----'xxzzz-----
Disebuah padang rumput disamping sebuah danau yang cukup luas dengan terik senja menambah kenyamanan dua bocah kecil yang tengah terlelap.
Srett! "Wainnn habis ni pulang yaa"
"..."
🏢~
Mata itu terbuka melihatkan ruang kelas yang kosong "ahh...jam istirahat ya.." itulah yang dipikirkan remaja bernama iwan yang tengah duduk dikursi kelas dengan suasana yang sunyi dan sepi. Biasanya ia dibangunkan ilya' sebagai teman sebelahnya tapi untuk beberapa hari ini ia menolak ajakan ke kantin di jam istirahat dengan alasan cukup kenyang sarapan masakan mamanya, bukan sekedar omong kosong alasannya itu melainkan ia sengaja sarapan dengan porsi berbeda dari pada hari-hari biasanya (iwan adalan pencinta masakan mamanya🤗.)
Drrt!Drrt!
Notif pesan dari orang tua mengharuskan tangan lemas nya meraih ponsel disebelahnya.
-mama papa mau berkunjung kerumah nenek sekitar 2 hari...jaga rumah baik2 yaa anak anak sayangg-
-labid jaga abangmu-Mengernyitkan alis? itulah yang dilakukan iwan sekarang, siapa anak pertamanya disini? Hanya pertanyaan itu yang mengisi kepalanya, sudahlahh ada ada saja orang tuanya ini.
Iwan tidak membalas pesan orang tuanya itu, sedang adiknya yang cepat membalas dengan 'antusias' terlihat dengan emot yang disertakan, itulah pikirnya.🏡~
Kali ini iwan menginap di basecamp mengisi kesempatan disaat orang tuanya yang tidak ada dirumah. Ia belum mengabari labid karna tak sempat memegang ponselnya, sepulang sekolah ia ke pusat perbelanjaan membeli bahan bahan yang ingin dimasaknya dan sekarang ia tengah sibuk dengan peralatan di dapur.
Disisi lain, labid juga tak sedang berada dirumahnya melainkan berencana menginap dirumah alex ditemani ilya'."Bid dah kabarin abang lu?" Tanya alex dengan berbagai camilan makanan ditangannya.
"Udah tadiiii, tapi ga dibalesssz" jawab labid dengan nada malas di akhir.
"Haha sabarr punya abang..gua aja pengin punya ga keturutan" keluh ilya' dengan muka lesu yang dibuat buat.
"Pantesann lu kaga ada besar besarnya ya' hahahahahahaha" tawa lepas alex yang mengisi ruangan disusul labid ikut membisingkan telinga mengalahkan televisi yang tengah menyala didepan mereka, dengan polosnya ilya' ikut tertawa menambah keradoman malam mereka.(hahaha ga jelas🙄)
....
🏡~
Menampilkan iwan, bagas, gibran dan husein yang menikmati makanan yang telah disiapkan iwan. Sebenarnya iwan sudah mengundang 8 teman beserta adiknya dan menyisakan 3 orang yang datang.
"Adek lu gimana gas?" Tanya husein memecah keheningan, sedari tadi ia memikirkan percakapan apa yang hendak dimulainya dan berujung bagas yang bisa dijadikannya topik.
"Dah mendingan...besok dah balek sekolah lagi gua...capek 4 hari jaga adek yang rewel ga ketolongan" jawab bagas dengan muka cukup lelah melihatkan dua kantung mata dibawahnya.
"Enaklah tuu adek lu kan masih ucul kecil lagi....ya kan wann?" celoteh gibran melirik orang yang duduk di hadapannya.
"Haaah ya yaa..." hanya kepasrahan yang bisa dijawab bagas.
....
"Bran balek yok!" ajak husein sambil menyeret gibran, meski husein lebih mungil dari gibran tapiii tenaganya melebihi cover.
"Hmmm" yang diseret hanya berdehem dengan mulut tersumpal roti.
"Duluan yeee" ucap gibran sebagai salam perpisahan mereka malam ini.
"Hati hati yaa" balas bagas disertai iwan yang cukup melambaikan tangan.
Menyisakan bagas dan iwan,
"Pekan depan gimana lu wan?" Tanya bagas yang mengerti kegelisahan temannya ini. Dia menyadari akhir akhir ini iwan pasti lebih memilih untuk lebih diam dikelas dari pada biasanya yang memang pendiam. Meski 4 hari ini bagas tak hadir tapi dia cukup mengerti pada temannya ini.
Nyatanya ia menyempatkan diri datang ke sini meski wajahnya yang cukup menampakan lelah."...."
"Haha gua tau...lu pasti bener bener pengin ikut karna ini yang terakhir....."
Tebak bagas karna iwan hanya diam terduduk di sofa tanpa melihat ke arahnya padahal jelas dia mendengar dengan baik."Ga nyangka bentar lagi kita lulus...cepet banget...nanti kalo kita ketemu lagi lu ga usah pura pura ga inget kita! Udah 5 tahun kita bersembilan bareng bareng..." ucap bagas mendekati iwan dan bersandar disebelah nya seakan melepas lelah yang cukup melegakan.
Kenapa 5 tahun? Karna iwan adalah murid pindahan ketika mereka kelas 2 smp kecuali shaquil, dabin dan labid yang berada satu kelas dibawah.
"Ga papa wann kalo emang ga ikut...tapi sedih juga sii kalo cuman berdelapan mulu nanti gua coba cari alasan....mmm biar gampang sama labid bisa niii" berniat menghibur temannya ini malah membuatnya seakan sedang bicara sendiri.
"Kenapa harus ketemu dia lagi sih"
Pertanyaan itu yang selalu menjadi penyesalan iwan lima tahun terakhir, meski begitu ada rasa rindu, hangat yang menyertai setiap iwan melihat orang itu. Rasa penyesalan itu disertai dengan rasa bersalah, tak ingin menyalahkan diri sendiri tapi dia tak bisa mengelak dari kenyataan yang selama ini sering menhantuinya.
"Gua pasti ikut"
"...?"
"Terlalu lama gua sembunyi terus...kenyataan memang harus gua hadapin" ucap iwan yang kemudian bangkit dari sofa dan menuju kamar mandi, hendak persiapan tidur(bobok cantek).
Bagas hanya menatap diam kepergian iwan yang kemudian memilih beranjak menuju kasur yang lebih nyaman untuk menjemput mimpi.
---
(Jan lupa tidur yaa gess.... hihihi)
---
Bagas~
Gibran~
(Cukup anteng kali ini)Sertakan vote bila sukaaa😁
#Komen kalo bisa yaaak
#Jan lupaaa yaaa
(😔bentar lagi masuk...sempet ga yaa nyelesaiin ini...)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hilang (Xodiac members)
General Fiction"iwann lo ada ngerjain tugas ga?" tanya salah satu remaja laki laki dengan seragam berwarna biru tua sembari menyusuri lorong menuju kelas mereka. "kepo" jawab remaja disebelahnya yang bernama iwan. "yaelah wann.. ga usah sok pelit napaa! lo kan baa...