Lanjut....
Hana dan youra sudah tiba di koridor ruangan UGD. Pandangan youra tertuju pada lampu ruangan yang masih menunjukkan warna merah, itu berarti operasi masih berjalan. Anna dan yerin yang mengetahui keberadaan youra langsung berdiri, Anna langsung saja memeluk sahabatnya itu yang masih menatap pintu ruangan itu dengan tatapan kosong bahkan airmatanya mengalir begitupula boemgyu segera mendekati youra sedangkan Hana mengusap bahu Yerin yang masih menangis terisak.
"Immo mereka pasti baik-baik saja kan?" Tanya youra pada Yerim dengan tatapan kosongnya. Yerin hanya terdiam sejujurnya ia juga tidak tahu keadaan putrinya dan Ryuna tapi melihat keadaan youra yang lemah membuat yerin kembali menitikkan airmatanya namun ia segera menghampiri dan menyamakan tubuhnya seperti youra yang duduk dikursi roda.
Tangan Yerin terangkat dan mengelus rambut youra dengan penuh kasih sayang. "Mereka pasti akan selamat sayang, kamu jangan khawatir ya." Kata yerin memberikan senyuman palsu pada gadis itu, yang tak lain adalah teman semasa kecil anaknya. Youra kembali menundukkan kepalanya melihat Anna yang menangis dihadapannya.
Tangan youra terangkat mengelus rambut Anna dengan lembut. Hana yang melihat itu merasa sangat kasihan pada putrinya, air matanya menetes begitu saja sampai akhirnya ponsel miliknya berdering hingga membuat boemgyu dan yerin menatap dirinya.
Merasa ditatap Hana tersenyum tipis kearah keduanya. Hana segera menjauh dari sana lalu mengangkat telpon. Sedangkan boemgyu mendekati youra yang masih terdiam menatap kosong kearah depannya. perlahan pria itu mendudukkan tubuhnya dan menyatukan kedua tangannya pada youra.
"Maafin gue youra, maaf karna gue mengabaikan telpon Lo tadi?! Seandainya saja gue mengangkat telpon dari Lo ini semua ngak bakalan terjadi. Gue emang brengsek!!" Ucap boemgyu dengan nada suara terbata-bata sambil memukul-mukuli pipinya sendiri namun yerin menahan tangan pria itu yang melukai dirinya sendiri.
"Semuanya sudah terjadi nak, jangan salahkan dirimu sendiri ya, kamu bahkan ngak tahu ini semua bakalan terjadi?! tugas kita sekarang mendoakan ryuna dan Aery agar selamat nee." Bujuk Yerin kemudian wanita paruh baya itu memeluk tubuh boemgyu sangat erat. Boemgyu membalas pelukan wanita paruh baya itu. "Aku gagal menjaga kekasih ku immo?!'' Isak boemgyu dipelukan Yerin.
Yerin tersenyum tipis tangannya mengelus rambut boemgyu seperti seorang ibu pada anak kandungnya. Anna melepas pelukannya dan tangannya terangkat untuk menghapus airmata youra.
"Semuanya bakal baik-baik saja youra, gue yakin mereka berdua pasti selamat." Lirih Anna melihat youra yang masih menatap kosong pintu ruangan UGD itu. "Aku gagal menjaga sahabat-sahabat ku, na?!" Ucap youra dengan nada suara serak dan bergetar. Anna mengelengkan kepalanya. "Ini bukan salah Lo youra!! Pliss gue mohon jangan salah-in diri Lo lagi!! L-" perkataan Anna terpotong karna pintu ruangan UGD terbuka dan lampu itu berubah berwarna hijau kemudian keluarlah beberapa dokter dan juga suster. Menyadari hal itu Anna, boemgyu, youra dan yerin segera mendekati dokter-dokter tersebut.
"Bagaimana dengan keadaan putri dan keponakan saya dok?" Tanya Yerin dengan raut wajah cemas. Dokter Jung dan dokter Han saling menoleh seakan memberikan isyarat satu sama lain. Kesal karna sang dokter yang masih belum menjawab pertanyaan Yerin membuat emosi boemgyu terpancing. "Jawab dokter, apa kekasih dan sahabat saya baik-baik saja?" Ujar beomgyu menarik kerah seragam dokter Han karna ia benar-benar sangat kesal karna pertanyaan Yerin belum dijawab.
"Tenanglah boemgyu, jangan gegabah nak!!" Ujar yerin melepaskan tangan boemgyu dari dokter Han dan dibantu dokter Jung. Beomgyu pun melepaskan sang dokter dan memundurkan tubuhnya kebelakang. "Mohon maaf nyonya tapi kami sudah berusaha semaksimal mungkin tapi-" dokter Jung tak melanjutkan ucapannya dan menghela nafas kasar.

KAMU SEDANG MEMBACA
~Short Story From Lia Itzy~
Historia CortaCerita random dari salah satu member itzy yaitu Choi jisu/ Lia. Bersama peran pendukung lainnya 😉🖤