Chapter 1

73 7 0
                                    

.

Hari sial Bayu.

.

Bayu anggap hari ini hari sialnya.
Seminggu setelah hukuman Indra dan Ghavi, Bayu difitnah yang tidak tidak.

Sekarang hukuman Bayu adalah menjadi babu OSIS selama seminggu lebih.


. Besoknya

Hari ini hari pertama Bayu jadi babu. Bayu berangkat bersama dengan Indra dan Ghavi. Dengan terpaksa.

"Ikut kita ke ruang OSIS. Bantu beresin ya" perintah Ghavi pada Bayu.

Tap apa lah ketinggalan pelajaran. Bayu punya Regan untuk pinjaman buku.

Sesampainya di ruang OSIS, Bayu menganga terkejut. Dengan kecewa dia bertanya; "ini serius harus diberesin?"

"Iyalah, kenapa?"

"Aku ga sanggup kak.. minimal ada temen lah, seenggaknya 1 orang."

"Dih minta nego, udh sana, beresin sampe rapi." Ucap Indra lalu pergi.

"Semangat babu~~" Sungguh. Bayu lebih baik ada di kandang harimau dari pada bersama Indra dan Ghavi.

Dirinya muak selalu diledek dan dibuat susah. Andai mereka bukan OSIS, mungkin sudah Bayu hajar sampai mampus. (Kalo Bayu bisa)

Yasudah, Bayu mulai bersih bersih dimulai dari yang paling terlihat gampang. Tak disangka Bayu bisa menyelesaikan bersih bersih itu kurang dari 1 jam.

Rak buku yang awalnya porak poranda, sekarang semuanya tertata rapi bahkan sesuai dengan warnanya.

Debu yang menumpuk sampai meja berwarna putih jadi abu abu pun sudah sirna.

Kaca yang seperti memakai tempelan anti intip itu pun sudah bening.

Hatinya terasa lega sekali. Seperti sudah selamat dari kecelakaan maut.

Bayu berjalan keluar dan berhadapan dengan Indra.

Indra; "udah?"

Bayu; "udah kak, saya boleh pergi kan?"

Indra; "bentar, gue cek dulu. Kali aja kerjaan lu ga bener"

Indra masuk dan meneliti apakah sudah bersih atau tidak.

Dia menggores tangannya ke meja. Melihatnya dan bersih.

Berpindah ke kaca. Dan segala sesuatunya.

Indra; "hmm.. bagus. Yaudah sana pergi!"

Bayu; " iya. Terimakasih kak. Semoga harimu buruk."

Setelah mengucapkan itu, Bayu langsung kabur dengan wajah mengejek. (😜👎)

Tidak sampai 5 meter berlari, tubuh Bayu bertubrukan dengan Ghavi dan membuat keduanya terjatuh.

Dengan posisi Bayu setengah telentang, kedua sikunya menjadi tumpuan tubuhnya. Wajahnya berhadapan langsung dengan tubuh Ghavi.

Sedangkan Ghavi dengan kedua tangan dan kedua kakinya yang jadi tumpuan. Posisi kabedon tapi dilantai.

Pasti posisi ini akan membuat para murid yang tidak sengaja lewat berfikir yang iya iya. Eh maksudnya yang tidak tidak.

Beberapa detik mematung, Bayu reflek mendorong Ghavi setelah sadar yang terjadi.

Bayu berlari lagi setelahnya. Berharap tidak ada Indra beberapa meter didepan.

'malu banget! Bodoh. Gatau caranya jalan! AAAAAA!!!!!!' Batin Bayu masih berteriak.

We Can't Be Together.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang