Prolog

2.2K 140 6
                                    

"Fiony! Fiony! Buset di mana gadis itu?!" Seru seorang pria paruh baya dengan kesal. Seorang wanita yang mendengat nama temannya dipanggil segera menuju ke belakang menghampiri Fiony.

"Fiony, kamu dipanggil tuh sama ketua." Ucapnya. Gadis bernama Fiony itu menoleh pada temannya.

"Kelihatannya dia lagi kesal, apa kamu buat kesalahan?" Fiony menggeleng.

"Aku ke sana dulu ya." Si temannya langsung mengangguk. Fiony berlari kecil menuju si pria paruh baya yang adalah atasannya.

"Nah ini dia gadis yang kucari, kamu dari mana saja? Saya nyari kamu di semua tempat!" Marahnya pada Fiony.

"Maaf pak Bani, saya sedang sibuk di belakang." Kata Fiony beralasan.

"Alah, selalu saja kamu seperti ini tapi pekerjaanmu gak pernah ada yang beres." Singgungan Bani selaku atasan Fiony dan membuat Fiony menunduk malu.

Dia menunduk saat Bani menatapnya. "Pergi, siapkan kamar VVIP. Seorang presdir akan menginap di hotel kita. Cepat ini perintah atasan!"

"Tapi pak, bukankah pintu kamar VVIP macet."

"Tidak, kamu tinggal mendorongnya paksa baru terbuka. Ini kunci dan ingat kamu harus meneyelesaikan tugasmu dengan cepat. Kamu mengerti?"

"Baik pak Bani." Fiony segera berjalan menuju lift khusus untuk pegawai hotel kamar VVIP.

Ternyata benar apa yang di katakan Bani, pintunya agak sedikit macet dan dengan tenaganya dia mendorong paksa pintu tersebut. Usahanya berhasil pintu terbuka. Dia segera membersihkan tempat itu. Menyapu dan mengganti seprai ranjang.

Membenah sedikit dan akhirnya selesai. Dia kembali turun ke lantai satu setelah dia mengunci pintu tersebut kembali. "Pak Bani" Bani menoleh pada Fiony yang berjalan menghampirinya.

"Sudah pak, ini kuncinya." Lanjut Fiony sambil menyodorkan kuncu itu. Bani menerimanya dengan senyum puas.

"Kamu sudah membenah semuanya, kan?"

"Sudah pak jangan khawatir."

"Nah gitu dong, kembali ke pekerjaanmu." Fiony membungkuk hormat pada Bani dan akhirnya berjalan pergi ke belakang.

Mobil Limosin terparkir di teras hotel tersebut. Manajer dari hotel itu menyambut dengan hangat seoranh pria yang baru saja keluar dari mobil tersebut.

Tatapan yang berkharisma oleh pria itu membuat dia menjadi pusat perhatian dari pengunjung hotel terutama kamu hawa. Mereka tersenyum genit saat pria itu meliriknya.

"Tuan, ini kunci hotel anda silahkan masuk dan bersantailah." Kata Bani rendah. Pria itu pun menerima kunci tersebut dan berjalan masuk ke lift.

Fiony melewati dua orang pelayan yang saat ini tengah bercengkrama. "Eh lihat itu si gadis ceroboh." Kata temannya pada temannya satu lagi.

Seorang wanita yang memakai papan nama Amanda melihat pada Fiony sambil senyum sinis. "Gue heran sama si gadis ceroboh, kok bisa-bisanya ya dia itu sudah berulang kali melakukan kesalahan tapi masih diterima kerja."

"Gue juga bingung, apa pak Bani sudah diguna-guna ya sama dia?" Perkataan tersebut dibalas dengan tawa oleh mereka.

"Eh kita kerjain dia yuk."

"Ayo, tapi gimana caranya?" Amanda tersenyum sinis.

"Oh, gue punya cara." Balasnya.

-

-

-

"Fiony." Panggil Dira pada Fiony yang saat itu sedang berbincang dengan dua temannya. Fiony menghampiri Dira.

Cinta Mendadak [FreFio]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang