KUNST

57 4 1
                                    

Hallo..gimana kabarnya?
Maaf buat kalian nunggu lama🙏🙏
Sebelum mulai baca, aku harap kalian sudah follow dan vote dulu yaa..makasih

"Hidup adalah seni menggambar tanpa penghapus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hidup adalah seni menggambar tanpa penghapus." - John W. Gardner

•≈🍁≈•
|Selamat membaca|

Di malam hari, terdapat segerombolan remaja lelaki tengah asik mencorat-coret sebuah kereta terbengkalai di stasiun kereta api.

Kelompok remaja yang beranggotakan delapan orang tersebut terdiri dari beberapa nama yaitu Arkanva, Liam, Gala, Hansa, Bumi, Devan, Zeroun, dan Gentara sebagai anggota inti dari sebuah geng yang bernama "Kunst".

KUNST adalah geng seni, dibuat untuk mengungkapkan jati diri dengan prinsip cinta damai.

Aktivitas yang dilakukan "Geng Kunst" biasanya melakukan aksi mural di dinding atau kereta terbengkalai pada malam hari, selain itu mereka juga akan melakukan kegiatan yang bermanfaat bagi diri sendiri dan banyak orang.

Kembali ke cerita awal ketika delapan remaja tersebut melakukan aksi mural di kereta terbengkalai.

Sebenarnya mereka tidak berniat merusak kereta tersebut, melainkan mereka ingin memperindah kereta dengan menunjukkan kemampuan seni muralnya.

Namun beberapa orang masih suka salah paham dengan aksi mereka.

"HENTIKAN KEGIATAN KALIAN, DIAM DITEMPAT!!"

Seketika delapan remaja itu memakai masker buff hitam setelah mendengar  ada suara orang asing disana.

Dengan kompak mereka menengok ke sumber suara yang berasal dari arah kiri, ternyata sumber suara tersebut berasal dari tiga orang polisi yang mulai mendekat ke arah mereka.

"Gaes...kabur sekarang kabur!" Liam  dengan panik mengajak teman-temannya pergi dari sana.

Delapan remaja itu segera kabur dari sana, hingga tanpa di sadari tindakan mereka di ketahui oleh para polisi.

"BERHENTI KALIAN, JANGAN KABUR"

Salah satu polisi melepas tembakan ke langit agar delapan remaja itu berhenti, namun sayangnya aksi tersebut tidak membuahkan hasil malahan mereka tetap berlari.

Pada akhirnya aksi kejar-kejaran pun tak terelakkan antar delapan remaja dengan tiga polisi.

Pada akhirnya aksi kejar-kejaran pun tak terelakkan antar delapan remaja dengan tiga polisi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ARKANVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang