12

59 2 0
                                    

"So...Rion bawa kamu kemana?" Ucap Rion setelah beberapa menit tertawa.

"Eumm...kek markas nya sih" jawab ku jujur,Adit tampak mengangguk.

"Ekem...di sana ada orang yang dia tangkap ga?" Ucapnya seperti memastikan,aku mengingat ingat kejadian tadi.

"Ya ada" jawab ku sambil mengangguk,Adit tampak kesal,itu tertera jelas pada ekspresi yang ia lakukan.

"Kamu tau namanya?" Tanya nya lagi penuh penekanan, aku mengingat ngingat lagi siapa nama mereka, setelah mengingat ingat aku mengucapkan nya dengan ragu ragu karena belum yakin apakah itu benar.

"Eng...Danang...Dirga..sama Lina kalo ga salah ingat" ucap ku canggung saat memperhatikan tatapan tajam dari Adit,dia berdecak kesal saat mendengar nama orang orang yang aku sebutkan tadi.

"Kamu....ga..salah ingat kok, tngks udah kasih tau" ucapnya penuh penekanan,aku menelan ludah melihat ekspresi wajah Adit mulai menggelap.

"Aku pulang dulu, makasih ya.." ucapnya,aku mengangguk
"Hati hati dijalan" ucap ku dengan senyum lembut ku yang diangguki dan di balas oleh Adit.

Setelah itu Adit berdiri dan berjalan pulang,aku hanya memperhatikan punggung Adit yang sudah mulai menghilang dari peradaban penglihatan ku,gaya bet kata mu be..

Dipikir pikir Adit kan sudah mengambil first kiss ku.....

Dungo....dongo...sial.....bajingan..setan....

Bibir ku yang suci sudah kotorin seorang pria, padahal aku sedang percaya dengan kata kata.

"Ciuman pertama mu adalah jodoh mu". Sial,jika dia takdir ku maka aku akan percaya pada kata kata
"Takdir hanyalah untuk diinjak injak oleh kaki, takdir itu payah"

Jika seperti ini aku sudah tidak menjadi pria yang alim dan kalem, author....aku mengibarkan mendengar perperangan....

Author: ku buat kau jadi mati muda☺️

Abe: najis,iya deh iya ga jadi,humph!

Author: biasa bund,boti~~

Setelah kepulangan Adit aku kembali ke arah dimana ibu dan adik adikku sedang menonton tv,aku kembali duduk di dekat ibu yang sedang fokus menonton tv.

Aku ikutan fokus ke film yang tadi sempat aku lewatkan. Dan tak terasa sudah waktunya sholat magrib,azan sudah berkumandang yang artinya waktu untuk mengerjakan sholat.

Aku sholat berjamaah di masjid dan mengambil barisan paling belakang karena memang untuk sholat berjamaah aku sedikit telat....

Setelah sholat aku meluangkan waktu ku untuk mengajar anak anak membaca iqrok ^~^

"Iiii,laut jangan disitu!" Ucap adik ku yakni Lindo,by the way sekedar info saja,di mhosola ku ini laki laki dan perempuan di pisahkan untuk diajarkan,jadi laki laki yang satu barisan itu isinya laki laki atau kelompok ya disebut nya?,dan untuk guru yang mengajar itu berbeda beda, kelompok perempuan ga selalu di ajarkan oleh perempuan bisa saja laki laki.

"Ga mau! Aku yang duluan disini'' ucap laut Keukeh,Lindo mengerang geram sambil mendorong dorong tubuh laut.

"Ga! Ini tempat ku yang semula!" Lindo berucap dengan kesal,disini belum ada yang mengalah bahkan aku sudah menyarankan untuk saling membagi ruang,namun mereka tetap tak mau mengalah padahal tempatnya luas....

"Yaudah saling pangku aja" ucap salah satu yang namanya aji,aji ini seumuran dengan adikku.

Adikku menggeleng keras dan secara serempak dengan laut berucap "gak!!"

"Jangan nyusahin kak Abe dong!!,udah pangku pangkuan aja" ucap aji sekali lagi dengan kesal.

Lindo menatap kesal laut dan dengan kesal menduduki bokongnya di paha laut.

"Ihh!! Kamu apa apaan si Lindo!" Ucap laut sambil mendorong punggung Lindo,namun Lindo menolak dan tetap Keukeh,nyaman kali ya dek?

Aku terkekeh melihat interaksi mereka,lucu saja melihat mereka seperti ini.

Laut yang mendapati Lindo yang masih ada dalam pangkuannya tentu saja kesal namun mau tak mau ia harus mengingat bahwa Lindo itu keras kepala,agar bisa membaca iqrok nya laut menyamankan dagu nya di pundak Lindo,dan memeluk Lindo untuk sedikit mengangkat iqrok nya.

Lindo tentu tak keberatan,ia bahkan menaruh kepalanya di pucuk kepala laut dan membaca iqrok nya untuk menghafalkan....

Yang lain tentu merasa geli bahkan iri,ada beberapa dari mereka bahkan menaruhkan kepalanya di paha teman disampingnya,hanya aku yang tak mempunyai sandaran,hahah tertawa mengsedih.

[Next morning (school) ]

Aku terduduk di kursi ku dan memendamkan wajah ku di meja,aku sedang dalam mood yang kurang baik karena mengetahui bahwa ibuku sedang kurang sehat badan,hugh.....namun ia tetap saja berkerja...

By the way,dari masuk kelas mengapa aku belum melihat tanda tanda kehidupan nya Adit datang? Biasanya langsung merangkul ku tapi sekarang tidak...ya karena orang nya ga masuk 🗿,dia aja kirim surat sakit itu,kok akhir akhir ini banyak orang sakit ya? Apakah virus lain telah muncul atau covid -19 telah combek?

Kring....kring...kring...[ Bunyi bel sekolah tanda masuk]

Bunyi bel masuk telah berbunyi aku menyiapkan perlengkapan ku sambil menunggu guru masuk.

Tak lama kemudian guru masuk dan langsung memulai pelajaran,aku menyimak dan aku cukup mengerti,selama fokus kita tak teralihkan pasti akan mengerti apa yang guru jelaskan.

Kring....kring...[bunyi bel sekolah tanda istirahat]

Aku tak sadar jika bel istirahat sudah berbunyi dan guru sudah mengakhiri pelajaran, segera aku memasuki semua buku buku dll ke dalam tas ku bersiap siap untuk Kekantin.

Setelah selesai aku berdiri dari duduk ku dan langsung berjalan keluar kelas,namun sebelum aku berjalan Jesica sudah dulu menghentikan ku.

"Nyet- eh culun!,beliin makanan sana" ucapnya sinis sambil menatap ku tajam,dih siapa lo? Babu lu? Ga yakc!

"Uang?" Ucap ku singkat,selama ada uang di sana ada pekerjaan, sebenarnya aku hanya membatunya agar aku dapat pahala, panen pahala bos ku!^^

"Pakek uang lu lah,ogah banget gw ngeluarin uang" jawab nya ogah ogahan, apakah dia mengira aku pacar nya yang setiap saat mentraktir nya?

#

Jika ada typo ya sudahlah ya,jika masih bisa dibaca maklumi saja....
Typo

TBC




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kita Dan Dua Tuhan [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang