Sayup-sayup Tyana mendengar suara pelan pintu tertutup diantara tidurnya. Ia ingin sekali memastikan mengapa pintu kamarnya tertutup, padahal seingatnya, sebelum tidur Tyana sudah menutup dan menguncinya dengan rapat. Namun, sayangnya alam mimpi terlalu kuat memanggilnya kembali untuk melanjutkan mimpinya. Dengan merapatkan kembali kelopak matanya, Tyana kembali tertidur.
Di dalam mimpinya, Tyana sedang berpelukan dengan lelaki tampan yang belum pernah ia lihat. Lelaki ini sangat agresif. ia mencium Tyana hingga hampir kehabisan napas, ciumannya juga berlanjut ke area wajah, kelopak wajah, telinga, hingga menjalar ke lehernya. Entah mengapa Tyana sangat menyukai sentuhan lelaki itu. Ia tidak menolak, dan hanya pasrah.
Hingga tiba-tiba Tyana memekik kecil karena merasa ngilu di lehernya, wajah lelaki itu menghadap padanya dan berkata, "maaf aku menggigit lehermu" dengan suara manis dan senyum yang tulus membuat Tyana mengangguk memaafkan.
Lelaki itu memeluknya, dan mimpi itu menghilang. Tyana tidur dalam lelapnya ketidaksadaran.
Di sisi lain, lelaki yang memeluk Tyana mengusap pelan leher gadisnya yang memerah. Ada bekas gigitan kecil disana dan saat ini warna merah mulai terlihat. Dia yakin esok hari luka gigitan yang ia ciptakan akan sedikit membiru dan gadisnya akan merasa sakit.
Dengan penuh sayang lelaki itu mengusap bekas gigitannya, dan mengecupnya. Sebelum meninggalkan kamar gadisnya, lelaki itu sempat mengecup kening gadisnya, "tidur yang nyenyak, cumi" dan pergi melalui pintu hubung yang hanya dia ketahui seorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monster
Romance"Kamu mau membeli hatiku? bayarnya hanya dengan seluruh hidupmu. Bagaimana?" -Raksa July, 2024 Blueezaah