REKOMENDASI ;• buat pecinta fiksi -!!
Kalau kalian baca cerita ini kalian bakal nemu cerita yang seru dan bikin baper 💗
ditambah visual nya yang ganteng"& cantik" 🌷
alur seru,lucu,menengang kan,sedih dan adegan yang penuh plot twist-!! 👑🕶
yuk b...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷
Jam demi jam berlalu.
Agatha dan Skala telah menghabiskan waktu dengan memesan makanan untuk mengisi perut mereka.
Sampai saat jam telah menunjukkan pukul 5.30 sore, keduanya memilih pindah ke dekat bibir pantai.
"Kal, bawain sendal gue. Gue mau ngerasain air pantai dulu."
Skala segera membawakan sendal Agatha dan berkata, "Ca, airnya dingin, loh."
"Justru itu, pasti rasanya seger. Atau lo mau juga ngerasain? Lepas dulu sepatu lo, terus taruh aja di pinggir situ. Kita main berdua."
Laki-laki itu tampak mempertimbangkan tawaran kekasihnya.
"Okelah, bentar. Gue mau lepas sepatu mahal gue dulu."
"Dih, sepatu KW aja bangga! Gue siram air laut mampus lo!" cibir Agatha sembari memasang ancang-ancang akan menyiram Skala dengan air di Tangkuban tangannya.
Serta-merta Skala memblokir pandangan Agatha dari sepatunya menggunakan tubuhnya sendiri.
Melindungi sepatunya dari keganasan Agatha. "Sepatu ori ini, enak aja lo bilang ini KW!" balasnya tak terima.
"Iya in aja." Agatha berucap sembari merotasikan bola matanya malas. "Cepet anjir, Kal, lama bener lo copot sepatu!"
Skala pun segera menyusul kekasihnya sesaat setelah mengamankan alas kaki mereka di bawah pohon cemara udang di ujung sana. "Sabar anjir, gue ngamanin sepatu sama sendal lo dulu. Takut kecipratan air, lo kan brutal banget kalo lagi main air."
"Bener-bener nyari perkara lo sama gue," kesal gadis itu seraya menunjuk wajah Skala. Selanjutnya, cipratan air asin langsung menabrak wajah Skala seperti ombak laut yang menabrak karang.
Tidak lain dan tidak bukan Agatha-lah dalangnya.
Saat ini gadis itu tengah terpingkal-pingkal karena berhasil mengerjai kekasihnya untuk kesekian kali.
"Mampus lo!"
Skala mengusap kasar wajah basahnya.
Jujur saja, terdapat sedikit air laut yang masuk ke mulutnya sehingga saat ini lidahnya tengah merasakan asin yang amat sangat asin. "Wah, gede juga nyali lo, Ca."
Tiba-tiba Skala langsung berlari ke arah Agatha tanpa aba-aba. Namun, reflek Agatha terlampau cepat sehingga Skala tak berhasil menangkapnya.