Bab 3: Serangan Balasan

2 0 0
                                    

Setelah misi penyelundupan yang menegangkan, Faisal merasa seolah dunia di World Crime School berubah. Keberhasilan Alexei dalam misi tersebut tidak hanya memperkuat posisinya di sekolah, tetapi juga meningkatkan ketegangan di antara siswa. Para siswa yang sebelumnya netral mulai berpihak pada Alexei, menciptakan atmosfer yang semakin intens.

Hari-hari setelah misi, Faisal dan timnya, Miguel dan Hiroshi, terus-menerus memantau pergerakan Alexei dan timnya. Mereka menyadari bahwa Alexei semakin berani dan terbuka tentang ambisinya untuk mengendalikan seluruh pasokan narkoba di sekolah. Informasi ini juga didapatkan dari berbagai sumber, termasuk dari siswa yang merasa tidak nyaman dengan dominasi Alexei.

Suatu malam, ketika Faisal sedang merenung di kamarnya, dia mendengar ketukan di pintu. Miguel dan Hiroshi berdiri di depan, wajah mereka serius. "Faisal, kita perlu berbicara," kata Miguel.

Ketiganya berkumpul di sekitar meja, dengan peta dan catatan yang tersebar di atasnya. "Aku mendapatkan informasi dari salah satu siswa yang bekerja di area logistik," kata Miguel. "Alexei dan timnya sedang merencanakan sesuatu yang besar. Mereka berencana untuk menggandakan jumlah pasokan narkoba yang mereka kontrol dan kemudian menutupi jejak mereka."

Hiroshi menambahkan, "Dan mereka juga menyebarkan informasi palsu untuk menjebak kita. Aku sudah memeriksa beberapa rute yang mereka rencanakan, dan ada tanda-tanda bahwa mereka sedang menyiapkan sebuah serangan besar."

Faisal menyandarkan tubuhnya pada kursi, memikirkan situasi ini. "Jadi, kita harus siap menghadapi serangan mereka. Kita tidak bisa membiarkan mereka menguasai seluruh pasokan narkoba di sekolah ini."

Setelah pertemuan tersebut, Faisal dan timnya segera mulai mempersiapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk menghadapi serangan yang direncanakan Alexei. Mereka memeriksa rencana mereka secara mendetail dan menyiapkan beberapa taktik cadangan jika situasi berubah.

Namun, situasi menjadi semakin kritis ketika Alexei dan timnya melancarkan serangan mendalam ke dalam area logistik, menyabotase pengiriman pasokan narkoba yang sangat penting. Mereka menggunakan taktik yang sangat terencana dan efektif, memanfaatkan kekacauan untuk mendapatkan kendali penuh atas pasokan tersebut. Serangan ini berlangsung dengan cepat dan efektif, dan para siswa lainnya yang terlibat hanya bisa mengamati ketidakmampuan mereka untuk menghentikan aksi tersebut.

Faisal menerima kabar dari Jin, salah satu sekutunya, bahwa serangan Alexei telah mengakibatkan kerusakan besar. "Kita harus segera bertindak," kata Jin melalui komunikasi radio. "Alexei mengendalikan hampir semua pasokan yang tersisa. Ini adalah kesempatan kita untuk menghentikan mereka sebelum mereka terlalu kuat."

Dengan informasi ini, Faisal memutuskan untuk segera melancarkan operasi balasan. Dia mengumpulkan Miguel dan Hiroshi, bersama dengan beberapa siswa lainnya yang masih setia. "Kita perlu mengambil tindakan cepat," kata Faisal. "Kita harus menggagalkan rencana Alexei dan mengambil alih kembali kendali atas pasokan yang hilang."

Tim Faisal menyusup ke dalam area yang dikuasai Alexei, dengan rencana untuk menyabotase operasi mereka dan merebut kembali pasokan yang hilang. Mereka menggunakan semua keterampilan mereka dalam strategi, taktik, dan teknik penyamaran untuk menyusup tanpa terdeteksi. Dalam perjalanan mereka, mereka harus menghadapi beberapa rintangan dan pertempuran kecil yang menguji keterampilan dan ketahanan mereka.

Di tengah-tengah operasi, Faisal dan timnya berhasil menemukan lokasi utama di mana Alexei menyimpan pasokan narkoba yang dicuri. Mereka merencanakan serangan mendalam untuk mengambil alih lokasi tersebut dan mengembalikan sebagian dari pasokan yang hilang. Namun, mereka harus berhati-hati, karena Alexei telah menyiapkan pengamanan yang ketat.

Sementara Faisal dan timnya merancang serangan, Alexei dan timnya mulai merasa percaya diri dengan dominasi mereka. Mereka mengatur distribusi narkoba dengan sangat efisien, mengurangi kemungkinan bahwa mereka akan menghadapi perlawanan berarti. Alexei bahkan mulai merencanakan langkah-langkah berikutnya untuk memperluas pengaruhnya di luar sekolah.

Faisal, Miguel, dan Hiroshi memimpin serangan mendalam dengan penuh perhatian. Mereka memanfaatkan setiap kesempatan dan celah yang ada untuk mengalahkan pengamanan dan menjangkau lokasi utama. Dalam prosesnya, mereka terlibat dalam beberapa pertarungan sengit dengan pengawal Alexei, yang semakin mempertegas ketegangan dan persaingan antara mereka.

Akhirnya, setelah pertempuran sengit dan beberapa perjuangan yang menegangkan, Faisal dan timnya berhasil merebut kembali sebagian besar pasokan narkoba yang hilang. Mereka juga berhasil menggagalkan beberapa rencana strategis Alexei, yang menyebabkan kekacauan di barisan musuh. Meskipun mereka belum sepenuhnya mengalahkan Alexei, tindakan mereka memberikan dampak besar pada posisi Alexei di sekolah.

Kembali ke asrama setelah operasi, Faisal merasa kelelahan namun puas. Timnya telah berhasil mengembalikan sebagian besar pasokan dan memperlemah posisi Alexei. Namun, Faisal tahu bahwa pertempuran ini belum sepenuhnya berakhir. Alexei masih memiliki kekuatan dan pengaruh yang besar, dan Faisal harus siap menghadapi serangan berikutnya.

Di malam hari, Faisal duduk sendirian di kamarnya, merenungkan apa yang baru saja terjadi. Dia merasa bahwa situasi ini semakin menegangkan, dan dia harus terus mempersiapkan diri untuk menghadapi setiap tantangan yang mungkin muncul. Persaingan dengan Alexei akan semakin intens, dan Faisal harus tetap waspada serta berstrategi dengan bijaksana.

Sementara itu, Alexei yang merasa tertekan dengan serangan balasan Faisal mulai merencanakan langkah-langkah baru untuk mengembalikan kendali atas situasi. Dia menyadari bahwa dia tidak bisa terlalu lama berpuas diri dan harus segera menyiapkan rencana-rencana baru untuk memastikan bahwa posisinya tetap kuat.

Faisal menyadari bahwa dia tidak bisa mengandalkan keberhasilan serangan ini sebagai akhir dari pertempuran. Dia harus terus berlatih, berstrategi, dan membangun aliansi yang kuat jika dia ingin tetap berada di jalur yang benar dan menghadapi tantangan yang akan datang. Dengan tekad yang kuat, Faisal memutuskan untuk melanjutkan perjuangannya dan memastikan bahwa dia tetap menjadi pesaing yang tangguh di World Crime School.

World Crime SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang