2. Memasuki Rumah

54 5 0
                                        

Sebuah klakson mobil membangunkannya dari tidurnya. Ternyata berpura-pura menjadi orang miskin itu tidak enak ya, ia harus rela tidur di dalam kardus bekas besar yang tidak terpakai, yang berada di dekat tempat sampah. Sungguh, lehernya terasa seperti ingin patah sekarang.

"Mengapa kau berada di sini?"

Suara familiar yang ia kenal tadi pagi itu pun membuka perlahan mata Jisoo. Ia membiarkan matanya menerima cahaya secara maksimal lalu menatap lekat mata Seokmin.

"Aku? Ah, aku tertidur"

"Aku tahu, tetapi setidaknya sedari tadi kau bisa mencari tempat yang nyaman untuk tidur, tidak ditempat seperti ini. Aku sudah memberikanmu uang, bukan?"

Jisoo pun berpura-pura sedih dan mempoutkan bibirnya lucu. Lalu, ia pun menundukkan kepalanya sembari memainkan jari-jarinya.

"Maaf. Aku tidak bisa menggunakan uang ini. Ini untuk keluarga ku"

Seokmin pun menghela nafasnya dan mengajak Jisoo untuk memasuki mobilnya.

"Kau akan pulang setelah 5 hari. Kau hanya bisa mengambil jadwal libur 2 hari"

Jisoo yang berada di kursi penumpang itu pun tersenyum dan mengangguk.

"Kau lapar? Sudah makan?" Tanya Seokmin.

"Apa?" Tanya Jisoo.

"Kau sudah makan?"

"Belum..."

"Baiklah kita cari tempat makan" Ucap Seokmin.
.
.
.
"Wah, restoran ini sangat mahal tuan" Ucap Jisoo basa basi. Padahal, aslinya ia juga sering makan di restoran seperti ini toh.

"Hmm..."

"Kau sangat kaya, tuan"

"Hmm... Terimakasih"

"Tuan ini baik sekali"

"Hmm..."

"Tuan, semoga rezekimu berlimpah"

"Tuan—"

"Iya, Jisoo terimakasih atas semua pujiannya. Sekarang pilihlah menunya"

Ia menyodorkan sebuah menu makanan kepada Jisoo. Jisoo pun melihatnya dengan mata berbinar-binar. Biasanya makanan seperti ini ia akan membeli sendiri dengan uang hasil kerja kerasnya dengan sekongkol bersama ayahnya.

"AKU PILIH INI! LALU INI! EH... TIDAK-TIDAK. AKU INGIN NINUMANNYA INI!!!"

Sebentar... Apakah semua orang sepertinya tidak tahu malu? Maksud Seokmin tidak apa-apa toh, hanya saja ia terlalu banyak berteriak antusias dan memesan makanan dan minuman dengan harga yang mahal tanpa basa-basi sedikitpun. Ia memesan Maple-mustard Salmon with Apple Radish Celery Salad, sementara minumannya Lemon Meringue Cocktail. Seokmin hanya memesan makanan yang biasa ia makan saja; Roasted Garlic Pasta with Tomatoes and Spinach. Untuk minuman ia hanya memesan satu gelas Sake Mojito. 

"Baiklah"

Seokmin pun memanggil pelayan dan segera menyebutkan menu yang mereka pesan satu persatu kepada si pelayan.

"Baik, saya permisi, tuan" Ucap pelayan itu sopan dan Seokmin pun mengangguk kecil sebagai balasan.

"Ya"
.
.
.
Tidak lama kemudian makanan mereka berdua pun tiba. Jisoo dengan cepat mengambil makanannya dari tempat Seokmin dan memindahkannya ke meja mereka.

Tanpa menunggu Seokmin, Jisoo pun dengan cepat mengambil alat makan yang tersedia di meja mereka dan menggunakannya. Ia makan terlebih dahulu sebelum Seokmin. Sebenarnya yang membayarnya makanan disini bersama Seokmin siapa?

Game | SeoksooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang