Part 9 🤍

18 4 2
                                    

      
Abu Hurairah (ra) berkata:"seorang laki-laki menemui Rasulullah (saw) dan berkata, 'ya Rasulullah, siapakah di antara keluargaku yang paling berhak kudampingi?' ,Nabi berkata,'ibumu.'laki laki-laki itu bertanya, 'lalu siapa?' Nabi berkata,' ibumu.', laki-laki itu bertanya lagi, ' kemudian siapa?' Beliau berkata, 'ibumu ,'laki-laki itu bertanya lagi,'kemudian siapa?' Beliau berkata , Ayahmu"









___________________________________________

Di dalam kediaman keluarga Asha terdengar suara tangis yang sangat piluh dan sangat menyayatkan hati

Keluarga dan kerabat Asha semuanya sudah berkumpul setelah mendengar kan kabar bahwa Kirana bundanya Asha telah meninggal kan dunia

Kini bunda Asha akan di bawa ke tempat peristirahatan terakhirnya

Asha yang melihat bundanya yang sudah akan di kebumikan lantas terdiam menatap kosong ke arah bundanya

"Bunda beneran ninggalin Asha sendiri?"tanya Asha pada dirinya sendiri

Pandangan Asha tidak teralihkan dari liang kubur bundanya

Safa yang merupakan sepupu Asha dari keluarga bundanya pun beralih memeluk Asha

Asha yang merasakan pelukan pun langsung menitikkan air matanya

"Saf bunda udah ninggalin kita yah?" Ucap Asha pada Safa

"Iyyah Sha bunda ninggalin kita, tapi kita harus ikhlas biar bunda bisa tenang"balas Safa

"Aku ikhlas kok Safa, tapi rasanya engga bisa hiks"ucap Asha kembali menangis

"Udah yang sabar yah, kamu tau kan sha bahwa semua yang bernyawa akan mati" ucap Safa mengingat kan

"Iyyah ,aku ingat kok Safa ,makasih yah"ucap asha tersenyum kecut

"Iyah kaya sama siapa aja ,Kitakan saudara"ucap Safa berusaha menghibur

Setelah pemakaman bunda Asha selesai orang -orang pun mulai bepergian sehingga hanya menyisakan Asha , ayah Rangga dan Safa, kedua orang tua Safa juga sudah kembali ke rumah Asha

Asha beralih duduk di dekat makam bundanya dan di ikuti oleh ayahnya dan Safa

"Bunda sekarang Asha belum ikhlas kalo bunda ninggalin Asha, tapi Asha bakalan usahain secepatnya akan ikhlas,maafin Asha yah kalo dulu Asha bandel dan engga mau dengerin ucapan bunda maaf bunda ku sayang"ucap Asha

Setelah ke pemakaman Asha ayah dan Safa langsung pulang ke rumah ,dan akan melakukan pengajian dan tausiah

•••

Hari-hari terus berlalu hingga sekarang sudah satu Minggu bunda Asha telah meninggal, Asha menjalani hari-harinya yang sangat suram baginya

Setelah kepergian bundanya Asha menjadi gadis yang dingin dan irit bicara

Para kerabat dan sepupu Asha pun sudah kembali ke kediaman mereka masing masing

Kini Asha duduk di ruang keluarga sambil menonton TV, tapi kalian tau pikirannya kosong

Ayahnya yang menyadari perubahan Asha setelah kepergian bundanya pun juga ikut sedih melihat Asha yang sudah tidak se semangat dulu lagi

"Asha"panggil ayah Rangga tetapi Asha tetap saja tidak menyahuti

"ASHANA BELVINA!" Ucap ayah Rangga lagi dengan suara yang sedikit keras

Asha pun terlonjak kaget mendengar ayahnya memanggilnya denga nama panjangnya

"Kenapa yah?"tanya Asha parau

Ayah Asha pun mulai mendudukkan dirinya di sofa dekat Asha

"Anak ayah yang cantik ini kenapa melamun terus sih hmm?"tanya Asha berusaha selembut mungkin.sungguh dia tidak mau terus menerus melihat Asha yang dulunya sering ceria sekarang jadi pendiam

"Ehh engga apa-apa kok yah"jawab Asha tersenyum tipis, tipis sangat tipis bahkan saking tipisnya senyumnya hampir tidak terlihat kan

"Asha engga kasian yah sama bunda?"tanya ayah pada Asha

"Maksud ayah?" Tanya Asha kurang mengerti ucapan ayahnya

"Maksud ayah Asha engga kasihan liat bunda nangis terus di atas sana gara gara Asha yang dulunya periang sekarang suka melamundan kurang semangat kaya gini hmm?"ucap ayah Rangga ia berdoa dalam hati agar Asha bisa kembali seperti dulu lagi , yang periang gembira

Dan tentu saja, Asha yang mendengar ucapan ayahnya sedikit demi sedikit hatinya mulai tersadar

Seketika air matanya luruh dengan sendirinya yang membuat ayah Rangga panik dengan melihat Asha yang menitikkan air matanya

Ayah Rangga beralih memeluk Asha yang terlihat masih sangat rapuh

"Belajar ikhlas yah nak"ucap ayah Asha sambil mengelus punggung rapuh Asha

"Asha usahakan ayah"ucap Asha

"Usahanya harus secepatnya yah nak, kasian loh bunda di atas sana ngeliat anaknya sedih terus" ucap ayah Rangga menerbitkan senyuman tipis Asha

"Iyyah ayah insyaallah Asha ikhlas"ucap asha sambil tersenyum

"Alhamdulillah,jadi hari Senin Asha udah mau masuk sekolah kan?" Tanya ayah Rangga

"Iyyah Asha udah masuk kok hari Senin"ucap Asha

"Kalo gitu ayah ke kantor dulu yah nak"ucap ayah

"Iyyah ayah hati hati yah"

"Siap tuan putri"ucap ayah Rangga sambil hormat ke arah Asha

"Oh Iyah, sebentar Soreh Asha mau keluar yah ayah cari angin hehe"ucap Asha sedikit mulai ceria

"Iyyah tapi pulangnya jangan kemalenan yah nak"ucap ayah

"Ai ai kapten"ucap Asha sambil hormat

"Kalo gitu ayah berangkat yah nak, assalamualaikum "

"Hati hati ayah ku"ucap asha sambil menyalami ayah Rangga

___________________________________________

Haiii,:>⁠.⁠<
Gimana kabar kalian??

Makasih yah yang udah mampir🫰😌
Kalian jangan bosan sama cerita aku yahhhh heheheh

Janlup fomen yahh babayyy👋🌷

PERJALANAN HIJRAH KUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang