Selamat datang di kumpulan cerpen dengan visual Roseanne Park di sini!
Semoga kalian suka. Jangan lupa tinggalkan jejak melalui vote serta komentar agar Author-nya semangat buat berkarya.
Salam Sayang
Mak Chii aka chiirosean
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Gyu, lo bisa jemput Rose nggak? Dia mabok anjir! Gue juga agak mabuk ini, kalau gue bawa dia pulang terus gue yang nyetir, gue takut besok tinggal nama sama dia."
Mingyu yang tengah rebahan di tempat tidur dan asik menonton pertandingan baseball pun langsung terduduk. "Di mana lo, Jen? Dia kenapa mabok gitu?"
"Lo nggak tahu kalau Jungkook selingkuh? Si Rose mergoki mereka lagi adu jigong di perpustakaan kampus dua hari yang lalu. Gue ada di Sky Bar, lo ke sini buruan!" sahut Jennie di ujung telepon.
"Gila lo! Jauh ini bar dari apartemen lo, tapi asal lo selamat, buruan deh berangkat! Gue udah pusing ini, takut keburu kagak sadar kayak si Rose," ungkap Jennie.
"Iya, bawel bener. Tungguin!" Mingyu pun langsung menutup panggilan tersebut.
Ia bangun dari tempat tidur dan meraih jaket kulit beserta dompet dan kunci mobilnya.
***
Sky Bar
Mingyu mencari keberadaan dua wanita yang malam ini berpesta tanpa dirinya. Ia mengenal Jennie dan Roseanna semenjak SMA hingga sekarang setelah mereka tengah menyusun skripsi untuk menyelesaikan studi di universitas.
Sejak lama, Mingyu memendam perasaan sukanya kepada Roseㅡsapaan akrabnyaㅡ tapi ia tidak pernah berani mengungkapkannya sekalipun. Ada ketakutan dalam dirinya untuk melakukan hal tersebut. Jika Rose menolaknya, maka tentu saja hubungan pertemanan mereka pun akan merenggang dan Mingyu enggan itu terjadi.
Kembali ke situasi sekarang, akhirnya Mingyu menemukan Rose dan Jennie. Ia pun langsung menghampirinya. Dengan kesadaran yang tersisa, Jennie tersenyum dan melambaikan tangannya saat melihat kedatangan Mingyu.
"Parah lo berdua, ngapain pergi ke sini nggak bilang gue dulu, sih? Tahu gitu gue bisa ikut buat jagain lo berdua," omel Mingyu.
"Lo ngerti girls time, nggak? Ya, itu, Rose cuma mau curhat, ngabisin waktu bareng gue pas kayak gini. Dia kalau cerita sama lo, lo suka bilang dia cewek bego, pilih cowok salah mulu," terang Jennie.
"Ya, emang dia bego bagian cari cowok! Ada yang baik sama tulus malah pilih buaya, heran gue. Lo masih kuat jalan sendiri, nggak? Gue mau gendong Rose, lo jalan sendiri, ikutin gue dari belakang."
"Bisa-bisa, paling oleng dikit gue. Anterin gue pulang duluan tapi, si Rose nginep saja di unit lo, dia kalau balik di amuk sama kak Jisoo nanti. Nanti gue bilang dia nginep di kosan gue, deh," kata Jennie seraya meraih tas miliknya dan juga milik Rose.
"Gampang itu, bukan sekali ini juga si Rose nginep di unit gue," sahut Mingyu seraya mengangkat tubuh Rose.
"Awas saja kalau lo cari kesempatan! Gue santet lo sampai jadi buruk rupa terus jomblo seumur idup!" ancam Jennie.
"Sialan! Lo pikir gue cowok apaan?" umpat Mingyu yang sudah menggendong Rose.
Mereka pun berjalan meninggalkan bar, suasana di sana masih ramai dengan pengunjung dan musik yang dimainkan oleh seorang DJ. Namun, tentu saja Mingyu harus mengantarkan pulang Jennie dan membawa Rose ke unitnya. Mereka sudah mabuk dan tidak bisa menikmati suasana di bar lagi.
***
Unit Apartemen Mingyu
Mingyu menyelimuti tubuh Rose dan sempat mengusap rambutnya sebelum meninggalkannya di kamar. Saat itu, Rose sempat bergumam tak jelas, tapi Mingyu mengabaikannya karena menganggap bukan sesuatu hal yang penting.
Waktu berlalu hingga jam menunjukkan pukul tiga dini hari. Mingyu sudah tertidur di kursi dapur dengan bagian atas tubuhnya bertumpu di meja. Sebotol minuman dan gelas pun masih berada di sana. Rose pun terbangun, dengan sedikit kesadaran yang mulai ada pada dirinya, ia bangun dari tempat tidur.
Dengan langkah yang tak terarah, Rose pun keluar dari kamar. Mencari keberadaan pemilik hunian itu. Kepalanya masih terasa pusing, dengan sesekali memegang kepalanya, ia pun akhirnya menemukan keberadaan Mingyu.
"Gyu, bangun...." panggil Rose dengan sedikit menggoyang-goyangkan lengan kekar milik Mingyu.
Mingyu membuka matanya, melihat keberadaan Rose di dekatnya. Dengan gaun hitam yang memperlihatkan bagian punggung Rose dengan indahnya, ia menatap Mingyu dengan sorot mata yang masih dipengaruhi oleh alkoholnya.
"Kenapa? Lo mual? Mau muntah?" tanya Mingyu perhatian.
Rose menggeleng.
"Terus kenapa? Lo butuh sesuatu?" tanya Mingyu kembali.
Rose mendorong tubuh Mingyu hingga kursi yang ia duduki pun mundur beberapa centi dari posisi semula. Wanita itu kemudian duduk di pangkuan Mingyu seperti tengah dibonceng di sebuah sepeda motor. Ia mengalungkan tangannya di leher Mingyu dan menyandarkan wajahnya di pundak pria itu.
Pipi Mingyu bersemu, jujur saja, ini adalah posisi yang sedikit sulit untuk ia menyembunyikan reaksi biasa saja. Suasana saat itu, pengaruh alkohol, pakaian Rose, semua sangat mendukung.
"Lo ke-kenapa?" tanya Mingyu sekali lagi, kali ini dengan terbata.
"Sampai kapan gue harus nunggu lo ngutarain cinta, Gyu? Harus berapa kali gue ngalamin patah hati sama cowok-cowok brengsek di luar sana sampai bisa dengar lo bilang lo cinta sama gue?" cerocos Rose yang saat ini menatap wajah Mingyu yang tengah salting.
"Maksudnya gimana, Ros? Gue nggak paham."
"Bodoh! Pantes lo selama ini jomblo terus," kata Rose seraya diakhiri decakannya.
"Lo tahu gue suka sama lo?" tanya Mingyu walau sebenarnya ia ragu dengan pertanyaan yang ia lontarkan kepada Rose.
Rose mengangguk. "Tahu. Gue tahu, Mingyu. Gue nungguin lo terus sampai gue pikir kalau gue pacaran sama cowok lain, lo bakal cemburu terus bilang sama gue lo suka sama gue, tapi sialnya lo ini bodoh! Gue malah disakitin cowok brengsek berulang kali, tapi lo nggak peka terus. Gue juga suka sama lo, kenapㅡ"
Mingyu lantas mencium bibir Rose, menghentikan ucapannya itu. Awalnya Rose terdiam karena terkejut, tapi pada akhirnya, ia pun mengimbangi permainan bibir Mingyu.
"Maaf, soalnya gue telat dan terlalu bodoh buat bilang gue suka sama lo, Rose. Kali ini, nggak bakalan gue kasih kesempatan cowok lain buat dekatin lo karena lo cuma milik gue!" ucap Mingyu dengan sedikit berbisik di telinga Rose sesaat setelah ciuman mereka terlepas. []
Next? 1. Suga x Rosé 2. Chanyeol x Rosé
Pilih satu, ya! 😌 Jangan lupa vote sama komentarnya 💙