengusak pucuk rambutku "dasar bodoh!" Aku memalingkan wajahku, ia hanya tersenyum menatapku.
Sukuna memang jarang tersenyum maupun tertawa saat bersama orang lain tapi, jika ia bersama yn entah mengapa ia sangat menyukainya apalagi mengganggunya, dan senyuman itu hanya untuk yn seorang saja yang menerimanya.
"A-apa huh?! Jangan melihatku seperti itu"
Ya begitulah sukuna terus menggodai yn dengan candaannya yang memang menyebalkan.
つづく....
Lanjutt minna san??? Ayo vote
KAMU SEDANG MEMBACA
King & Queen Of Curses [Ryomen Sukuna]
FantasySelamat datang dikehidupan sukuna dan yn Sang raja dan ratu kutukan dari zaman heian