"Lapar sekali.."
"Mau turun.." Lirih nya menatap kedua kakinya yang di perban dibawah sana.
"Sudah sembuh kayaknya" Kemudian anak itu beranjak dari atas kasur dengan tubuh yang hampir saja oleng jatuh kalau ia tidak berpegangan pada pinggiran kasur.
Sudah satu hari semenjak kakinya yang diperban dan tubuh nya yang tiba-tiba demam tinggi, tapi demam nya tak kunjung turun juga, membuat dirinya semakin kesusahan sekarang.
Jisung meringis kala kakinya menginjak lantai, ternyata luka itu masih belum sembuh juga bahkan darah nya kembali keluar mengenai perbannya.
Tapi anak itu memilih abai dan langsung berjalan keluar tanpa memedulikan kakinya yang sudah berdarah itu, rasa sakitnya bahkan mengalahkan rasa laparnya.
"Bibi kemana ya?" Ujar nya saat sampai di dapur dan tak melihat atensi wanita itu.
"Masak sendiri saja deh"
"Tapi aku enggak tau caranya bagaimana.." Cicit nya menatap kosong ke penjuru dapur.
Mata nya melirik pada sebungkus mie instan yang berada diatas meja makan kemudian mengambil nya.
"Masaknya bagaimana?"
"Aku tidak tau..makan langsung saja deh dari pada tidak makan sama sekali." Tangan nya hendak ingin membuka bungkus mie instan itu tapi suara seseorang berhasil menghentikan pergerakan nya
"Apa yang kau lakukan?" Jisung berbalik menatap Jaemin yang berjalan kearah nya.
"Maaf aku tidak sopan mengambil makanan kalian..aku hanya lapar dan ingin memakan ini" Ia menunjukkan mie tersebut kehadapan Jaemin
Jaemin menatap Jisung dengan wajah datar nya kemudian melirik pada perban di kedua telapak kaki anak itu yang sudah dipenuhi darah.
"Duduk" Pinta nya mengambil alih mie instan itu dari tangan Jisung.
"Tidak, tidak usah memasak untuk ku, aku tidak ingin menambah beban untuk mu, aku juga sudah tidak lapar sekarang" Jisung menahan tangan Jaemin yang hendak ingin memasak itu.
Jaemin menghempas dengan kasar tangan Jisung, "Duduk sebelum aku berubah pikiran"
Jisung terdiam sejenak tapi ia tetap menurut untuk duduk di kursi meja makan itu. pandangan nya sama sekali tak lepas dari Jaemin yang memasak untuk nya.
"Jaemin tidak sekolah?" Tanya nya yang tidak menpadat jawaban sari sang empunya.
Anak itu mengernyit heran kala melihat atensi Jaemin ada disini, semua saudara nya sudah pergi kesekolah pasti, tapi kenapa Jaemin masih disini? pikiran nya dibuat bingung sekarang.
"Naik"
Jisung tersentak melihat Jaemin yang berjongkok dihadapan nya dengan satu tangan yang memegang semangkuk mie disana.
"Apa yang kamu lakukan?"
"Naiklah cepat sialan" Dengan pikiran yang masih bingung anak itu tetap menurut dan naik dipunggung Jaemin.
"Maaf aku merepotkan mu.." Ucap Jisung pelan kala sudah berada dipunggung Jaemin
"Terimakasih Nana, Nana adalah yang pertama menggendong ku setelah ibu" Sementara Jaemin hanya diam tak ingin menggubris ucapan Jisung yang berada dipunggung nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain and Tears || NCT DREAM [Jisung]
AksiLuka batin memang nampak kelabu, namun luka tersebut adalah yang terdalam dan tersakit yang pernah ia terima. Bekasan luka yang diterima nya bisa menghilang kapan saja, namun bagaimana dengan luka yang ada didalam hati dan batinnya? Selama apapun ma...