Part 1

3 1 0
                                    

Didalam sebuah ruangan yang terlihat mewah, kain-kain tipis berwarna merah berjuntai membentuk dinding. Hiasan berkilauan dengan manik-manik bola kaca mengkilat, berwarna merah, hijau tua, dan kuning keemasan tersusun rapi dan indah.

Bantalan duduk dengan sebuah meja yang tidak kecil, tidak juga terlalu besar. Diatas meja terdapat teko dari kaca yang berhias goresan emas berisi teh yang beraroma semerbak mewangi. 3 cangkir gelas yang baru saja dicuci menggunakan air panas untuk menjaga kehigenisan nya.

Terlihat dua orang pria dengan setelan formal yang mewah, hakama hijau tua dengan kimono berwarna coklat muda. Salah satu pria menggunakan haori berwarna coklat tua dengan lambang matahari punggung nya. Sementara yang lain menggunakan haori berwarna yang senada dengan hakama nya.

Seorang kamuro dari balik kain tirai tipis itu membungkukkan badannya sopan. Meletakan nampan berisi beberapa buku dan kuas serta tinta.

"Kamado-sama, Zenkyuu telah datang" 

.
.
.
..


Empat jam yang lalu.

"Kokuryu adalah jenis huruf tampilan skrip kuas yang dirancang untuk membangkitkan citra naga jantan yang terbang liar di langit yang dipenuhi awan gelap." Suara Zenitsu terdengar begitu lembut dan mengalun.

"Pukulan berat dan ringan yang dibentuk oleh kontras gerakan pukulan cepat dan lambat mengingatkan pada dinamika emosional naga yang mengamuk." Dia menjelaskan sambil menuliskan dengan seksama pada papan kapur.

"Bentuk huruf Kokuryu tidak dibatasi oleh tubuh tipe persegi dan bentuk huruf yang digambar secara dinamis mungkin terlihat tidak seimbang, tetapi ketika disusun menjadi kata-kata, mereka menghasilkan gambar yang kuat dan harmonis." Para kamuro mengangguk perlahan sambil mencoba meniru bentuk tulisan Zenitsu di kertas mereka menggunakan kuas bertinta.

Menjadi pengajar para generasi oiran, padahal Zenitsu sendiri baru debut menjadi bunga di rumah hiburan TnB HQ. Tapi wawasan dan pengetahuan nya tentang budaya sudah setingkat dengan Madu Ketiga TnB HQ.

Dia selalu menyesali takdir yang menjadikan dia pelacur dengan embel-embel Oiran berkualitas. Sungguh nasib yang tidak terduga.

"Baiklah semuanya, ayo fokus. Kita akan pindah ke materi selanjutnya." Zenitsu menutup kipasnya dan menepuk telapak tangannya. Dia duduk dengan anggun. Semua kamuro membenarkan cara duduk mereka.

"Apa yang kalian ketahui tentang sake?" Zenitsu memulai dengan pertanyaan.

"Minuman yang membuat mabuk."

"Anggur fragmentasi."

"Minuman beralkohol"

Para kamuro menjawab dengan antusias, mereka suka diajari oleh Zenitsu atau yang dikenal dengan nama Zenkyuu-sen.

"Baik, secara sederhananya bisa disebut seperti itu." Zenitsu mengangguk perlahan lalu menatap para kamuro.

"Sake merupakan minuman beralkohol khas Jepang yang telah dikenal secara global. Bagi para penggemar budaya atau kuliner Jepang, mereka pasti sudah familiar dengan minuman ini." Zenitsu menjelaskan dengan perlahan dan lembut.

"Sake Jepang (日本酒) kanji nya seperti ini" Zenitsu berdiri dan menulis di papan kapur.

"Minuman ini dibuat melalui proses fermentasi beras. Ada yang bisa menyebutkan bahan-bahan utama nya?" Zenitsu menoleh dan mulai bertanya. Para kamuro terlihat bersemangat dan mengangkat tangan.

Orange KOKURYUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang