2.

711 107 5
                                    

   Pesawat Adel baru saja landing di bandara Soekarno Jakarta, Dengan waktu penerbangan hampir 2 jam itu, kini ia sedang mencari keberadaan para sahabatnya bersama kedua orang tuanya.

____________________________________----------------

  "Udah sih yan, zee, duduk pesawat nya juga baru landing." Ucap Daniel yang risih melihat keduanya mondar-mandir tidak jelas.

  "Tau, nengok kanan kiri mulu, udah kayak mau nyebrang aja lu berdua." Ucap Ollan.

  "Bacot lu berdua, diem aja udah kayak Floran" Ucap Zean dan di angguki oleh Tian.

  Tiba-tiba saja Floran berdiri. berjalan ke arah depan dengan tangan terentang, seseorang di depannya berlari lalu menubruk tubuhnya hingga Floran sedikit terhuyung ke belakang.

  "Kangen" Ucap Adel yang berada di pelukannya.

  "Sama sya, gimana SG?" Tanya Floran seraya mengusap lembut punggung Adel.

  "Sya kan kesana buat berobat flo! Mana sempet lihat-lihat" Ucapnya kesal mengendurkan pelukan mereka.

  "Hahaha, maaf-maaf, gimana? Udah beneran sembuh kan? Masih sering pusing? Mimisan?" Tanya Floran bertubi-tubi.

  "Satu-satu flo! Di bilang sembuh sih ya blom sepenuhnya sembuh, tapi udah ga pusing sama mimisan kok" Ucap Adel kembali memeluk Floran erat.

  Sedangkan empat manusia di belakang tengah menghujani Floran dengan berbagai umpatan mereka.

  "Sialan. harusnya gua tuh, yang dapet pelukan pertama setelah satu tahun ga ketemu sama syafa. emang anjing tu orang, bisa-bisanya nyuri start di saat gua lengah." Umpat Zean pelan.

  "Harusnya gua tuh yang di peluk sama syafa, itil emang" Umpat Ollan pelan.

  "Anjing, Babi, Singa, Zebra, Onta, Kambing lah, bisa-bisanya dia nyuri start bangsat" Umpat Oniel pelan.

  "Kontol😊" Umpat Tian pelan.

  Mereka berempat berjalan mendekat dengan terus mengumpati Floran dalam hati.

  "Sya" Panggil Tian.

  Suara itu membuat Adel melepaskan pelukannya dengan Floran, melihat ke belakang tubuh Floran lalu tersenyum.

  "Aaa!! Iyan! Kangenn!!" Teriaknya berlari lalu menubruk tubuh Tian, memeluk nya tak kalah erak seperti Floran tadi.

  "Ih! Iyan kok makin tinggi? Makin ganteng, keren lagi!" Puji Adel pada Tian, Tian tersenyum mendengar kata pujian itu.

  "Lo juga makin Cantik Sya" Ucap Tian seraya Merapihkan rambut Adel yang sedikit berantakan.

  Tiga orang di samping menatap Tian tidak suka, apa-apaan?! Gantengan juga gua! Kerenan juga gua!? Batin mereka.

  "Tian doang?" Ucap mereka berempat bersamaan, Adel menoleh lalu tersenyum, lalu memeluk mereka satu persatu.

  Dih!?!? Apa-apaan!! Ini namanya kesenjangan di dalam persahabatan! Kenapa pelukan itu hanya sebentar? Tidak selama Tian dan Floran!? Batin mereka.

  "Kangen juga sama kalian" Ucap Adel setelah memeluk Ollan.

 
  "Tapi kok? Meluknya ga selama dia berdua sih sya?" Tanya Zean.

  "Kalian kan udah punya pacar, jadi ga boleh lama-lama" Ucap Adel dengan senyuman indahnya.

  "Kok gitu? Mana bisa? Kita ini iri loh sya" Ucap Ollan.

  "Bisa lah, Why not?" Ucapnya.

  "Sakit hati kecil gua sya, ternyata kita bertiga ga se spesial Tian sama Floran ya?" Ucap Daniel Dramatis.

  "Lebay kalian" Saut Keenan (Papah Adel).

  "Udah-Udah jangan bikin drama deh" Ucap Cindy (mamah Adel).

  "Tau! Udah ayo pulan sya udah laper mah." Ucap Adel berjalan dengan Tian di gandengannya.

  "Iya, Ayo flo" Ucap Cindy ikut menggandeng Floran, sekarang Keenan lah yang menatap Kepergian istrinya tidak suka.

  "Ini serius seoran gua di giniin? Ga bisa nih, wah parah sih." Ucap Keenan.

  "Lebay om, udah ah ayo" Ucap Ollan di susul oleh tawa Zean dan Daniel.

  "Damn"

_________________________________

  Kini mereka tengah bersantai di ruang tengah. Menonton Tv, dengan posisi tian yang berbaring di atas sofa dan menjadikan paha Adel sebagai bantalan.

  Zean yang berada di samping Adel dengan kepala yang di letakan di bahu Adel, Floran di samping Zean, Daniel dan Ollan di bawah mereka.

  "Kalian emang ga bisa di pisahin ya? Padahal tempat masih banyak." Ucap Cindy menatap heran pada mereka.

  "Oh iya. bunda kalian mana? Tian Zean?" Tanya Cindy.

  "Mereka lagi Otw ke sini tan" Jawab Zean.

  "Ohh"

__________—_————_____________$

     Dah dah, capek ngantuk ah

Penjelasan biar ga bingung:
Di publik Syafa Itu di panggil Adel (Syafadel Viera)
Sya itu panggilan spesial dari sahabat dan orang taunya aja.

Ngerti? Engga? Yaudah.

Cerita sebelah up tanggal 1 ye

Dah ah

 

 

 

l'AMIZICIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang