Poison-1

75 6 2
                                    

.
.
.


Sasuke dan Naruto adalah pasangan kekasih yang telah menikah lima tahun.

Pada awalnya keluarga Naruto tidak menyetujui Hubungan mereka sebab Sasuke anak yatim-piatu yang berasal dari panti asuhan namun karena besarnya cinta Naruto, Sasuke berani mengambil tindakan dengan bekerja keras hingga diterima oleh keluarga Naruto.

Sasuke bekerja sebagai seorang dokter sementara Naruto adalah seorang model. Pernikahan mereka dirahasiakan atas permintaan Naruto dan Sasuke setuju dengan permintaan tersebut selama pria kesukaannya itu bahagia.

Awalnya pernikahan yang didambakan oleh Sasuke berjalan seperti yang diharapkan namun, satu tahun belakangan ini Naruto berubah. Tidak lagi memperhatikan anak mereka yang saat ini berusia dua tahun.

"Naruto, aku mengerti pekerjaan mu tetapi bisakah kau luangkan waktumu sedikit saja untuk Boru? dia juga butuh kasih sayang darimu," Ucap Sasuke di meja makan sambil menyuapi Boruto.

Tak

Bunyi sendok yang di letakkan secara kasar.

"Kau kira aku juga tidak capek? Aku berusaha membagi waktu namun tetap saja aku tidak bisa. Jadwal pemotretan ku sangat padat. Belum lagi aku ada tawaran film. Aku mohon  Suke, mengerti lah," dan sekali lagi Sasuke yang harus mengalah.

"Aku mengerti. Tidak apa-apa," Naruto pamit dan pergi lebih dahulu. Tak ada ciuman pagi atau selamat tinggal seperti biasanya. Tidak kepada anaknya dan kepada sang suami.

"Sayang, kita harus berangkat sekarang. Kita juga harus mengerti pekerjaan ibumu, ok?" Katanya dengan wajah senyum tetapi tidak dengan hatinya. Terlalu banyak kecurigaan dalam hatinya, rasa percaya mulai luntur namun sekali lagi demi cintanya Sasuke akan tetap bertahan dan percaya.

Naruto berdiri didepan kamera sambil melenggak-lenggok mencari bidikan yang tepat.

"Haus?" Ucap seorang pria yang merupakan CEO agensi dimana Naruto bernaung.

Naruto Meraih sebotol gelas yang ditawarkan kepadanya dengan senyum lebar.

"Terimakasih," ucap Naru lembut. Hubungan mereka sudah diketahui seantero agensi bahkan beberapa senior sangat iri dan benci kepada Naruto.

"Mau makan malam dengan ku," mereka sudah berada di ruangan CEO.

Naruto mendudukkan dirinya sambil merenggangkan tubuhnya yang letih.

"Baiklah. Tapi aku butuh alasan yang tepat untuk bisa keluar lagi dengan mu. Kamu tahu Suke seperti nya mulai curiga," pria bernama Shikamaru itu tersenyum menggoda sambil berjalan mendekat Naru, mencondongkan tubuhnya.

"Lagipula dia tidak tahu bahwa kau keluar dengan tetangga mu," sambil mengecup bibir menggoda Naru untuk kesekian kalinya.

"Ck, jangan terlalu kelihatan. Kau pindah ke sebelah apartemen ku saja sudah membuat ku gugup setengah mati," Naruto mendelik sambil menyambut bibir Shikamaru.  Keduanya larut dalam ciuman hingga tak menyadari sang asisten masuk.

"Oh maaf, aku tidak sengaja." Meskipun adegan ini sering terlihat olehnya namun tetap saja Kyubi masih canggung.

"Tidak apa-apa masuklah," Shikamaru mempersilahkan. Kyubi menatap sahabatnya nya tak suka sementara yang di tatap menunduk malu.

Poison Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang