07

71 2 0
                                    

Siang hari aku dan Adit sedang duduk di sofa rencana nya Adit mau menginap malam ini karena kebetulan besok hari merah,saat kami berdua sedang menonton TV,ibu kembali dari pasar bersama adik adik ku,ibu terkejut ternyata ada tamu yang berkunjung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siang hari aku dan Adit sedang duduk di sofa rencana nya Adit mau menginap malam ini karena kebetulan besok hari merah,saat kami berdua sedang menonton TV,ibu kembali dari pasar bersama adik adik ku,ibu terkejut ternyata ada tamu yang berkunjung.aku menyadari kepulangan ibu segera berdiri dan menghampiri nya lalu mencium tangan nya.

"Itu temen kamu ya Abe? Udah di kasih makan?" Tanya ibu ku aku mengangguk "iya sudah kok Bu,tadi" Adit tersenyum di belakang ku.    

"Yaudah ibu mau istirahat dulu"

"Ibu! Kami berdua mau main dulu ya"izin kedua adik ku.

"Iya yaudah sana main,tapi hati hati ya"

"Ya buk, assalammualaikum" salam kedua adik ku sebelum keluar untuk bermain.ibu berjalan ke arah kamarnya sedang kan aku dan Adit lanjutan menonton tv,suasa rumah sepi karena tidak ada Omelan ibu kepada adik adik ku yang susah sekali di urus.

***(Sore)

Sore hari aku memutuskan untuk mandi dan sholat, selesai mandi aku mengganti pakaian muslim yang di belikan almarhum ayahku kepada ku,aku bersiap siap untuk sholat di kamar ku,tiba tiba Adit masuk ke kamar ku.

"Wihh..... ganteng nya..."  ucap Adit mengagetkan ku,aku hanya tersenyum dan berniat untuk sholat,Adit menatap ku dari kasur memandang ku sesekali memotret ku dengan hp canggih nya,setelah selesai sholat aku berdoa dan berzikir.Entah apa yang di pikirkan Adit sehingga senyum senyum sendiri setelah selesai,aku merapikan yang perlu aku rapikan tak lupa juga aku mengganti pakaian

"Kamu tambah ganteng kalo lagi beribadah sama tuhan mu" ucap Adit mengagetkan ku

"Hm?, makasih yah" lalu aku tersenyum lebar yang menampilkan lesung pipi ku dan eyes smiled ku [gitu ga si anying?].

Adit terdiam memandangi wajah ku,aku bingung ada apa dengan nya? Kenapa dia memandang ku seperti itu?

"Dit?" Aku melambaikan tangan ku ke wajahnya yang seperti nya membeku,tak ada respon sehingga secara refleks aku sedikit meninggikan suara ku.

"Aditya?!" Lalu tiba tiba Adit menampilkan wajah terkejut nya yang seperti habis sadar dari lamunannya.

"Ha?...iya kenapa? Ada apa?" Lirih nya kebingungan,aku hanya menggelengkan kepala ku.

"Kamu kenapa? Ada masalah ya sama muka ku?" Pinta ku,nanya balik.

"Gapapa,cuma tersihir aja sama muka mu yang ganteng nya plus plus" ucapnya sambil tersenyum juga.

"Hm,tapi kenapa kok kamu pakek kaca mata,bisa ngeliat kan?" Ucap nya lagi dengan nada ragu dan menaiki satu alisnya.

"Bisa,aku minus bukan Buta" jawab ku agak cemberut.

"Hahahah" tawanya lepas saat aku mengatakan itu,mulutnya yang terbuka dan membuat suara lucu,matanya yang terpejam bahagia, melihat nya dalam keadaan seperti ini entah kenapa membuat ku terhibur juga.

"Minus berapa? Kalo emang masih bisa ngeliat dengan jelas, kenapa harus pakek kaca mata?" Ucapnya sambil menyilangkan kedua tangannya di dada.

"0,25"

"Rabun jauh?"tanya nya,mau w geplak muncung lu dit banyak tanya,KONTOL!!!

"hu'um...." Jawab ku sambil nganggukin kepala,tanda membenarkan pertanyaan nya,tapi apakah itu pertanyaan?

Yasudah lah^^

hening....

Karena hening kita skip ke pagi [sekolah]

Aku berangkat ke sekolah dengan biasa,dan mood yang biasa,tak lupa cowok tampan ini membaca shalawat supaya masuk surga, kombinasi cogan plus colim, cowok ganteng plus cowok alim,wkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkw,ekm...canda...

Sesampainya di kelas tepatnya di depan pintu kelas,aku ingin membuka pintu kelas namun sebelum itu terjadi sudah ada yang menarik tas ku yang secara refleks tubuh ku kebelakang.

Aku tentu terkejut dan memandang ke belakang siapa gerangan yang menarik tas ku? Sopan kah begitu kid?.

Setelah aku menolehkan kepala ku secara refleks aku memanggil namanya karena keterkejutan ku.

"Rion?!" Teriak ku meneriaki Rion yang tadi menarik tas ku kebelakang,ada gerangan apa si dek?

"Iya ini gw,kaget lu?" Ucapnya datar yang diikuti dengan lepasnya tas ku dari tangannya,aku menegakkan tubuh ku dan berhadap hadapan dengan nya.

"Iya,jika boleh tau kenapa kamu tarik tas ku Rion?" Pinta ku bingung, kenapa dia menarik tas ku?

"Minggir,gw kasih jawabannya" ucapnya,dan aku langsung menuruti nya,aku sedikit menyamping dan menunggu apa yang akan Rion lakukan.

Dia berjalan kedepan hingga tepat di depan pintu kelas,dan secara tiba tiba menendang keras pintu kelas hingga terbuka lebar,dan secara bersamaan jatuhlah air dan serangga mati, diikuti teriakan kaget dari beberapa siswa dan siswi yang berada disana.

"ANJING!/KIMAK!/PALA BAPAK KAU PEAK!/AYAM GW BERTELINGA!/BANGSAT!/BABI!/COK!" Dll,mereka berteriak atau lebih tepatnya toxic,saat Rion membuka pintu atau menendang pintu dengan keras hingga pintu kelas terbuka lebar sempurna.

Aku yang menyaksikan itu tentu terkejut dan tak percaya,jika aku yang membuka pintu tentu sudah dipastikan akan kena air itu,aku bersyukur dan bingung.

Bersyukur karena tak kena, bingung karena bagaimana Rion tau? Ah tentu ia tau, mungkin itu idenya tapi jika itu idenya kenapa ia menyelamatkan ku? Entahlah,makanya aku bingung.

"Sat!,lu pada bisa ga si Jan naruh ember di atas pintu kelas?! Ntar kalo gw kena gimana Jing?!" Teriak kesal Rion ke arah siswa dan siswi yang diam di tempat setelah tau jika Rion yang menendang pintu.

"Kan udah gw kasih tau ke grup,jam 6:30 ga ada yang boleh buka pintu kelas!" Ucap Jesica tak kalah kesal.

"Gw kan jarang ngecek grup!,lagi pula lu ngapain bikin ulah si?!" Kesal Rion, menatap tajam ke arah Jesica.

"Buat si mata empat di belakang Lo!" Jawab berani Jesica.

Ternyata memang benar, kebiasaan yang selalu membuat ku mandi di setiap pagi, kupikir akan berhenti karena sudah diperingatkan guru,tapi mengapa mereka mengulangi?.

"Rion,gw kan udah kasih tau lu di telpon kalo ini bakal terjadi,lu penghancur rencana!" Ucap Felix, sahabat Rion.

#

Gw mikir banget di bab ini, karena catatan gw udah habis,jadi Jan heran kalo tetiba alur kaga jelas atau POV si abenya ada makek bahasa gaul,wkwkw gw kek geli bjir tetiba makek bahasa formal,kek aku-kamu

TBC

Kita Dan Dua Tuhan [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang