Chapter 82

630 29 13
                                    

Sudah waktunya kau bertemu dengannya




Merasakan ada sesuatu yang terjadi, mata Sang Zhi mengamati keduanya sejenak sebelum dia dengan bijaksana meninggalkan dapur untuk memberi waktu kepada mereka berdua.

Dia bahkan menutup pintu dapur saat keluar.

Wen Yifan mengalihkan pandangannya dari Sang Yan dan kembali memotong daging yang ada di talenan. Rambutnya diikat ke belakang, hanya menyisakan beberapa helai rambut di sekitar telinga dan tengkuknya. Wajahnya tidak menunjukkan emosi, dan senyuman lembutnya yang biasa terlihat, saat ini tidak terlihat.

Sang Yan muncul di samping Wen Yifan dan terdiam selama beberapa detik sebelum dia menyadari betapa tidak jelasnya situasi ini, dia bertanya, "Wen Shuang Jiang, kau mengira aku berselingkuh, namun kau masih memakan makanannya?"

"........"

Sanggahan Sang Yan tepat sasaran.

Wen Yifan terdiam. Kata-kata Sang Yan hampir membuatnya kehilangan ketenangan, dan sedikit kemarahan yang Sang Yan timbulkan benar-benar hilang.

Wen Yifan menunduk, memaksakan dirinya untuk tetap memasang wajah datar dan berkata, "Itu sudah dibayar."

Hanya itu saja.

Akan sia-sia jika tidak ada yang memakannya.

Sang Yan menatap Wen Yifan beberapa saat sebelum memutuskan untuk membiarkan masalah ini berlalu.  Mengingat sesuatu, dia mengeluarkan ponsel dari sakunya dan melambaikannya dengan santai.  "Kenapa kau tidak membalas pesanku?"

Setelah menanyakan hal itu, dia menambahkan pertanyaan lain seolah ingin memberi Wen Yifan jalan keluar, "Apakah kau tidak melihatnya?"

"Aku melihatnya." Wen Yifan menyalakan keran dan mulai mencuci sayuran. Dia dengan jujur menjawab, "Aku hanya tidak ingin membalasnya."

"........"

Melihat ketekunan Wen Yifan, San Yan menyingsingkan lengan bajunya dan menarik tangan Wen Yifan dari air, mengambil alih tugas yang selama ini dia lakukan.

Sang Yan sangat terhibur sehingga dia tidak punya kata-kata untuk mengungkapkannya. Sang Yan diliputi keinginan untuk mencubit pipi Wen Yifan tetapi menahan diri karena tangannya masih basah. "Oke."

Wen Yifan memelototinya dan dengan agresif mengusap tangannya yang basah.

Sang Yan, setelah menyadari apa yang dia lakukan, dengan sengaja mengomentarinya, "Wen Shuang Jiang, kau cukup pemarah akhir-akhir ini."

"........."

"Bukankah! Ini! Karena! Kau mengganggu istirahatku lebih dulu?!"

Emosi Wen Yifan terasa tidak dapat dijelaskan dan hampir mencekiknya. Dia mengabaikan Sang Yan dan berbalik untuk mengambil panci besar dan mengisinya dengan air. Seolah ingin menarik garis yang jelas di antara mereka, dia mundur beberapa langkah setelah mengisi panci itu.

Sang Yan mematikan keran, mengambil tisu untuk menyeka tangannya hingga kering dan dengan malas berseru, "Wen Shuang Jiang."

Wen Yifan meletakkan panci di atas kompor dan menyalakannya. 

Sang Yan membagi kata-kata berikutnya menjadi tiga bagian yang dia tekankan, seolah menunjukkan keseriusan masalah ini.

"Kau."

"Memberiku."

"Bahu dingin."
(Silent treatment /Cold Shoulder)

"........"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

First Frost | Hard to Deceive [难哄] | Eternal LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang