REKOMENDASI ;• buat pecinta fiksi -!!
Kalau kalian baca cerita ini kalian bakal nemu cerita yang seru dan bikin baper 💗
ditambah visual nya yang ganteng"& cantik" 🌷
alur seru,lucu,menengang kan,sedih dan adegan yang penuh plot twist-!! 👑🕶
yuk b...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷
Saat ini, tampak Agatha yang masih sesenggukan di pelukan Skala.
Gadis itu baru bisa mengendalikan emosinya kembali saat beberapa menit telah berlalu.
“Makasih, ya, Kal. Maaf baju lo basah kena ingus gue,” ucap Agatha santai sembari menarik diri dari Skala, menjauh dari rengkuhan pria itu.
Skala sendiri hanya bisa pasrah menerima keadaan bajunya yang basah akibat ulang Agatha.
Kalau saja gadis itu bukan kekasihnya,
maka kelapa muda yang berada di atas meja akan dirinya lempar ke arah Agatha.
Sabar, Skala. Ini cuma ingus, bisa dicuci, batinnya menenangkan diri.
Ngomong-ngomong soal kelapa muda, Skala langsung teringat akan kelapa muda yang telah dia pesan sampai harus mengantre lumayan lama tadi. Lalu, dengan cepat dia kembali ke tempat awalnya, yaitu di seberang Agatha.
“Ca, bersihin dulu ingus lo. Habis itu kita minum kelapa ini. Nganggur lama, nih, gara-gara lo nangis tadi.”
“Wah, lo nyalahin gue? Bisa-bisanya habis ngomong yang sok romantis, sekarang malah balik ke setelan awal,” cibir Agatha, tetapi tetap menuruti ucapan kekasihnya.
Gadis itu mengambil tisu yang sudah disediakan di sana dan membersihkannya perlahan.
“Udah bersih, nih!”
“Nah, pinter banget, sih. Pacar siapa ini?” goda Skala pada Agatha, seperti saat orang dewasa menggoda bayi 8 bulan.
“Pacar Skala yang nyebelin,” balas Agatha yang juga berniat mengejek Skala.
Dia tak terima jika hanya dirinya yang digoda.
“Skala yang sekarang ini ada upil di hidungnya.”
“Hah? Beneran, Ca?” Skala segera mengambil ponselnya dan membuka fitur kamera untuk memeriksa hidungnya.
“Mana? Nggak ada anjir, Ca!”
Agatha yang melihat hal itu pun tertawa terpingkal-pingkal.
Gadis itu sampai memegangi perutnya sendiri saking tak kuatnya melihat wajah Skala yang sedang panik.