a.3

44 9 2
                                    




👣~

×××××




Terlihat dua anak kecil  tengah memancing di tepi pinggiran sungai, nampak salah satunya belum mendapat hasil tangkapan ikan, sedangkan teman sebelahnya dengan hasil 2 ekor ikan.

"Wainn aa...kapan ikan-ikan pilih akuuu"gerutu anak kecil dengan menggembungkan pipinya menambah gemas teman disebelahnya, pingin gigit😙.

"Ga boleh ngeluhh! Kata mamah ku nanti ga dikasi makan" jawab temannya itu dengan mencubit hidung anak yang lebih kecil darinya.

"Kan itu kamuu sukanya makan, mamiku ga bakal gituu"

"Sttt! Kalo berisik ikannya ga bakal pilih kamu"

" apaan si wain jangan2 sebelum kita kesini kamu udah bujukin ikan2 biar ga pilih akuu! Wain jahat nanti kubilangin tante!"gerutu anak kecil itu semakin membuat temannya menahan tawa.

"Janganlah...kita kesini diem diem" bujuk nya.

"Eh iya yaa lupa wain, oke sttt! Kita tunggu sampe aku dapat yaaak!" Ucap anak kecil itu dengan rentetan giginya. Temannya pun mengelus puncak kepalanya sebagai rasa sayang seperti adiknya sendiri.


👣~

×××××××××××



🏢~

Jam istirahat,

“wan bangunn woy! Kantin yok!” ajak teman sebelahnya ilya’. Iwan pun mengerjapkan matanya dan mulai melirik ilya’.

“apa liat liat? Iri sama ganteng nya seorang pangeran yee”

“mmm pangeran indomie, ck” ledek iwan dan langsung bangkit merangkul teman satunya ini.

“apa ni rangkul rangkul?” ucap ilya’ sambil berusaha melepas tangan iwan.

“kantin ya’ ga laper lu?”

“ hehe iya laper, ayokk” merekapun berjalan menuju kantin menyusul alex dkk.



🍜~



"Lama bener bang ilya'? bangunin abang iwan yaa" tanya labid setelah melihat kedatangan kedua abangnya.

"Kok bisa si wan, lu suka ngebo di kelas. Mimpiin apa juga? Jangan-jangan mimpiin pacar lu lagi? tapi nilai lu mulus-mulas aja? Lu punya jampi-jampi apaan?" Sewot Gibran yang baru tiba dengan makanan pesanan mereka ditemani husein. Iwan tak menggubris gibran dan langsung mengambil jatah makanannya.

"Sabar gibran..sabarr anak sabar disayang bunda" gibran hanya bisa mengelus dada atas teman satunya ini.

" Buru buru punya pacar, sorry... abang gua masih suci" yaa labid yang menjawab karna dia tahu betul kalo abangnya tidak memiliki kekasih sama sekali.

"Dihh! Berarti bagas sama alex najis donk, diantara kita yang punya pacarkan mereka berdua" balas gibran santai karna memang cuman bagas sama alex yang punya pacar atau lebih tepatnya mantan buat alex sedangkan bagas pacar online yang hubungannya masih awet sejak pertama masuk sma. Dengan suasana garing, Alex melirik tajam gibran dengan mulut tetap mengunyah makanan yang baru disuapkan tangannya.

"Belajar lah bangg...kayak gua rajin belajar...ya kan bin?" Sahut shaquil yang agak telat koneksi karna masih setia dengan gamenya(jadi disini yang paling setia ngegame tak kenal waktu itu si shaquil yaa).

"Iyain aja lah" jawaban dabin yang nampak kurang meyakinkan membuat meraka tertawa, alih alih rajin belajar shaquil itu langganan ngebo juga dikelas, cuman nilainya ga ada mulus-mulusnya. Shaquil hanya terkekeh merasa sedikit ternistakan.

Diselingi bercanda ria mereka tetap menikmati makanan masing2 untuk mengisi energi yang menambah semangat belajar di jam berikutnya.


     Jam sekolah usai, para murid segera meninggalkan sekolah dan pulang kerumah masing-masing. Iwan berjalan menghampiri kendaraannya dikagetkan ilya' yang tengah bertengger diboncengan motornya.

"Ngapain?"

"Bareng ya wann..soalnya alex lagi galau keinget mantannya trus dia ninggalin gua" jawab ilya' dengan wajah tanpa dosanya, dah duduk di montor orang minta dianterin lagi.

"Jalan kita ga searah tu" sahut iwan.

"Yang laen dah pada pulang wann, kan gua pulang akhir juga karna bangunin lu kan, sekali kali pajak lah wann...ga boleh pelit!"ancam ilya'. yaa karna memang kenyataan iwan yang tertidur setelah jam istirahat sampai jam pulang."betah bener ni iwan. sengebo2 nya ilya' aaaah ga yaa ilya' dah tobat tuhann..... mau banggain mami" batin ilya'.

     Diperjalanan ilya' memberanikan diri bertanya pada iwan, karna setelah dipikir pikir ia khawatir meski nilai ilya  mulus tapi menjaga pola tidur itu penting, inilah juga alasan ilya' tobat dari hobi ngebo nya dulu.

"Wan kenapa lu suka tidur dikelas?"

"Suka aja" jawab iwan singkat.

"Kok bisa suka??? Jangan jangan bener apa kata gibran lagi, lu mimpiin cewek yaa??" Kali ini ilya' sambil teriak biar kedengeran telinganya si iwan.

"Tebakan lu ga bener"

"Lah trus?"

"Dah nyampe, mau sampe kapan dimotor gua??"

"Jawab dulu wan, gua ga bakal turun sebelum lu jawab..karna gua temen lu, kalo emang lu ada masalah sampe bikin lu kayak gini mending lu cerita aja..gua siap dengerinnya wann" kali ini ilya' tidak dengan bercanda melainkan bicara dengan serius, dia benar benar prihatin pada iwan meski iwan orangnya jarang banyak bicara, Iwan yang mendengar hanya diam cukup lama.

"Wan? Denger ga?"tanya ilya' lagi masih dengan cara bicara yang serius.

"A-ah yaa gua lagi nunggu orang..." jawab iwan yang tak tau kenapa ia benar benar harus menjawabnya, tapi belum selesai bicara terlihat ibu ilya' tengah memperhatikan mereka dari halaman, tampak bingung siapa yang tengah menaiki motor, kalau alex dan anaknya pasti langsung masuk.

"Ya' turun gih...ibu lu nunggu tu, gua juga buru2 pulang ni" bujuk iwan tiba2 agar ilya' turun dari motornya.

"Ck, selamat kali ini. Awas lu wan!" Ancam ilya' tapi kali ini cukup lucu didengar, Ia pun segera turun.

"Hmmm gua duluan" iwan langsung melajukan motornya meninggalkan ilya yang memasuki halaman rumah yang cukup besar dan menghampiri sang mami tercinta.

"Siapa tadi nak?" Tanya mami ilya'.

"Temennya anak mami yang ganteng ini" jawab ilya dengan satu kecupan di dahi mami nya, sang mami tersenyum "kayak ga asing" batin mami ilya'.





×××××××××







    ~Iwan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

    ~Iwan



#kalau suka jangan lupa vote yaaa🤗

-------








#ga tau yaaa pertama kali bikin kayak ginii~~

#banyak salah kata mohon dimaklumi yaaa😊

Hilang (Xodiac members)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang