Keesokan harinya Matthew diperbolehkan untuk pulang karena memang kondisinya tidak terlalu parah.
Saat ini Matthew dan Areum sedang dalam perjalanan untuk pulang kerumah mereka.
Areum menggenggam tangan Matthew yang terasa dingin saat ini, ia tau bahwa adik tirinya itu pasti sedang ketakutan sekarang.
Areum juga merasakan hal yang sama, tetapi ia lebih memilih untuk menahannya.
Setelah beberapa saat, taksi yang membawa mereka akhirnya tiba di sebuah rumah besar yang terlihat sangat mewah disana.
Matthew menggenggam dengan erat tangan kakaknya yang berjalan di sebelahnya, sedangkan Areum hanya mengangguk pelan untuk meyakinkan sang adik bahwa mereka akan baik-baik saja.
Dengan perlahan Areum menekan bell rumahnya sendiri.
Tidak lama kemudian pintu dibukakan oleh seorang kepala pelayan di rumah itu.
Hal itu membuat Areum dan Matthew menghela nafas lega.
"Tuan muda? Nona? Saya pikir siapa," ucap wanita paruh baya itu.
"Bibi Park, apakah ayah dan ibu ada dirumah?" tanya Areum.
"Tuan besar pergi keluar kota sejak tadi malam, sedangkan nyonya besar ada dirumah saat ini."
Areum dan Matthew seketika mematung mendengar hal tersebut.
"A-ah baik terima kasih bibi," ucap Areum seraya menunduk pelan.
"Saya harap tidak akan terjadi hal yang buruk pada kalian."
Bibi Park menatap sendu pada dua orang dihadapanya, karena selama ini dirinya lah yang menjadi saksi mata atas semua kejadian yang ada dirumah itu.
Tapi apa boleh buat, bibi Park tidak dapat melakukan apapun karena ia juga merasa takut dengan ancaman dari tuan besarnya.
Areum menarik pelan tangan adiknya untuk masuk ke dalam rumah, ia hanya berharap mereka tidak akan bertemu dengan ibu mereka.
Namun harapan itu seketika sirna ketika mata Areum melihat ibu tirinya yang sedang duduk di sofa ruang tengah.
"Darimana saja kalian? Ibu pikir kalian memilih untuk kabur sekarang."
Tubuh Areum menegang, begitu juga dengan Matthew yang langsung mengalihkan pandangannya ketika melihat tatapan tajam sang ibu.
Wanita itu; Nyonya Seok Jinsol berdiri dari duduknya lalu menghampiri dua orang yang berdiri mematung sejak tadi.
"Untuk apa kalian kembali kesini? Jawab!"
Areum memberanikan dirinya untuk menatap ibu tirinya yang berdiri dihadapan mereka saat ini.
"Bukan urusan ibu."
Jinsol melebarkan matanya ketika mendengar jawaban dari Areum.
"Sudah mulai berani kau Areum?"
"Untuk apa ibu bertanya? Bukankah selama ini ibu tidak pernah peduli pada kami dan hanya menyiksa kami saja? Kami mati sekalipun itu bukan urusanmu, ibu adalah ibu yang buruk!"
Setelah mengatakan hal tersebut, Areum merasakan pipinya yang ditampar dengan keras oleh ibu tirinya.
"Anak kurang ajar! Pantas saja ayahmu itu tidak pernah menyukaimu, dasar wanita sialan!" teriak Jinsol.
Matthew segera memeluk tubuh kakaknya dari samping sambil menenangkan wanita itu.
"Ibu hentikan!"
"Kau Matthew, mau kurang ajar juga pada ibumu?" tanya Jinsol sambil menatap putra kandungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reasons to Stay
DiversosKetika Jiwoong yang menjadi rumah dan alasan seseorang untuk tetap tinggal . . . »»𝑆𝑖𝑑𝑒 𝑠𝑡𝑜𝑟𝑦 𝑜𝑓 '𝑃𝑟𝑖𝑛𝑐𝑒 𝐿𝑒𝑒'«« BxB [Start : 06-07-2024]