Enjoy.....😁😁😁😁
.
.
.
Tepat di depannya, sosok pemuda manis yang memiliki gaya rambut mirip sepertinya, berkulit putih mulus yang berkilau karena keringat dibawah sinar lampu. Pemuda tersebut sedang melawan temannya, bahkan keduanya tampak menikmati duel mereka.
"Ayo Yuugi, keluarkan kartumu, jika kau masih belum mengeluarkan kartu mu maka menyerah lah." ujar seorang pemuda lain ber rambut putih panjang.
"Haha... Sayangnya menyerah bukanlah keputusan akhir Bakura, kau akan tau hasilnya nanti." ujar sosok bernama Yuugi dengan kekehan renyahnya, membuat Atem terpesona karena senyuman manisnya dan juga kekehan nya.
Dengan satu putaran, sosok bernama Yuugi itu membalikkan keadaan, hingga membuatnya menang mutlak dengan mempertahankan 100 Life Point, hampir saja kalah jika tak memiliki strategi yang matang. Atem yang menonton menyeringai senang, rupanya ada orang yang setara dengannya, terlebih lagi, sosok bernama Yuugi ini memiliki bentuk fisik yang cukup mirip dengannya, terutama bentuk rambut mereka. Bedanya, sosok Yuugi ini memiliki tubuh yang terlihat ramping.
'Kelihatannya nyaman untuk dipeluk'
Oke, tolong abaikan suara hati Atem yang menjurus ke mesum saat ini.
Atem memberikan tepuk tangan apresiasinya pada Yuugi, membuat para penonton terutama sangat bintang duel hari ini menoleh padanya. Berbagai bisikan muncul, mulai dari yang penasaran tentang siapa dirinya, hingga para penonton yang mengenali Atem sebagai raja duel.
"Hebat, caramu membalikkan keadaan disaat genting benar - benar hebat, aku bahkan terkejut melihatmu masih bisa bertahan dengan Life Point yang sudah sangat rendah." ujar Atem yang berjalan kearah Yuugi
"Uuummm... Terimakasih, aku merasa terhormat mendapat pujian dari seorang raja duel." ujar si pemuda manis bernama Yuugi.
"Hahaha... Santai saja, kau tau aku sekarang sedang Vakum dari dunia game Duel Monster, jadi kau tak perlu memanggilku dengan title raja duel." ucap Atem terkekeh kecil, merasa cukup gemas dengan tingkah pemuda yang memeiliki gaya yang mirip dengannya, namun sedikit pendek dan bertubuh ramping.
"Uuuhh... Apa benar tidak apa - apa? Aku merasa tidak sopan jika tidak menyebut gelarmu." kata Yuugi lagi dengan nada guyub, jujur saja Yuugi sangat mengidolakan Atem. Terlebih lagi caranya berduel, penuh strategi dan tak pernah kalah dalam setiap duelnya, masih percaya diri meski sudah terdesak berkali - kali.
"Tak apa... Aku tak mempermasalahkannya, toh juga gelar raja duel bisa di rebut siapa saja." ucapan Atem yang terdengar santai membuat Yuugi makin menyukai Atem, selain karena memiliki bentuk tubuh yang sempurna, wajah tampan, dan kulit tan eksotis, Atem merupakan orang yang baik.
Setelah mengobrol singkat dengan Yuugi, Atem dengan dalih ingin ngobrol lebih banyak dengan Yuugi, ia menculik Yuugi dari circlenya. Saat ini, mereka telah duduk di sebuah caffe minimalis, bertema klasik. Obrolan mereka berjalan dengan sangat seru, sesekali Atem akan sedikit melakukan skinship tak sengaja memegang tangan Yuugi sebagai niat modus. Mereka jalan berdua hingga sore hari menjemput, membuat Yuugi harus terpaksa mengakhiri kebersamaannya dengan Atem.
"Oh... Sudah waktunya." celetuk Yuugi, mengalihkan atensi Atem.
"Ada apa?"-Atem
"Sudah sore, aku harus segera pulang."-Yuugi
"Benarkah?! Bukankah ini masih sore? Terlalu awal jika kau pulang sekarang." Atem berkata dengan nada tak rela.
"Ahh... Maaf Atem-san, tapi aku ini masih pelajar, sebelum malam aku sudah harus pulang." Yuugi merasa tidak enak pada Atem karena ia memang harus pulang sekarang.
"Pelajar?! Kukira kau kuliah!! Baiklah, sebagai permintaan maaf ku karena menyita waktu aku akan mengantarmu pulang, bagaimana?" pipi lembut Yuugi seketika memerah saking senangnya, ia tak menyangka Atem akan mengantarkannya pulang.
"Uuuhhh... Anooo... Apa tak masalah, aku takut merepotkan mu."-Yuugi.
"Tak masalah bagiku.. Lagi pula, aku ingin tau seperti apa rumah teman baru ku." kembali Yuugi berteriak girang dalam hati, tak menyangka jika Atem sangat raja duel, ingin berkunjung ke rumahnya. Meski dalam hati Atem ingin menganggap hubungannya dengan Yuugi lebih dari sekedar berteman biasa, TTM mungkin (baca: Teman Tapi Mesra).
Tanpa banyak berdebat lagi, Yuugi yang berada dalam mobil sport Atem, segera memberikan arahan pada Atem menuju ke rumahnya. Tak sampai memakan waktu 1 jam, mereka akhirnya sampai di kediaman Yuugi, yaitu rumah sekaligus game store.
"Yuugi-kun.. Ini benar rumahmu?" tanya Atem tak percaya, bahkan nada terkejut sekaligus antusiasnya terdengar di telinga tajam Yuugi.
"Iya, ini rumahku.. Rumah sekaligus toko, yang mengelola tokonya adalah Kakekku, disini juga menjual kartu monster dan magick card yang bagus, tidak kalah dengan toko - toko lain" jelas Yuugi sedikit promosi, kemudian langsung mengajak Atem masuk, bahkan kehadirannya di sambut ramah oleh kakek Yuugi meski tak begitu mengenali Atem.
Saat Atem sedang mengeksplorasi kamar Yuugi, ia merasa jika kamar pemuda tersebut terasa hangat dan nyaman, beda dengan rumah besarnya yang terasa sepi dan dingin meski Mesir sedang sangat panas.
"Aroma kamarnya mengingatkanku dengan aroma lavender, tak kusangka aku akan mencium aroma menenangkan ini lagi." gumam Atem sambil menghirup dalam - dalam aroma lavender yang menyebar di kamar Yuugi, membuatnya relax, dan nyaman berlama - lama berada di kamar Yuugi.
Cklek
"Atem-san, maaf aku hanya bisa menyuguhkan jus jeruk dan kue kering." Atem cukup terkejut dengan kedatangan Yuugi yang membawa segampang cemilan dan jus.
"Bukan masalah besar, ini salahku juga karena memaksa untuk berkunjung." Atem kembali tersenyum melihat Yuugi kembali dalam jarak pandangnya.
Kembali, Yuugi dibuat memerah malu karena senyuman Atem yang manis, namun juga tampan. Yuugi segera meletakkan nampan berisi sepiring biskuit kering dan juga jus jeruk untuk menutupi rasa malu dan senangnya, sekaligus mengalihkan perhatian Atem.
Pada akhirnya mereka kembali mengobrol, dengan Yuugi yang mengerjakan tugas sekolahnya. Meski begitu Atem juga tak keberatan, ia malah dengan senang hati membantu Yuugi. Sayangnya posisi mereka tidak aman saat ini, Yuugi harus berusaha ekstra tenang karena saat ini mereka berada dalam posisi yang ambigu.
'Terlalu dekat... Posisinya terlalu dekaaaaaattttt.... Ya tuhaaaaannnn, makhluk indah ini terlalu dekat, tolong kuatkan hatikuuuuu... ' Yuugi menjerit dalam batinnya.
Bagaimana tidak, saat ini posisi Yuugi dan Atem terbilang ambigu. Yuugi sedang duduk di kursi meja belajarnya, sedangkan Atem duduk menyamping pada kursi yang sama dengan Yuugi, terlebih lagi, tubuh Atem kini menempel dengan tubuh Yuugi disisi samping.
Namun untungnya tugasnya itu selesai dengan cepat, Atem terbilang bukan hanya jenius pada strategi dalam game duel monsters, namun juga jenius dalam pelajaran juga. Terbukti dengan Atem yang mengajarinya beberapa materi Fisika yang sulit ia pahami bila diajari guru di sekolahnya, tapi dengan metode yang diberikan Atem, Yuugi bisa langsung paham dengan cepat.
T.B.C
KAMU SEDANG MEMBACA
My cute little duelis
FanfictionAtem sosok pemuda tampat berkulit tan eksotis, merupakan saudara jauh dari Kaiba Seto yang ikut bertanggung jawab dalam mengelola KC alias Kaiba Corporation, meski begitu hubungan mereka terbilang cukup akrab, dan keakraban mereka sering kali ditunj...