BAB 4 1️⃣ salip teros!! 1️⃣

1 0 0
                                    


HALLO SEMUANYA!!!!

CUNG!! CUNG!!! KALIAN TAU CERITA INI DARI MANA???

KOMEN DONG!!

ADA TYPO TANDAIN YAH🫵

HAPPY READING!!!

                   1️⃣1️⃣1️⃣1️⃣1️⃣1️⃣1️⃣

Hari senin tiba, waktunya itu safira kembali ke perkuliahannya.
Yap! Safira ini mahasiswa semester 3, rata rata orang lain yang berkuliah mereka akan nge-kost. Namun, tidak dengan safira ia memilih untuk pulang pergi saja, walau memang jarak dari rumahnya harus memakan waktu 1 jam.

Kenapa ia tidak nge-kost seperti teman temannya? Ini karena ayah dan ibunya yang terlalu khawatir jika safira tak akan bisa hidup mandiri, atau memang ditakutkan dirumah tak akan ada yang menjadi upik abu seperti dirinya.

Ya safira hanya mengiyakan ucapan orang tuanya, bagaimanapun orang tua yang memiliki kendali atas perkuliahan karena orang tuanya yang membiayai kuliahnya, jadi bagaimanapun keputusan orang tuanya safira akan melakukannya.

29 oktober

Itu berarti satu hari lagi usianya akan menginjak di umur 20 tahun.

Cik! Dewasa yang menyebalkan!

Safira menutup kembali lembaran kalender tadi yang sudah ia lihat, ia sudah bercermin pada cermin yang sudah sepaket dengan lemari kayunya. Merasa sudah rapi ia keluar kamar.

Didapur hanya ada ibunya seorang, karena memang ini masih pagi buta sekali, sudah biasa safira berangkat kuliah di jam seperti ini, karena untuk menghindari macet dan juga keterlambatan ia masuk kelas.

"Sarapan dulu ra" ucap sang ibu pada safira.

"Nanti aja dikampus bu, beli makanan deh, takut ke kesiangan" ucap safira mengulurkan tangannya pada ibunya berniat itu salam.

Namun, ibunya tak menerima uluran tangannya, yang ada menatap datar pada safira karena ucapannya barusan.

"Kamu tuh harus hemat, jangan banyak jajan, udah makan aja ibu udh masak." Safira terdecak kesal karena ucapan sang ibunya, ia segera mengambil nasi dan lauk yang sudah di sediakan ibunya.

"Pamali murung di hadapan rezeki." Ucap sang ibu menyindir safira. Safira berdecak kembali ia mengembangkan senyumannya dengan paksa.

"Ga gitu juga senyumnya, ntar nasinya nangis liat kamu."

"Ibu ngomen mulu ihh, masih pagi loh bu." Kesal safira pada sang ibu.

"Loh ibu kan ngasih tau adab makan yang bener."

"Ibu apapun serba pamali, au ahh" ucap safira menyudahi makannya.

"Itu jangan disisain nasinya, ntar nangis loh" ucap sang ibu pada safira.

"Kasih asi aja sama ibu, biar nangisnya reda" ucap safira sambil bergegas pergi keluar.

"MANA ADA ASI! DASAR KAMU SAFIRAAA" Ibunya berteriak dan safira hanya terkekeh saja mendengar teriakan sang ibu.

Dengan biasa bagaimana cewe kalo menaiki motor, tangan memakai sarung tangan, jaket tebal, memakai masker untuk menutupi sebagian wajah dan tak lupa helm bogo kebanggan safira yang selalu menemani dan menjaga disaat menaiki motornya.

"Hito lu siap kuliah?" Ucap safira pada motornya.

Ya motornya itu diberikan nama hito yang mana artinya (hitam is number one) memang agak aneh safira inj motor saja di berikan nama. Namun, nyatanya safira sangat menyayangi motornya itu bagaimana pun motor ini sudah menemaninya dari SMA jadi wajar saja safira sesayang itu pada motornya, juga ini ada hadiah ulang tahunnya yang ke 17 tahun.

 angka Satu yang HilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang