Rain si Bodoh

1K 153 44
                                    

Hari sudah menunjukan pukul 18.00, dan sudah 2 jam Sky belum juga membuka matanya. Sepertinya dia masih ingin tertidur lebih lama lagi di atas ranjang rumah sakit.

"Rain, apa tidak sebaiknya kamu pulang dulu? Biar Nanon dan Bright yang-.."

"Tidak apa bibi, aku bisa menunggu Sky di sini. Aku ingin bersama Sky"

Ibunda Sky hanya tersenyum mendengarnya. Dia bisa melihat bagaimana sikap dan sifat Rain sejak Sky berada di ruang operasi hingga saat ini.

"Mah, sebaiknya mamah pulang dulu. Istirahat saja di rumah, dan biarkan Nanon mengantar mamah ya," kata Bright.

"Bright, tapi mamah masih-.."

"Nanti saat Sky bangun dan mamah kelelahan bagaimana? Aku tidak ingin kalian jatuh sakit juga"

Wanita itu akhirnya mengalah. Bright sama seperti ayahnya, selalu tegas, dan tidak bisa dibantah.

Nanon dan ibunda Sky akhirnya pulang dan berpamitan dengan Rain. Tinggalah Bright dan sahabatnya di dalam ruangan.

"Kamu harus menjelaskan padaku semuanya Bright" kata Rain.

Bright tahu. Rain pasti menuntut penjelasan soal silsilah dirinya yang ternyata adalah kakak tiri Sky. Selama ini Rain tidak mengetahuinya sama sekali.

Ingin sekali marah, tapi dia tidak punya cukup energi lagi untuk sekedar menendang Bright.

"Kalau begitu, jelaskan padaku juga bahwa kamu adalah cucu Perdana Menteri"

Rain terdiam. Sial, dia kena pukulan telak juga. Selama ini tidak ada yang tahu rahasia keluarga Rain.

"Apa Sky memberitahumu?"

"Tidak. Aku sudah mengetahuinya sejak awal. Aku menunggumu terbuka Rain, tapi hingga akhir kau malah menutup identitasmu rapat-rapat"

Rain beralih menghampiri Bright, dan duduk di samping pria jangkung itu.

"Sekarang jika sudah tahu, kamu mau apa? Lagian aku hanya cucu tirinya. Aku tidak ingin semua orang tahu siapa aku"

Bright menghela napasnya.

"Aku juga tidak punya niatan untuk membongkarnya"

"Lalu jelaskan kenapa kamu menyembunyikan kenyataan bahwa kamu adalah kakaknya Sky?"

Bright tersenyum.

"Karena aku tahu kamu sangat menyukai adikku. Rain, awalnya aku benar-benar tidak menyetujui semua perasaamu itu karena kalian berdua perempuan. Aku hanya ingin tahu seberapa hebatnya perasaanmu pada Sky, jadi aku menjadi temanmu. Mendekatimu sambil berharap bahwa kamu tidak akan jatuh cinta pada adik tiriku"

Rain terpaku untuk sesaat mendengar perkataan Bright.

"Kamu Homophobic?" tanya Rain serius.

"Awalnya iya. Aku merasa aneh seorang wanita memiliki perasaan suka pada wanita lainnya. Tapi saat aku menjadi temanmu, aku menghabiskan waktu bersamamu, aku tahu kehidupanmu, apa yang kamu pikirkan tentang Sky, aku rasa aku mulai percaya bahwa cinta bisa datang pada siapa saja"

Rain memandang lekat pria yang ada di sampingnya itu. Di balik penampilan Bright yang terkadang terlihat urakan, tidak rapih sama sekali, tapi Bright tetaplah teman yang menyenangkan.

"Maaf aku tidak jujur padamu Rain. Aku tidak bermaksud. Aku dan Sky adalah saudara yang tidak akrab sama sekali karena kami berasal dari rahim yang berbeda. Aku tidak menyukainya pada awalnya karena aku pikir dia gadis yang menyebalkan dan ayahku lebih sayang padanya. Tapi, saat aku menjaganya dari kejauhan, aku jadi tahu alasan mengapa orang-orang sangat menyukai adikku. Sky wanita yang menyenangkan, dia manis, terkadang dewasa namun akan terlihat seperti anak kecil jika bersama ayahku"

Sky Dan RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang