[KISAH TELADAN] Ratapan Sang Pemerkosa Mayat

2.3K 123 4
                                    

Suatu hari Umar ra menemui Rasulullah dengan menangis. Rasulpun bertanya kepadanya, "Apa gerangan yg mnyebabkan engkau menangis, wahai Umar?"

Kata Umar, "Sungguh hati saya merasa tersentuh oleh ratapan seorang pemuda yang ada dipintu rumah tuan!"

Rasul pun memerintahkan Umar untuk membawa pemuda itu.

Ketika pemuda itu telah sampai dihadapan Rasulullah, beliaupun bertanya kepadanya, "Wahai pemuda, apa gerangan yg mnyebabkn engkau mnangis dan mratap?"

Pemuda itu menjawab, "Wahai Rasulullah, yang membuat saya menangis ialah banyaknya dosa yang terlanjur saya lakukan. Saya takut bila Allah murka kepada saya."

Beliau kembali bertanya, "Apakah engkau mempersekutukan Allah dengan sesuatu?"

"Tidak," jawab pemuda itu.

"Apakah engkau telah membunuh orang dengan tanpa hak?" tanya Rasulullah.

"Tidak," jawab pemuda itu.

"Allah akan mngampuni semua dosamu, meski dosamu itu sepenuh tujuh langit dan bumi," jelas Rasulullah sembari menenangkan pemuda itu.

Mendengar penjelasan Rasul, pemuda itu pun berkata, "Wahai Rasulullah, dosa saya lebih besar dari tujuh langit dan gunung yg tegak berdiri!"

Beliau pun menimpali, "Apakah dosamu lebih besar dari kursi (kekuasaan) Allah?"

"Dosa saya lebih besar lagi!" ratap pemuda itu.

"Apakah dosamu lebih besar dari Arsy?" beliau kembali bertanya.

"Dosa saya lebih besar dari itu!" jawab pemuda itu.

"Apakah dosamu lebih besar ataukah Allah?" tanya Rasulullah.

"Allah tentu yg lebih besar dan lebih Agung,tapi saya malu kepadamu, wahai Rasulullah," jawab pemuda itu.

Beliau bersabda, "Janganlah engkau

malu, beritahukan dosamu kepada saya!" pinta Rasulullah.

Akhirnya pemuda itu menceritakan dosa yg telah dikerjakannya, seraya berkata, "saya adalah seorang pemuda pembongkar mayat sejak tujuh tahun yg lalu. Suatu ketika ada seorang gadis putri seorang sahabat golongan anshar yang meninggal dunia, maka saya pun membongkar kuburnya dan mngeluarkannya dari kafannya, karna tergoda bisikan syaitan, saya pun menggaulinya.

Tiba-tiba gadis itu berbicara, "Tidakkah engkau malu kepada Kitab Allah dan pada hari Dia meletakkan 'kursi-Nya' untuk memberikan hukum serta mengambil hak orang yg dianiaya dari orang yang telah menganiaya? Mengapa engkau jadikan aku telanjang di hari penghimpunan kelak dari orang-orang yang telah meninggal dunia? Mengapa engkau jadikan aku berdiri dalam keadaan junub di hari penghimpunan kelak?"

Mendengar cerita itu Rasulullah pun meloncat karena gusarnya. Dengan suara keras beliau berkata, "Wahai pemuda fasiq, keluar dan jauh-jauhlah kamu dari saya, tidak ada balasan yang pantas untukmu kecuali neraka!"

Pemuda itupun keluar dengan menangis sejadi-jadinya. Ia menjauh dari khalayak ramai dan menuju ke padang pasir yg luas, dengan tidak makan dan minum sesuatupun, serta tidak bisa tidur sampai tujuh hari lamanya. Tubuhnya pun menjadi lemah dan lunglai, hingga jatuh iapun jatuh tersungkur di permukaan tanah berpasir yg luas. Seraya meletakkan wajahnya di pasir sambil bersujud, ia berdoa dan meratap, "Wahai Tuhan, aku adalah hamba-Mu yg berdosa dan bersalah. Aku telah datang ke pintu Rasul-Mu agar dia bisa menolongku di sisi-Mu. Namun ketika ia mendengar dosaku yang sangat besar, ia mengusirku dan mengeluarkan aku dari pintunya. Kini aku datang ke pintu-Mu, agar Engkau berkenan menjadi penolongku di sisi Kekasih-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Pengasih kepada hamba-hamba-Mu. Tak ada lagi harapanku kecuali kepada-Mu. Kalau tidak mungkin, maka lebih baik kirimkan saja api neraka dari sisi-Mu dan bakarlah aku dengan api itu di dunia-Mu ini, sebelum aku Engkau bakar di akhirat-Mu nanti."

Sepeninggal pemuda itu,Rasulullah didatangi oleh malaikat Jibril,seraya berkata, "Wahai Rasulullah, Allah telah berkirim salam kepada-Mu."

Beliaupun menjawab salam Allah. Setelah itu malaikat Jibril berkata, "Allah bertanya kepadamu, apakah kamu kamu yang telah menciptakan para makhluk?"

Beliau menjawab, "Tentu saja tidak, Allah yang telah menciptakan semuanya."

"Allah juga bertanya kepadamu, apakah kamu yang telah memberi rezeki kepada makhluk-makhluk Allah?" malaikat Jibril kembali bertanya.

"Tentu saja Allah-lah yg telah memberi rezeki kepada mereka, bahkan juga kepadaku," jawab beliau.

"Apakah kamu yg berhak menerima taubat seseorang?" kembali malaikat Jibril bertanya.

"Allah-lah yg berhak menerima dan mengampuni dosa hamba-hamba-Nya," jawab beliau.

Mendengar jawaban tersebut, malaikat Jibril berkata, "Allah telah berfirman kepadamu, 'Telah Aku kirimkan seorang hamba-Ku yg menerangkan satu dosanya kepadamu,tapi mengapa engkau berpaling darinya dan sangat marah padanya? Lalu bagaimana keadaan orang-orang mukmin besok jika mereka datang padamu dengan dosa yang lebih besar seperti gunung? Kamu adalah utusan-Ku yang Aku utus sebagai rahmat untuk seluruh alam, maka jadilah engkau orang yang berkasih sayang kepada orang-orang yang beriman dan menjadi penolong bagi orang-orang yg berdosa. Maafkanlah kesalahan hamba-Ku,karna Aku telah menerima taubatnya dan mengampuni dosanya'".

Mendengar teguran Allah, Rasulullahpun mengutus beberapa sahabatnya untuk menemui pemuda tersebut. Akhirnya mereka menemukannya dan menyampaikan kabar gembira tentang keampunan Allah kepadanya.

Lalu mereka membawa pemuda itu kepada Rasulullah dan kebetulan saat mereka sampai beliau sedang mengerjakan shalat. Maka mereka segera bermakmum dibelakangnya. Setelah selesai membaca surah Al-Fatihah beliaupun membaca surah At-Takasur, baru saja beliau sampai ayat "Hatta zurtumul maqabir (sampai kamu masuk kedalam kubur)", maka pemuda itupun menjerit keras dan jatuh.

Ketika orang-orang telah selesai shalat, merekapun mendapati ternyata pemuda itu telah meninggal dunia. Allah berkenan menerima taubatnya dan memasukkannya kedalam kelompok hamba Allah yang shaleh.

*(kisah disadur dari Durratun Nasihin,bab Taubah, by alan santri

---

Sumber :

http://alan-santri.blogspot.com/2010/05/ratapan-sang-pemerkosa-mayat.html?m=1

Berita Seputar IslamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang