¤¤¤
Nemu typo tandain ya!
¤¤¤
Tiga hari sudah berlalu sejak insiden jatuh dari kursi, kini hari-hari anaknya Ezar berjalan seperti biasa. Gavin juga sudah masuk sekolah lagi. Sudah bisa lari sana lari sini. Seperti sekarang anak itu berlarian di lorong kelas, sambil menggenggam ponselnya erat. Soalnya anak itu berusaha menyelamatkan aib Farhan yang baru saja ia dapatkan, tapi malah ketauan sama yang punya muka, jadilah sekarang Farhan lagi ngejar Gavin buat hapus foto sama video dia yang lagi tidur di kelas.Karena lari-larian gak liat-liat, Gavin malah lari lurus aja, jadinya malah nabrak bunga taman yang jenisnya topiari, anak itu langsung nyungsep di tengah tanaman.
Farhan yang memang ngejar dia langsung ketawa kencang, bukan cuman Farhan tapi yang kebetulan lewat juga ketawa.
Lagian sih bukannya lihat kedepan malah sibuk lihatin Farhan, seharusnya belok kiri malah lurus kedepan kan jadi nyungsep.
Gavin bangun dengan sedikit kesulitan, anak itu sedikit meringis karena beberapa bagian tangannya kegores batang tanaman yang cukup keras.
"Mampus kan kualat lo" Ledek Farhan.
"Sakit banget..." Ucap Gavin sambil meringis.
"Lagian sih, kuy UKS obatin dah tu" Ajak Farhan, melupakan sejenak soal foto dan video aibnya.
Akhirnya keduanya berjalan menuju UKS, biar luka Gavin di kasi obat merah sama plaster luka.
•••
Disisi lain kelas Gevan lagi aman tentram damai. Soalnya masih jam pelajaran, ada guru yang lagi nerangin materi didepan.
"Bajingan gue kagak paham Pak Tio ngomong apaan" Lirih Raihan.
Dirinya ini lemah sama Ekonomi.
Gevan yang satu meja dengan Raihan menggeleng pelan. Sedangkan Gevan ini anaknya santai, bahkan matanya sejak tadi gak ada natap kedepan, jujur saja anak Ezar itu pandai-pandai dalam pelajaran, mereka tak pernah lupa belajar meski suka main-main.
Tapi dari semua anak Ezar dan Nisha, Gevan lah yang paling unik, anak ini jarang belajar, kadang guru nerangin dia tidur atau sibuk nyantai ngelakuin hal lain. Tapi anehnya setiap ditanya anaknya paham, setiap di suruh jelaskan dia bisa, pr-nya gak pernah gak siap, pokoknya tipe yang santai kelewat santai tapi aman.
Beda sama Jarka atau Gavin, mereka berdua ini kalau mau paham ya di jelaskan dulu, tapi mereka bisa langsung nangkep kalau fokus, itu bedanya sama Gevan.
Tapi syukurnya anak Ezar gak pernah keluar dari sepuluh besar, menurut Ezar dan Nisha itu sudah hebat. Mereka berdua tak pernah memaksa buah hati mereka harus selalu si ranking satu.
"Oh iya Van, lo ikut kan study tour?" Tanya Raihan berbisik.
Pagi tadi saat pelajaran sejarah, guru mereka memang mengatakan akan mengadakan study tour mengunjungi Meseum di luar kota, dari hari jum'at ini hingga minggu pulang. Jadi dengan harapan besar semua murid yang dibawah ajarannya ikut, selain menambah ilmu langsung di tempatnya, beliau juga ingin anak-anak belajar sambil jalan-jalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
TWINS [END]✔
Aktuelle LiteraturGevan dan Gavin itu anak kembar. Wajah keduanya sama tapi masih bisa dibedakan lewat aura keduanya. Karena Gevan terlihat lebih galak dan juga dewasa, sedangkan adiknya Gavin yang lahir dua puluh menit setelah abangnya ini, memiliki wajah cenderung...