7💥

3 0 0
                                    

Hari ini hari minggu dimana sebagian besar pelajar sekolah menggunakan kesempatan ini untuk bermalas-malasan. Tapi tidak dengan Indah, dirinya memilih menghabiskan hari ini di tempat favoritnya, taman di kompleks perumahan yang bisa di bilang lumayan jauh dari rumahnya.

    Indah menghirup udara sebanyak-banyaknya, seakan paru-parunya selama ini terasa sesak tanpa udara, lalu detik berikutnya Indah mengamati suasana di sekitar taman, sepi, hanya segelintir orang, itu pun hanya lewat tidak untuk duduk atau singgah sejenak di taman ini. Indah melangkahkan kakinya di bangku taman di pinggir kolam kecil dan terdapat pohon yang lumayan rindang yang menambah kesan sejuk dan nyaman. Ini lah hobby baru Indah beberapa tahun ini, menyendiri, menutup semua rasa sakitnya tanpa harus diketahui oleh orang lain.

"gue kangen loe tan, apa loe sama sekali nggak kangen gue? Gue harap tuhan cabut nyawa gue sekarang, biar gue bisa ketemu loe" lirih indah sambil menatap kosong ikan-ikan yang berenang di dalam kolam seakan tanpa beban.

        "Indah...."

                     ╍╍╍╍╍

     ken tengah menikmati sarapannya pagi ini, seperti biasa ditemani oleh tante Raisa dan om Alex orang tua Ken.

        "ken" panggil om Alex ke anak semata wayangnya ini

        "iya pa" jawab ken di sela-sela makannya

        "gimana sekolah baru kamu?" tanya om Alex

        "baik-baik aja kok pa, lagian temen-temennya juga ramah-ramah" jawab ken lagi, om Alex dan tante Raisa hanya tersenyum senang karena ken mudah beradaptasi dengan lingkungan barunya

        "mama tebak pasti banyak yang deketin kamu sama Daffa kan sama seperti sekolah-sekolah kamu sebelumnya" goda tante Raisa yang sudah tau yang mana anaknya selalu jadi rebutan di sekolah

        "ihhh,, mama apaan sih, udah ah Rio mau pergi dulu" ucap Ken dan beranjak meninggalkan meja makan.

    Ken melajukan cagiva merahnya, sebenarnya Ken sendiri juga bingung ingin pergi kemana untuk mengisi hari libur minggu ini, akhirnya Rio memutuskan untuk ke taman komplek perumahan. Ken memakirkan motornya setelah dirinya sampai di taman, lalu melangkahkan kakinya untuk menelusuri dan mencari tempat untuk beristirahat sejenak. Seketika matanya menangkap sosok gadis yang tengah duduk sendiri di kursi di pinggir kolam, karena penasaran Ken pun memutuskan untuk menghampirinya.

        "Indah" ucap ken setelah lebih dekat dan yakin bahwa gadis itu adalah indah. indah gadis yang di panggil itu pun menoleh kebelakang dan mendapati Ken orang yang beberapa hari ini selalu mengganggu hari-harinya. Dengan santai Ken langsung  mengambil duduk di samping indah, sedangkan indah mengutuk ken 'ngapain coba nih orang selalu ganggu gue' batin indah kesal

        "hay" sapa ken mengawali pembicaraan dengan indah, indah menoleh dan mendapati ken tersenyum. Sedangkan ken dalam hati sudah merasa senang indah menoleh saat dirinya menyapa, walaupun indah tidak mengeluarkan suaranya sedikit pun tapi setidaknya indah sudah mulai meresponnya.

        "sendiri?" tanya Ken lagi. Lagi-lagi Indah kesal di buatnya, apakah laki-laki di sampingnya ini bego?, apakah dia tidak bisa melihat bahwa dirinya dari tadi di sini sendiri tanpa ada orang lain lagi?

        "loe punya matakan? Setidaknya tanpa loe perlu bertanya loe udah tau kalo gue dari tadi di sini sendiri" ucap Indah skiptis. Lagi-lagi Ken tersenyum mendapati sifat Indah seperti ini kepadanya, Indah benar-benar jauh berbeda dengan gadis-dadis lainnya, yang terpesona dan selalu mencari perhatiannya, sedangkan Indah? Gadis ini benar-benar sedikit pun tidak tertarik padanya bahkan seakan merasa terganggu jika dirinya berusaha mengajaknya berbicara.

        "well. sorry kalo gue salah bertanya" ucap ken. Indah yang udah ngeh dengan Ken pun beranjak dari sana.

        "awwww" Rintih Indah saat tangannya tergores paku di bangku taman ketika hendak beranjak tadi. ken yang mendengar suara rintihan Indah pun panik seketika

        "ndah loe kenapa?" panik ken dan menarik indah untuk menghadap ke dirinya,

        "ya ampun ndah tangan loe berdarah," ucap Ken tambah panik ketika melihat tangan lebih tepatnya di pergelangan tangan indah mengeluarkan darah.

"ck, loe jadi cewek ceroboh amat sih" omel Ken lagi sambil mengeluarkan saputanganya di saku jaket dan di gunakan untuk menutup luka Indah agar darahnya berhenti keluar. Sedangkan Indah dari tadi menatap Ken yang tengah mengkhawatirkannya. Kalau boleh jujur ada sedikit rasa nyaman saat ken memperlakukannya seperti ini, tapi kenapa? bukannya ken yang membuatnya kesal selama ini? tapi kenapa saat ken mengkhawatirkannya seperti tadi terbesit rasa senang dan nyaman? Kenapa? ada apa sebenarnya?.

"ndah" Sontak Indah tersadar dari lamunannya saat sebuah sebuah suara mengejutkannya

"loe nggak papa?" tanya suara itu lagi yang berasal dari ken

“nggak, thanks” jawab Indah dengan nada jutek sebenarnya juga untuk menutupi sedikit rasa salting nya, entah kenapa Indah merasa salting sendiri.

"ya sama-sama" jawab ken. ken tersenyum saat kata terima kasih terucap dari bibir mungil Indah walau nadanya terdengar jutek, tapi itu artinya Indah sudah mulai mau setidaknya berteman dengannya untuk saat ini.

Devil Beside You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang