.
.
.
..
.
.
.
"Akhirnya kau bangun juga...ratuku..."Angin berhembus seketika membawa helaian-helaian kelopak berwarna merah muda dari pohon sakura disekitarnya saat ini.
"Sukuna..." mata yn terpaku menatapnya saat mendengarkan suaranya yang berbeda kini terdengar lebih berat, dibandingkan dengan pribadi anak laki-laki yang bernama itadori yuji sebelumnya.
Yn seketika beranjak dari duduknya dan berhadapan dengan lelaki yang ia rindukan saat ini. Sukuna mendekatkan langkahnya pada yn yang masih terdiam, tangannya yang masih memegang dagu yn dan sedikit mengangkatnya keatas untuk menatapnya lebih intens lagi.
Seketika yn mendekatinya lalu mengalungkan tangannya kepada leher sukuna dan memeluknya dengan erat. Sukuna sedikit terkejut akan tetapi senyum tipisnya terukir pada wajahnya saat ini.
Kedua tangannya bergerak seketika memeluk pinggang ramping yn dan mengeratkan pelukannya, ya...dia sangat merindukan dan mengkhawatirkan wanita yang berada didalam pelukannya saat ini.
"Aku sangat merindukanmu sukuna..." mata yn berkaca-kaca, sungguh yn sangat merindukan sukuna setelah kejadian hari itu dimana yn disegel, dan tidak mengetahui apa yang terjadi selanjutnya pada sukuna. Yn menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher sukuna seketika.
"Aku juga sangat merindukan dan mengkhawatirkanmu yn..." ucapnya dengan lembut, sukuna menangkup kedua pipi yn ibu jarinya mengelus lembut pipi yn, dan menghapus bulir-bulir air mata yang seketika keluar dari matanya saat ini.
"Aku tidak tau apa yang terjadi padamu...aku- aku juga sangat mengkhawatirkanmu bahkan saat itu aku sangat lemah dan tidak bisa berada disisimu dan kini aku bertemu denganmu di zaman yang berbeda dimana aku..."
"Aku terlihat sangat tua...dan aku terlihat jelek bukan karena keriput diwajahku ini bukan?? Huaa..." Yn berbicara sambil terisak dan merengek akan tetapi, entah kenapa itu terlihat sangat lucu dimata sukuna yang langsung meresponnya dengan kekehannya.
"Iya kau terlihat sangat jelek saat ini, dengan tangisanmu yang menyebalkan selalu mengganggu telingaku saat aku mendengarnya...dan itu membuatku membencimu ketika kau kehilangan senyumanmu itu" sukuna menghapus air mata yang berada dipipi yn yang masih terisak tanpa berkata-kata lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
King & Queen Of Curses [Ryomen Sukuna]
FantasySelamat datang dikehidupan sukuna dan yn Sang raja dan ratu kutukan dari zaman heian