Jauh dan dekat

108 19 3
                                    

Heeseung as Bintang
Sunghoon as Bulan

18+ bahasa vulgar

..................

"Bin, ini berapa?" tanya Judit sambil menunjukan 2 jari.

Bintang mengernyit heran. "Dua" jawabnya, karena memang itu yang dia lihat.

"Loh, kok kelihatan? Katanya rabun"

Bintang mendengus. "Gue cuma rabun, bukan buta " sahut Bintang sekenanya.

Bintang heran kenapa orang-orang masih saja menerapkan pertanyaan konyol pada orang berkacamata. Dan pasti 2 jari yang ditunjukkan.

"Kacamata lo kok dilepas? Nanti kalo saos sama kecap ketuker gimana?" tanya Judit lagi saat Bintang melepaskan kacamata saat akan meracik saos bakso.

Bintang jadi urung saat akan meracik bakso. Menatap Judit dengan horor.

"Rabun gue gak separah itu, cok. Lagian gue kan rabun jauh, bukan rabun dekat. Gue masih bisa lihat meski gak pake kacamata. Bahkan lobang hidung lo gue masih bisa lihat. Puas?"

Setelah itu Bintang baru bisa makan bakso dengan tenang.

"Tumben sendiri, Bin. Adek lo mana. Biasanya kalo kemana-mana lo ajak" tanya Bagas.

"Dia sakit, nih " kata Bintang sambil menunjukkan chat dirinya dan Bulan yang minta dibeliin seblak nanti pas pulang ngampus.

"Loh, sakit kok pegang HP?" Judit kembali dengan pertanyaan konyolnya.

"Hah? Gimana-gimana?" Bagas sampai terheran-heran.

"Adek gue cuma sakit, dia panas, bukan patah tulang tangan sampe gak bisa pegang HP!" jawab Bintang menggebu. Jujur, dia kesel dengan kawannya satu ini.

Begonya gak tanggung-tanggung, gas aja terus.

"Dah, diem lo, nyet. Gak usah tanya lagi, gue siram kuah bakso lo lama-lama" ucap Bintang saat Judit hendak bersuara lagi.

................

"Dek, nih, seblaknya " Bintang langsung masuk ke kamar Bulan tanpa permisi.

Tak taunya, Bulan cuma pake BH doang. Gerah soalnya. Panas Jakarta lagi gak ngotak. Mana pas sakit pula. Kan jadi panas pangkat 2.

"Ih, Kakak ketuk pintu dulu kalo mau masuk!" Bulan langsung spontan narik selimut buat nutupin tubuhnya.

Bintang cuma nyengir tanpa dosa. Lebih ke senyum cabul sih.

"Mesum banget" cibir Bulan.

"Alah....gak usah ditutupin, Dek. Kan gue udah sering lihat. Kita aja sering mandi bareng kalo mama papa gak ada di rumah" Bintang taruh seblaknya di meja samping.

"Lagian 'si bubu' kalo gak gue yang gedein gak bakalan bisa pake BH lo. Sebelumnya kan lo tepos, BH lo sumpelin mulu pake busa. Berterimakasihlah pada mekanik handal ini" kata Bintang sambil kedua  tangannya yang buat gerakan meremas-remas.

"Hmm, Y aja"

Gak usah heran sama kelakuan adek kakak gak bener ini. Eitsss..tapi jangan pikir mereka ini inces. Bukan ya, mereka cuma saudara tiri yang kelewatan deket macam pasutri kalo mama papa mereka gak ada di rumah, alias keluar kota. Biasa lah orang kaya perjalanan bisnis mulu. Biarin anaknya yang gak sedarah ini cuma berdua di rumah terus cosplay pasutri girang yang dimabuk cinta, sukanya bercocok tanam gak mikir dosa.

Mereka udah jadi saudara tiri sejak TK. Mamanya Bintang nikah sama Papanya Bulan. Cuma beda setahun aja mereka. Buat orang yang gak tau mikirnya mereka ini saudara kandung kembar gak identik, soalnya kemana-mana nempel mulu kayak abis kena lem tikus. Jadi kedekatan mereka udah dari kecil, terus kebablasan deketnya sampe dewasa. Bablas tanpa batas.

"Dek, habis ini ngewe yuk" ajak Bintang dengan santainya.

"Gak ah, takut hamil aku"

"Gaya lo takut hamil, biasanya juga lo cosplay tante girang kurang belaian minta dihamilin"

"Tau ah, mau makan seblak aku" kata Bulan sambil nyari kacamatanya."Eh, kacamata aku mana? tadi aku taruh sini"

Tak taunya Bintang udah ngumpetin kacamatanya Bulan pas dia taroh seblak di meja tadi. Suka banget si Bintang ngusilin Bulan, soalnya Bulan tuh rabun dekat.  Gak bisa lihat barang didekat dia, kebalikan sama dia yang rabun jauh.

Btw, karena sama-sama rabun plus pake kacamata, Bintang dan Bulan suka digodaain sama temen-temen mereka. Sampai dikasih julukan:

'Si kembar mata empat'

Entah julukan macam apa itu.

"Nih, kacamata lo" kata Bintang.

"Sini, balikin" Bulan hendak meraihnya.

"Eitsss...gak gratis" Bintang ngejauhin kacamatanya." Kiss dulu dong, nanti gue balikin" Bintang monyongin bibirnya.

"Gak mau, nanti malah kebablasan kayak 5 hari lalu"

"Ya bagus dong kebablasan" sahut Bintang seenaknya.

"Ish! Nyebelin!" Bulan ambil guling dan langsung pukulkan pada Bintang berkali-kali dengan brutal.

"Aduh, aduh, stop. Iya, iya, gue balikin" Bintang akhirnya nyerah dan balikin kacamatanya Bulan.

Bulan ambil kacamatanya dengan tidak santai, sambil menatap tajam Bintang.

Setelah dapat kacamatanya Bulan milih pake baju dulu yang bener. Nanti kalo lama-lama gak pake baju mengundang Bintang untuk grepe-grepe.

"Udah bagus pake BH doang, malah pake baju"

"Nanti Kakak remes-remes si bubu "

"Ehe..tau aja " Bintang nyengir.

"Dah, sana keluar. Aku mau menikmati seblak dengan tenang"

"Alah...makan seblak langsung dari plastiknya aja pake ngusir orang segala"

Si Bulan emang kalo makan seblak agak lain sih. Gak pake mangkok, langsung aja di plastiknya. Kayak makan pentol.

"Dih, suka-suka aku lah "

-

-----

Apaan sih, nulis gaje aku😭😭😭

—Fin

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Heehoon Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang