02

158 28 7
                                    

Hari ini Pak Mario yang merupakan salah satu guru bimbingan konseling meminta kelas mereka untuk mengunjungi perpustakaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini Pak Mario yang merupakan salah satu guru bimbingan konseling meminta kelas mereka untuk mengunjungi perpustakaan. Mereka dibebaskan untuk membaca buku apapun selama satu jam pelajaran.

Dengan semangat Tyana dan Imara  menuju rak yang berisi novel-novel fiksi yang ada di perpustakaan sekolahnya. Mereka berdua sangat menyukai cerita fiksi.

Tanpa mengeluarkan suara mereka melihat-lihat buku yang menarik untuk dibaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tanpa mengeluarkan suara mereka melihat-lihat buku yang menarik untuk dibaca. Tyana mengambil salah satu novel dari penulis popular. Ia membaca sekilas sinopsis novel tersebut dan seketika tertarik ingin membaca lebih lanjut.

Saat Tyana ingin mengajak Imara untuk membaca di meja dan kursi yang telah disediakan, dia baru menyadari bahwa Imara sudah lebih dulu pergi meninggalkannya. Dengan membawa novel yang ia pilih, Tyana melangkah perlahan untuk duduk bergabung dengan Imara. Namun, sebuah suara dengan pelan memanggilnya dan seketika membuat langkahnya terhenti.

"Kazumi"

Tyana membalikkan badannya untuk melihat seseorang yang memanggilnya, meskipun sebenarnya ia sangat tahu satu-satunya orang yang memanggilnya Kazumi adalah Raksa.

Dari ujung rak lelaki itu berjalan menghampiri Kazumi yang masih diam di tempatnya, "kenapa Raksa?"

"Aku minta maaf"

Tyana mengerutkan keningnya, dan bertanya "minta maaf untuk apa?"

Raksa yang saat ini berhadapan dengan Kazumi berusaha menahan segala hal yang akan meledak di tubuhnya, "aku tidak membawa kotak bekalmu yang kemarin, benda itu tertinggal di apartemen ku"

Tyana membentuk huruf O pada mulutnya tanpa suara, ia mengangguk memahami dan menerima permintaan maaf dari Raksa, "nggak masalah, kamu bisa mengembalikannya kapan saja."

Raksa menggeleng, "tidak, aku berniat mengajakmu untuk ke apartemenku, apa kamu mau?"

Melihat raut wajah Kazumi yang tidak yakin, Raksa langsung berucap, "tidak tidak, jangan berpikiran buruk! Aku hanya ingin mengajakmu mengambil kotak makanmu itu. Aku tidak enak karena aku melupakannya hari ini, jadi aku mengajakmu saja untuk mengambilnya langsung. Kamu bisa pergi setelah mengambil kotak makannya." Panjang lebar Raksa menjelaskan agar Kazumi tidak salah paham.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 21 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MonsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang