💖CHAPTER 06💖

33 5 2
                                    

Suasana pagi yang dingin tidak menyurutkan semangat Sally untuk berangkat pagi ini ke kampus nya, hari ini dia bersemangat mood nya sedang baik, dan ya hari ini setelah pulang dari kampus Sally juga harus menemani Jaehwan.

Sesampainya di kampus Sally langsung masuk ke kelas karena hari ini Jia tidak masuk, memang kemarin juga Jia sempat pucat dan hari ini tidak masuk karena sakit.

"Pagi Sally" ucap Qianlu menyapa

"Pagi"

"Taehwan menitipkan ini" ucap Qianlu sambil memberikan sebuah amplop berwarna abu, Sally langsung mengambil amplop itu "Dan katanya hari ini dia juga akan menjemputmu pulang kampus" ucap Qianlu sambil tersenyum

"Ah baiklah, terima kasih"

Qianlu keluar dari dalam kelas sedangkan Sally langsung membuka amplop tersebut dia membuka nya perlahan.

"Foto?"

Amplop itu berisi sebuah foto kebersamaan ayah Sally dan Taehwan ayah Sally tertawa bahagia di itu foto itu jujur Sally merindukan itu karena sudah berapa tahun ini yang Sally lihat hanya senyum palsu ayahnya di depan publik.

"Ini foto-foto kebersamaan kedua orang tua kita, di sini tergambar jelas mereka sangat dekat. Namun aku tidak bisa jelaskan sekarang kenapa mereka menjadi jauh" -Taehwan

Sally memasukan kembali foto dan note kecil itu ke dalam amplop Sally tahu apa yang terjadi hanya Sally bahkan Hiwan dan Jaehwan tidak tahu jadi Sally juga tahu tujuan Taehwan mendekati nya untuk apa.

"Baiklah, aku akan mengikuti permainan mu tuan Kim" ucap Sally sambil menghela napas dan menyimpan amplop itu ke dalam tas nya.

Selesai kelas Sally langsung keluar dari dalam kampus, dia juga sudah mengatakan kepada supir nya untuk jangan menjemput dia hari ini Sally duduk sambil menunggu Taehwan, Qianlu juga tadi memberikan nomor ponsel Taehwan.

"Sally"

Sally hanya tersenyum tipis lalu langsung masuk ke dalam mobil Taehwan, padahal pameran seni lukis itu baru besok entah lah Taehwan akan membawa Sally kemana.

"Aku tidak bisa lama hari ini, adik ku sedang ikut audisi dan hari penentuan dia akan terpilih menjadi trainee atau tidak"

"Apa tidak ada yang menemani?"

"Tidak, jadi aku harus datang"

"Baiklah, tidak akan lama aku hanya ingin menunjukkan sesuatu padamu"

Mereka sampai di sebuah taman yang cukup ramai banyak sekali orang "Aku tahu orang seperti mu tidak suka keramaian seperti ini, tapi mari kita turun ada hal yang ingin aku tunjukkan di sini" ucap Taehwan dan akhirnya mereka berdua turun dari dalam mobil.

"Ini sebuah tembok berisi tulisan random ada yang menulis nama, permintaan atau apapun itu dan di sini ada tulisan ayahmu"

"Jangan takut sendirian, di dunia ini kamu tidak sendiri percayalah walaupun kamu hanya memiliki satu orang di dekatmu setidaknya kamu tidak sendirian"

"Sepertinya sudah di tulis dari lama, karena appa ku juga menulis kata-kata di sini, dan ya ayahmu menulis itu. Ayahmu orang baik"

Sally menghela napas "Kau tidak tahu apapun soal yang terjadi antara aku dan ayahku jadi berhenti mengatakan itu di depan ku"

"Bagaimana pun dia ayahmu. Aku mengatakan ini bukan tanpa alasan aku memiliki alasan, jangan sampai menyesal di kemudian hari sepertiku yang belum sempat membahagiakan ayahku, semoga kau paham apa maksud ku"

Sally diam dia mengerti yang di maksud oleh Taehwan, Sally mengambil amplop di dalam tas nya dan mengembalikan nya pada Taehwan.

"Ambil kembali, aku sudah melihatnya. Aku tidak butuh itu, sebelumnya terima kasih sudah memberitahu akan hal itu, sekarang aku permisi adikku sudah menunggu"

SALLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang