Alam Bawah Sadar

1K 107 25
                                    

Keesokan harinya, Sky bersama Bright mengunjungi rumah sakit. Dia berjanji untuk membantu kakaknya merawat sahabatnya, Rain.

Sky dan Bright masuk ke dalam kamar perawatan Rain. Tidak ada siapa pun di sana. Kakek Rain sudah meminta tolong Bright untuk menjaga cucu kesayangan itu.

Sky menatap iba saat melihat Rain dengan banyaknya alat rumah sakit untuk membantu menopang hidupnya.

Gadis itu tersenyum getir. Seandainya dia tahu lebih awal bahwa Rain menyukainya, mungkin saat ini situasinya berbeda.

"Halo Rain, aku Sky. Aku disini"

Sky menarik kursi berwarna coklat dan duduk di samping ranjang Rain.

Bright tersenyum.

Pria itu merapikan beberapa barang bawaannya, dia juga rutin mengganti bunga yang berada di kamar perawatan Rain.

Sementara itu, Sky masih asik untuk mengajak Rain berbicara, meski sebenarnya dia tidak menerima tanggapan apapun selain keheningan.

"Bagaimana keadaanmu? Apakah mimpimu begitu menyenangkan makanya kamu tidak tertarik untuk melihatku di sini" Sky mencoba merayu.

Siapa tahu, Tuhan yang maha menyembuhkan mendengarkan percakapannya dengan Rain, dan mau berbaik hati untuk membangunkan gadis itu sekarang juga.

"Apa kamu begitu menyukaiku? Kenapa tidak mencoba mendekatiku" Sky meracau lagi.

Bright hanya membiarkannya. Dia tidak mengganggu obrolan Sky dan Rain.

"Sky, aku keluar sebentar ya. Charger ponselku tertinggal di mobil" Bright menginterupsi.

Sky hanya menanggapinya dengan sebuah anggukan dan senyuman.

Setelah Bright meninggalkan keduanya, Sky baru berani untuk menggenggam tangan Rain.

Entah mengapa saat mendengar cerita Bright tentang sosok Rain, Sky merasa ingin lebih dekat dengan mahasiswa kedokteran itu.

Andai dia tahu perasaan Rain, dan andai semesta mau berbaik hati untuk memberi mereka kesempatan berbicara, mungkin Sky tidak menjadi orang asing seperti ini.

Bright banyak cerita tentang Rain. Kakanya itu menceritakan bahwa selama ini diam-diam Rain selalu memperhatikannya namun keberanian untuk mengajak Sky berbicara tidak pernah ada.

Bright juga mengatakan bahwa Rain pandai memasak. Dia pintar, dan pekerja keras. Semua hal-hal baik yang Bright ceritakan membuat Sky penasaran dengan sosok Rain.

Jika hari ini diberikan kesempatan untuk memohon, Sky akan memohon untuk kesembuhan Rain. Biarkan gadis baik di hadapannya itu kembali sehat dan berkenalan dengannya.

"Mari berkenalan dengan cara yang benar saat kamu bangun" kata Sky singkat.

Tak lama setelah itu, tangan Rain bergerak. Tangan lembut itu menggenggam tangan Sky yang sedari tadi mengelus lembut tangan Rain.

Sky reflek melihat ke arah Rain. Perlahan tapi pasti, gadis itu membuka matanya dan terbangun.

Sky panik bukan main, dia mendekati Rain dan memastikan bahwa gadis itu benar-benar sudah siuman.

Tak lama, Bright membuka pintu dan melihat Rain yang sudah membuka mata dengan sempurna. Pria itu berlari cepat ke arah Rain.

"Rain? Rain? Rain?! Kamu bisa mendengarku?!!" kata Bright.

"Sky! Cepat panggil dokter"

Sky menurut. Gadis itu berlarian ke luar kamar dan memanggil dokter serta perawat untuk memeriksa Rain.

Sky Dan RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang