Cemburu Buta

1.3K 158 43
                                    

Seminggu berlalu, Sky sudah resmi menjadi alumni Thailand International Hospital. Keadaannya sudah cukup membaik dan hampir normal.

Tunggu, hampir normal? Ya hampir normal. Karena ketidaknormalannya adalah masih sedikit jengkel dengan Rain yang seperti orang bodoh.

Sky hanya ingin mendengar dari mulut Rain bahwa dia menyukai Sky. Itu saja. Tapi gadis bodoh itu masih tidak mengatakan apapun kecuali kata 'Maaf'.

Padahal, untuk orabg seperti Rain, tidak pandai mengungkapkan perasaannya bahwa dia menyukai seseorang. Kalian bisa kilas balik selama ini, apakah Rain pernah mengucapkan kalimat "aku menyukaimu" pada siapapun?

Tidak pernah. Dan wanita bodoh itu hampir tidak bisa.

"Sky.." sang ayah memanggil gadis itu yang termenung di bangku taman miliknya.

Sejak Sky mengalami kecelakaan, hingga hari ini, ayah Sky semakin berubah dan selalu pulang ke rumah. Dia selalu menyisihkan waktunya untuk sekedar berbicara dengan Sky.

Sky menoleh ke sumber suara. Sang ayah tersenyum dan duduk di samping anak gadisnya.

"Kenapa melamun sendirian di sini? Memikirkan kisah cinta yang rumit lagi?" Tanya sang ayah meledek.

Sky memutar bola matanya malas. Ayahnya sangat tahu hal itu.

"Oh ayolah nak, ini sudah seminggu dan kamu masih marah pada Rain?"

"Itu karena dia diam seperti orang bodoh" Sky menjelaskan alasannya.

"Bodoh bagaimana? Bukankah sudah jelas bahwa Rain mengkhawatirkanmu saat kecelakaan itu? Dia juga yang menjagamu selama di rumah sakit"

Sky menghela napas saat mengingat hal itu.

"Ya memang, tapi aku ingin dia menjelaskan arti dari dia khawatir, arti dari perhatiannya, arti dari semuanya ayah" Sky kembali cemberut.

Ayah Sky terkekeh lucu. Dia berpikir Rain harus bersabar menghadapi anak gadisnya yang sering sekali mencari keributan untuk hal sepele.

"Bukankah sudah jelas bahwa dia juga menyukaimu?"

"Jelas. Tapi aku ingin mendegarnya langsung dari mulutnya. Ini seperti bukan pengakuan perasaan jika aku mendengarnya dari orang lain ayah," keluh Sky.

Ayah Sky mengangguk paham. Memang rumit ya wanita itu, batinnya.

"Kalau begitu tanya padanya. Tanya pada Rain arti dari tangisannya saat itu, tanya pada Rain arti dari dia meminta restuku saat di rumah sakit"

Sky menoleh dengan cepat, dan mengernyit kebingungan.

"Maksud ayah?"

"Maksudku adalah, saat dia di rumah sakit, dia menangis dan meminta maaf padaku. Dia juga memintaku untuk memberinya restu untuk bersamamu. Jadi tanyalah padanya apa arti semua itu karena aku selalu menyetujuinya untuk bersama putriku"

Sky tersenyum lebar. Dia mencium pipi sang ayah dan bergegas meninggalkan pria itu di bangku taman. Dia akan pergi menemui Rain.

"Sky, tunggu, jika ingin pergi-.."

Langkah Sky terhenti, dan menoleh pada pria itu.

"Aku tahu ayah, aku akan meminta Nanon mengantarku"

Ayah Sky tersenyum dan menggeleng lucu. Pikirnya, anak gadisnya sudah dewasa sekarang karena permasalahannya bukan lagi soal mainan, tapi percintaan.

Ayah Sky, meski dikenal sebagai pria yang sangat berwibawa, dan cukup ditakuti, namun dia tetap jadi ayah yang hangat untuk Sky.

Tidak peduli dengan siapa Sky ingin bersama. Baik itu pria maupun wanita, jika anaknya bahagia, maka ayah Sky akan selalu menerimanya. Yang terpenting baginya adalah kebahagiaan Sky, itu saja sudah cukup.

Sky Dan RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang