ENIGMA | Dont Say The Name |

02 | Gadis Dalam Mimpi

"Terima kasih Luna, kau sudah membawakan apa yang kami butuhkan untuk menolong istriku."

"Sudah jadi kewajibanku yang mulia selama aku mampu, senang bisa membantu. Aku akan membuatkan resep obatnya sekalian memberikannya pada Ratu malam ini."ucap Yoongi dengan senyum merekah.

"Apa yang ingin kau sampaikan sebagai imbalan atas semua ini, Luna ?"

Yoongi lantas menggeleng kecil, "Aku tak ingin materi, mungkin sepiring daging sudah cukup untuk mengenyangkan perutku malam ini."

Sang Raja kembali berterima kasih atas kerja kerasnya yang luar biasa, ia memberikan banyak imbalan kepingan emas dan akses gratis pada Yoongi selama di Seastone namun gadis itu menolak dan hanya menerima semangkok daging iga bakar yang disajikannya hari itu.

Yoongi menyelesaikan tugasnya di tempat itu dengan baik, gadis itu sudah berjuang selama berbulan-bulan untuk membantu beberapa orang di Neverland.

Ia pun telah mendapatkan kabar untuk segera kembali ke Clawtown memenuhi panggilan Head Alpha Jang Geunsuk.

Atau Yoongi biasa menyebutnya sebagai Shifu karena kakek tua itu adalah maha guru dari para guru medis terbaik di Neverland.

Setelah menikmati malam terakhirnya di Seastone, Yoongi keesokan harinya berangkat menuju Clawtown meski dengan sedikit menyesal karena ia kehilangan buku catatannya yang berisi resep pengobatan yang selama ini dia pelajari.

"Mungkin sesekali aku harus kembali ke Hawton untuk mencarinya.."hela Yoongi saat teringat betapa cerobohnya dia kemarin.

Tidak, dia tidak ceroboh sebenarnya.

Dia hanya ketakutan saat bertemu dengan pria dengan energi gelap yang sempat ia temui di kapal anak buah Hevasona waktu lalu.

Ia kaget karena bisa saja dirinya kembali di incar sama seperti waktu itu.

Yoongi menempuh perjalanan seorang diri dari Seastone kembali ke Clawtown setelah dua tahun lebih mengembara menjalankan tugasnya sebagai Luna berkeliling Neverland.

Sejujurnya ia rindu kampung halamannya di Elshire, namun ia belum berani untuk kembali mengingat dirinya merasa belum pantas untuk menjadi seorang Luna yang akan menggantikan jajaran klan Min nantinya.

Apalagi setelah Ayahnya meninggal dan hanya menyisakan pamannya yang galak, Yoongi tak bisa betah dengan segala aturan tata krama seorang puteri kerajaan yang sebagaimana para puteri raja seharusnya.

Terutama seorang Laluna sepertinya, dimana dia harus duduk berjam-jam menjadi gadis anggun dengan langkah gemulai dan suara lembut layaknya seorang bangsawan dengan kasta tertinggi dimana hidupnya hanya akan berakhir dengan jatuh cinta pada seorang pangeran yang telah dijodohkan kepadanya.

Kisah klasik aturan para tetua kerajaan yang kolot dan sangat bertentangan dengan prinsip hidup dirinya.

Aturan kerajaan yang membosankan sangat bertolak belakang dengan kepribadiannya yang berani, tegas dan frontal tidak mencerminkan sebagaimana puteri kerajaan pada umumnya.

Sampai dirinya di masukan kelas keputerian dikalangan bangsawan sejak usia remaja,

Disaat semua puteri kerajaan diharuskan belajar tata krama dan bagaimana cara menari dengan lemah gemulai, Yoongi justru sering dimarahi instruktur karena dirinya malah pargoy dan bermain pedang-pedangan.

Yoongi juga selalu kabur saat semua puteri kerajaan berada dikelas mempelajari puisi, dirinya lebih memilih berburu rusa dihutan gelap.

Ia hanya akan hadir jika sang Paman sudah menjewer telinganya dan memarahinya dalam ceramah selama tiga jam lamanya.