♧kawan lama♧

162 22 4
                                    

Warning :
- typo 💀
- senjata 🔫
- bl00d 💦
- angst 🥀

Enjoy ‼️

Pov ubi

Vell menatap adiknya sayu..

Wajah adiknya sudah jelas butuh penjelasan.

"M-maksudmu...? Lima tahun ? Usia mu.. dan kau.. kita-"

Noya sedikit bingung dengan dunia ini.

"Kalo lu mau tahu segalanya , tunggu sampai racun yang ada di tubuh gua ngambil alih tubuh gue. Disaat itu , mungkin aku akan terbuka atau lehermu yang akan terbuka. Ingat saja. Kalau saja gua bebas hidup di dunia ini , gua ga mau mengakui kalian keluarga ku. "

Vell berkata demikian , laku pergi sambil membanting pintu.

Vell pergi ke arah sebuah hutan.

"Iz.."
Panggil vell lemah.

Tubuhnya mati rasa.

Racunnya mulai menyebar karna ia lupa memakai kalungnya.

Voiz yang terpanggil segera turun darj pohon yang sedangbja duduki rantingnya.

Dengan tangan yang membawa segenggam buah apel , ia duduk disamping vell.

"Lu kenapa , bi ?"

"Gua ga papa."

"Jangan bohong , mukamu pucat."

Voiz mulai khawatir kali ini.

Disaat perbincangan keduanya , datanglah seorang panglima bernetra hijau emerald.

Tersenyumlah ia sambil berkata , " halo ... vell".

Moon namanya , tetapi kerap terpanggil zero oleh ubi.

Sedangkan voiz tetap memanggil moon dengan namanya.

"Ya.."

Moon duduk sembari memberikan sebuah kalung.

"Kau lupa kalungmu ^^"

Disetiap ucapannya , ia selalu tersenyum .
Mengingat nasihat ubunpadanya saat awa, mereka bertemu.

Lebih tepatnya pasar budak.

Ubi saat itu gabut.

Jadi ia kesana.

Nampak moon yang lemas selalu dipukul menggunakan rotan oleh penjaga.

Ubi merasa kasihan dan menawar moon dengan hargq diluar nalar.

"Saya membelinya dengan 100 juta koin emas"

Ujarnya membuat semua kaget.

(The rill eles sultan bro)

Moon digenggam ubi .

Ia selalu menunjukkan raut wajah sedih.
Karna itu ubi menyuruhnya senyum.

Mulai saat itu , ebtah ada mayat , org berkelahi , dll.. moon hanya tersenyum sampai dikatai gila.

Keduanya berbahi keluh kesan bersama sampai datanglah voiz.

Usia voiz saat itu 14 thn , ubi 12 thn , dan moon 10 tahun.

Muda bukan ?
3 tahun lebih tua dari noya.

--------

"So ? Keadaan mu bagaimana , kak ?"
Tanya moon pada ubi.

"Tak baik. "
Jawabnya singkat.

"Aku mulai tak percaya kutukan itu ada ...?" - voiz bergumam pelan.

"Jika kutukan itu memang ada.. kakakmu tak akan tinggal diam. Mungkin.. kutukan itu memang ada.. tetapi- bukan kutukan akan jiwa yang tiada , melainkan dendam jiwa yang tiada akan mulai berpindah pada yang ia percayai." - voiz.

"Mungkin benar." - moon.

Dibalik pembicaraan mereka , seseorang mengintip.

"Moon.. saudara ubi ? Bagaimana bisa ? Dan voiz.. buronan para kerajaan..?" - *e**.

...

[Bersambung]

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

●Kisah sang pangeran● [Angst] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang