5 | Surat dari Ayah

234 32 5
                                    

*Warn! Terdapat kata umpatan.
2.5k Word.
*Jangan lupa votement!

Pagi yang begitu buruk bagi Jeongwoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pagi yang begitu buruk bagi Jeongwoo. Suara Ayah dan Ibunya yang sedang bertengkar menyambut paginya. Tidak estetik bukan? Ia hanya bingung, sang Ayah itu jarang pulang tapi sekali pulang ia hanya mendengar suara Ibu dan Ayahnya yang berdebat entah apa yang mereka perdebatkan. Intinya, ia tidak ingin dipisahkan oleh sang Kakak. Ia ingin selalu bersama kakaknya.

Jeongwoo tidak mau berpikir negatif hanya saja ia hanya berandai-andai jika hubungan kedua orang tuanya usai, dia tidak mau ikut Ibunya. Serius.

Cklek

Jeongwoo mendongkak menatap sang Ibu yang menampilkan senyum tulusnya seraya melambaikan tangan ke arahnya.

"Ayo sarapan sayang!" serunya yang hanya diangguki Jeongwoo.

"Hari ini Ayah akan ke Australia, jadi kita harus mengantarnya ke bandara," jelas sang Ibu membuat Jeongwoo tertegun.

"Lagi? Masa Ayah ke sini saat Jeongwoo sakit saja? Apa Jeongwoo harus sakit dulu biar Ayah pulang?" kesalnya setelah sampai di meja makan. Sang Ayah hanya terkekeh mendengarnya.

"Bukan begitu Jeongwoo, ada proyek besar di sana. Nanti kalau sudah selesai Ayah akan kembali. Jangan kesal begitu dong," jelas Ayahnya sembari mengusak gemas surai anak bungsunya.

"Janji yah jangan lama!" pintahnya yang diiyakan sang Ayah.

"Mas, aku nitip oleh-oleh yah kalau pulang. Jangan sampai lupa," ucap Ibunya membuat Jeongwoo menghela nafas, dia berbicara seakan-akan mereka baik-baik saja.

"Iya sayang. Oh, iya di mana kakak kamu Woo?" tanya si Ayah membuat Jeongwoo terdiam.

Kak Jihoon kan tidak pernah sarapan di rumah. Apa Ayahnya lupa soal ini? Atau memang tak pernah tahu?

"Dia sudah berangkat sekolah, sudahlah ayo kita semua makan," ajak Ibunya membuat sang suami menatapnya.

"Jeongwoo hari ini Ayah antar kamu ke Sekolah yah. Kamu gak usah ikut ke Bandara biar Ibumu saja oke," katanya yang diangguki Jeongwoo.

"Iya yah. Lagipula Jeongwoo gak bisa ada acara di rumah Haruto jadi aku ke sana habis pulang sekolah," jelasnya membuat sang Ibu menghela nafasnya.

"Jangan pulang larut malam yah Nak. Soalnya Ibu juga ada urusan di perusahaan. Ibu gak mau kamu drop lagi," pesan Ibunya.

"Aman, Jeongwoo bisa jaga diri kok."





"Jeongwoo gak pintar jaga diri kak. Makanya Haruto selalu di samping dia, ngejaga dia supaya dia baik-baik saja. Kak Junkyu ngerti kan?"

Junkyu mengangguk pelan.

"Tujuan dan keuntungan buat lu apa?" Junkyu masih heran, mereka bukan saudara tapi kenapa Haruto sebaik itu pada Jeongwoo.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

What's Wrong With Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang