First chapter is dedicated to prima8801,
Happy Reading~
###
Pagi-pagi sekali dua anak lelaki itu terbangun untuk bersepeda bersama. Hari ini hari libur, jadi mereka memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama.
Baekhyun
Lelaki berperawakan mungil dan berwajah feminin, entah kenapa ia bisa tumbuh sekecil itu untuk ukuran lelaki. Namun ia selalu mengelak bahwa ia masih bisa tumbuh. Ia suka sekali strawberry, sifatnya ceria dan menyenangkan. Ia benar-benar pandai bergaul.
Chanyeol
Lelaki berperawakan raksasa (jika dibandingkan dengan anak-anak sebayanya) dan memiliki telinga yang lebar. Wajahnya benar-benar tampan, banyak yang menyukainya. Ia anak yang memiliki banyak keahlian dalam bidang musik dan olahraga. Ia benar-benar seorang primadona sekolah. Ia sangat menyukai Baekhyun, itu lah alasan mereka berteman dari kecil hingga sekarang.
Chanyeol mengayuh sepedanya lebih cepat, meninggalkan Baekhyun yang kewalahan menyusulnya.
"Park! Tidak bisakah kau menungguku sebentar! Aku lelah! Hosh.. Hosh.." Baekhyun mengayuh dengan pelipis yang penuh keringat dan kaki gemetar, ia benar-benar lelah.
"Heish baru gitu saja dasar pendek! Ayo cepat susul aku! Hahaha" Chanyeol mempercepat kayuhannya, mengabaikan Baekhyun yang berada jauh di belakang.
Baekhyun mengerucutkan bibir. Ia kesal dengan Chanyeol yang sangat unggul di bidang olahraga. Sedangkan ia hanya jago di bidang bela diri saja.
Akhirnnya mau tidak mau ia memaksakan diri untuk menyusul Chanyeol, ia bertekad tidak akan kalah dari lelaki jangkung itu.
"Baiklah, aku akan menyusulmu! Lihat saja, dasar sombong!" Baekhyun berteriak sambil mengayuh dengan cepat, tak ia pedulikan rasa lelahnya.
Chanyeol sekilas menoleh ke belakang, lalu menghentikan sepedanya.
Baekhyun terkejut lalu mengerem mendadak.
"YAK PABOYA!! KENAPA MALAH BERHENTI!"
Chanyeol tidak menggubris teriakan lelaki mungik itu. Ia malah merogoh tas ransel hitamnya. Mencari sebuah handuk.
"Ini, pakailah. Aku tidak tega. Sekarang kau tinggalkan sepeda itu, rantai saja disana nanti aku ambil setelah kau pulang."
"Hey, lalu aku pulang dengan apa eoh?!"
"Aku akan memboncengmu. Aku tahu kau payah dalam berolahraga seperti ini."
"Huft, padahal baru satu jam!"
"Ini semua gara-gara kau, tau." Jawab Chanyeol sambil terkekeh.
Baekhyun mencebik lalu membawa sepedanya ke pinggiran jembatan, disana terdapat pagar untuk merantai sepedanya. Ia pun menggembok rantai yang dikaitkan dari bannya menuju pagar.
Chanyeol menyusul Baekhyun, ia mengusak-usak kepala Baekhyun yang berkeringat dengan handuk. Baekhyun memejamkan matanya.
"Uh, kau seperti ibuku."
"Aku bukan ibumu."
"Terserahlah, tapi aku sering dikeringkan rambutnya saat aku kecil."
"Aku berbeda dengannya."
Chanyeol keras kepala. Dan Baekhyun yang sering merajuk, mereka tampak lucu jika berdebat.
"Ah baiklah sudah selesai! Kajja, kita pulang!"
"Sebelum itu, kita mampir ke sebuah tempat." Putus Chanyeol sepihak.
Baekhyun menganga. Lelaki ini benar-benar misterius dan irit bicara, namun bisa tiba-tiba menjadi hyper jika sedang bersama Baekhyun.
©kaisoobun
Mereka kini berada di toko mainan. Baekhyun terkagum-kagum melihat jajaran action figure dan mobil remote control. Sedangkan Chanyeol memilih action figure di jajaran rak sebelah lorong yang ditempati Baekhyun. Jadi mereka terpisah sekat.
"Baekhyun-ah, menurutmu aku ambil One Piece atau Kuroko No Basuke?"
"He? Terserah kau saja." kata Bekhyun sedikit berteriak, karena mereka berbeda tempat.
"Kau suka Zoro atau Luffy?"
"Aku suka Luffy!"
"Hmm.. Tapi aku suka Zoro."
"Yak! Kau ini sudah tau jawabannya tapi malah meminta pendapatku, pabo!"
Chanyeol terkekeh. Lalu ia menyusul Baekhyun di lorong sebelah.
"Kajja, aku sudah selesai."
Baekhyun mengangguk lalu menyusul langkah Chanyeol ke kasir.
"Totalnya jadi 100 won, Tuan."
Chanyeol merogoh dompetnya lalu memberikan selembaran 100 won. Baekhyun mengambil bungkusan yan diberikan oleh petugas kasir. Iseng, ia melongok ke dalam kantung plastik putih itu.
Luffy?
Tanpa sadar Baekhyun mengulum senyum, lalu menyusul Chanyeol yang berjalan di depannya.
Pabo, dia mendengarkan saranku..
Lalu ia teringat awal perkenalannya dengan Chanyeol. Ketika itu mereka masih di sekolah dasar, mereka bertemu saat memasuki gerbang sekolah. Baekhyun diantarkan oleh Ibunya, begitupun Chanyeol, makanya mengapa orang tua mereka sangat dekat.
Chanyeol sedang duduk di sofa sambil menahan kantuk. Ia memang mudah kelelahan, padahal ia terlihat atletis. Namun siapa sangka ia mudah sekali sakit.
Sedangkan Baekhyun?
Kita lihat saja dia. Sedang asyik memainkan action figure yang baru dibelinya bersama Chanyeol.
Yup. Action figure dengan karakter Luffy itu diberi kepada Baekhyun. Baekhyun menganggapnya hadiah persahabatan, padahal ada maksud lain dibalik pemberian itu semua. Beruntung hati Baekhyun memang tumpul alias tidak begitu peka, sehingga semua perlakuan Chanyeol terhadapnya akan dianggap wajar olehnya.
Bahkan dulu saat sekolah dasar, mereka pernah berjanji akan satu hal. Namun Baekhyun tidak benar-benar paham akan kalimat Chanyeol.
"Mari berjanji sampai dewasa nanti kita tidak akan terpisahkan satu sama lain."
"Meskipun kita berada jauh?"
"Meskipun kita jauh. Kau akan selalu kembali padaku."
Baekhyun yang polos pun mengangguk-anggukkan kepalanya dan menautkan kelingkingnya pada Chanyeol. Chanyeol mengulum senyum.
Sejak saat itu, perasaan Chanyeol memang berubah. Namun tidak dengan perasaan Baekhyun. Ia tetap menganggap Chanyeol sebagai sahabatnya.
©kaisoobun
Terkadang karena perasaan dalam sebuah persahabatan begitu murni, tak jarang rasa cemburu dan ingin melindungi itu pasti ada. Bahkan meski dalam batas yang tidak wajar.
Seperti Chanyeol yang saat ini menatap Baekhyun posesif. Meneliti setiap pergerakan lelaki berperawakan mungil itu sambil bergumam dalam hati,
"Aku akan membuatmu mencintaiku."
©kaisoobun
Annyeong! Selamat Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriyah, Mohon Maaf Lahir dan Batin ya Yeorobeun~
Sudah lama sekali sejak prolog ini dibuat dan aku baru sempat menyelesaikan chapter pertama sekarang. Maaf kalau kurang memuaskan nee karena ini belum masuk inti cerita nya, kkk.
Jeongmal Gamsahamnida bagi readers yang sudah vote dan comment, berkat kalian lah FF ini hidup #ceilah
Oke, begitu saja. Happy Holiday~