Sudah dua minggu berlalu, pemulihan pasca melahirkan Erina perlahan sudah membaik, Erina sudah mampu melakukan aktifitas sederhana tanpa perlu dipapah oleh pelayan lagi
Ketika dirasa sudah mampu, Erina segera mengemasi barang-barang yang hanya seadanya, dia mendengar dari pelayan bahwa jadwal kepulangan Pangeran Naveen sudah tidak lama lagi, jadi sebaiknya dia segera menghilang dari kediamannya
Lemari yang berisi gaun mewah yang dihadiahkan oleh Pangeran Naveen selama ini tak ada yang Erina ambil satupun, bahkan semua aksesoris itu diletakkan dengan rapi disana
Erina hanya mengemas baju milik pribadinya saja yang jika dikumpulkan hanya berupa tas kecil, tak banyak barang pribadi yang Erina miliki, semua barang-barang berharga itu merupakan hadiah dari pangeran Naveen padanya, dan sekarang dia akan meninggalkan barang itu pada pemilik aslinya
Walaupun dalam beberapa hari ini pernah terbersit dalam pikiran nya untuk membawa serta bayi yang telah ia lahir kan keluar dari lingkungan istana namun dia segera menepis niat nya itu
Bayi itu akan hidup dalam kesulitan jika bersama nya, dia bahkan tidak yakin jika dia sendiri mampu menempuh perjalanan yang begitu jauh untuk keluar dari Antarta, apalagi jika membawa seorang bayi bersama nya, itu merupakan tindakan egois, walau bagaimana pun Erina yakin pangeran Naveen setidaknya akan menghidupi darah daging nya itu walaupun enggan, kehidupan bayi itu lebih terjamin dan aman di kediaman pangeran Naveen dari pada ikut bersama nya yang belum jelas harus pergi kemana, terlebih belum tentu para penjaga gerbang mengizinkan Erina membawa bayi itu pergi
Setelah berkemas Erina pun memanggil pelayan lagi
" Nona hendak kemana? " Tanya pelayan yang heran melihat Erina sudah menjinjing tas kecil ditangannya
" Tolong rawat bayiku, walaupun pangeran Naveen nantinya tidak begitu peduli padanya, aku benar-benar meminta tolong pada mu untuk tetap memperhatikan dia " Ujar Erina dengan mata yang mulai berkaca-kaca
" Nona benar-benar akan pergi sekarang? Keluar dari istana? " Tanya pelayan itu tak percaya
" Benar, aku tidak bisa tinggal lebih lama lagi, pangeran Naveen akan segera kembali, aku sudah tidak sanggup menghadapi nya " Ucap Erina seraya tersenyum kecut
" Kalau begitu izinkan aku mengantar nona "
" Tidak, kau disini saja, aku belum tahu bagaimana para penjaga akan bereaksi saat aku meminta izin untuk keluar, yang jelas aku tidak ingin mereka berfikir bahwa kita dekat, aku tidak ingin mereka mempersulit mu karena diriku suatu saat nanti "
Setelah hanya berpamitan pada pelayan itu, Erina segera keluar dari kediaman pribadi pangeran Naveen
Karena jarak nya yang agak jauh dari istana lainnya, Erina tidak akan bertemu dengan prajurit khusus kerajaan yang berjaga lebih ketat dari pada penjaga di area kediaman pribadi para pangeran
Erina hanya perlu melewati penjaga gerbang belakang saja karena dia berniat keluar dari gerbang belakang
Pengawal yang berjaga di kediaman pangeran Naveen memang sudah tidak begitu memperdulikan kehadiran Erina sejak pangeran Naveen mengatakan jika Erina akan di usir setelah melahirkan anaknya
Kini Erina sudah sampai di pintu gerbang belakang
" Hey kau, berhenti disitu " Tegur salah satu penjaga
" Wajahmu begitu familiar, kau berasal dari istana mana? "
" Kau tidak mengenali nya, dia itu budak simpanan pangeran Naveen " Ujar salah satu rekannya dengan suara rendah
" Pantas saja wajahnya sangat familiar, ku kira dia dari istana bunga "
" Lalu kau hendak kemana? " Tanya penjaga itu pada Erina
KAMU SEDANG MEMBACA
Crimson Palace : A Tale Of a Captive Girl and a Ruthless Prince
RomantikHari-hari normal Erina tiba-tiba berubah mencekam setelah pengumuman peperangan diumumkan, negara nya yang di invasi negara besar lain justru memilih untuk menyerah dari pada melawan hingga membuat seluruh penduduk negeri itu berakhir menjadi budak ...