"Naruto.." pria yang dipanggil menoleh sebentar lalu menarik keledai kecil di samping nya.
"Suke, seluruh dunia membenciku dan tidak merestui hubungan kita. Apakah kau tidak akan meninggalkan ku?" Tanya Naruto.
"Maka akan ku pastikan surga dan bumi akan menjadi saksi cinta kita. Bahkan di kehidupan ini dan di bumi yang lainnya," ucap Sasuke dan membawa kekasihnya kedalam pelukannya.
"Suke, ingat baik-baik pesan ku. Cinta itu tidak menyakiti dan aku tidak mungkin menyakiti mu."
Mendengar itu, Sasuke memegang tengkuk kekasihnya lalu melabuhkan ciuman mesra tepat pada bibir sang pirang.
"Jikapun kau menyakitiku aku akan tetap mencintaimu. Kau akan menjadi satu-satunya dalam kehidupan ini dan seterusnya," ucap Sasuke sambil mengelus perut buncit kekasih nya.
"Suke, bawa pergi anak kita. Aku akan menghadapi mereka," ucap Naruto dengan nafas tersengal. Dia dikepung dari belakang dan depan.
"Selama aku masih hidup, tidak ada seorang pun yang bisa menyakiti kalian berdua," ucap Sasuke dengan kesungguhan. Matanya menyalak melihat setiap sisi. Pedang di tangannya sudah terlepas dari sarungnya.
Naruto menggeleng. Ia membuat satu benang merah tak kasat mata antara dirinya dan Sasuke lalu berkata,"Suke, ingatlah bahwa ini adalah benang merah tanda bahwa sejauh apapun kita, suatu saat kita akan bertemu." Sedetik kemudian, matanya menangkap siluet bayangan pedagang yang mengarah ke tubuh Sasuke.
"Sasuke?!" teriak Naruto dan melompat menghadang pedang tersebut dari anak dan kekasihnya.
Jleb..
Pedang itu menembus jantung nya. Dalam sekejap, Naruto menghembuskan nafas terakhirnya di tangan pemuda berambut nanas tersebut, tunangan nya sendiri.
"Naruto.." teriak Sasuke menyedihkan. Di tengah hutan, Sasuke memusnahkan tiga ribu jiwa dan terakhir mengakhiri hidupnya sendiri.
Sementara Menma Uchiha di bawah kembali ke Klan Uchiha dan di rawat oleh Itachi.
"Naruto!" Kaget Sasuke dan terbangun dari mimpinya. Dokter tampan itu bangun lalu menyeka keringatnya. Pakaian nya basah seperti baru saja berendam.
"Ada apa ini, kenapa hatiku sakit? Siapa dia dan mengapa pria itu sangat mirip dengan Naru?" ucap nya sambil melihat ke arah samping nya. Naruto tidak ada di sisinya.
Sasuke menyibak selimut nya lalu turun. Sesampainya di luar, mendengar mendengar Naruto berbicara dengan seseorang lalu tak lama sambungan itu berhenti.
Sasuke kembali ke kamar pura-pura untuk tidur.
.
.
.Naruto dan Shika tengah berada di Macau. Pemotretan tersebut di gunakan sebagai alibi perselingkuhan.
"Ahhh .... Pelan..." Desah Naruto terhentak-hentak dibawah kukungan Shikamaru.
"Shit! kau masih sempit padahal kita sering melakukan nya," ucapnya sambil menambah kecepatan hentakan nya.
"Ahhh ... Naru, kau sangat nikmat. Rasanya aku ingin menguncimu untuk diriku sendiri."
Tak berselang, keduanya melakukan pelepasan bersama dengan Shikamaru kembali keluar didalam Naruto.
"Bagaimana ini Shika. Usia kandungan ku sudah satu bulan. Sementara Suke tak ingin tidur dengan ku," Ucap nya tanpa rasa malu sedikitpun.
Ya, Naru tengah mengandung. Janin itu milik Shikamaru. Jika ketahuan maka hidupnya akan selesai. Bukan hanya di tangan suaminya tetapi orang tuanya.
Sebab keluarga nya terlanjur menyayangi Sasuke.
KAMU SEDANG MEMBACA
Poison
Fanfiction(Slow Update) Pernikahan yang awalnya berjalan dengan kebahagiaan dihancurkan dengan kedatangan tetangga baru di sebelah apartemen Sasuke dan Naruto. "Aku berjanji akan memberikan segala yang membuat mu bahagia. Bahkan, jika yang membuat mu bahagia...