Two

111 7 0
                                    

" ada apa Tomkin ? " tanyaku lagi.

Ah ya ! Dia laki-laki yang menolongku tadi dari laki-laki bernama Harny , oh bukan Harny emh, mungkin Heiry ,terserah aku lupa nama bajingan itu. Sebenarnya Louis adalah sepupuku yah dia juga mengetahui pekerjaanku sebagai agen rahasia atau tepatnya orang pertama, Saat aku di beri tawaran Louis yang memberi saran agar aku menerimanya. Dan aku sudah mengatakan misiku kali ini, dia membantuku untuk merahasiakan identitas diriku yang sebenarnya.
Di keluargaku hanya dia yang mengetahui ini, mungkin ayah dan ibu. Kami cukup dekat tapi itu dulu sekarang tidak mungkin karna kami sama-sama sibuk dengan urusan masing-masing dan tidak ada waktu seperti dulu untuk bercerita.

" kau lama sekali bodoh! " semprotnya tidak menghiraukan ucapanku.

" hey Louis , Tomkinnya Aldercy ! " ledek Exie. Ugh, mereka selalu bertengkar jika bertemu.

" diam! Kenapa kau membawa barbie buruk rupa ini kesini hah ?! " balas Louis. Aku tidak membalasnya , mengambil kunci apartment di dalam tas lalu membuka pintunya berjalan masuk meninggakan mereka yang sedari tadi adu mulut.
Menghempaskan bokongku di sofa, aku melihat Exie yang masuk dengan Louis di belakangnya. Louis berjalan ke arahku lalu duduk di sebelahku sedangkan Exie dia pergi kedapur untuk mengambil minum.

" kau kenapa membawa si barbie buruk rupa itu heh ? " tanya Louis dengan nada agak tinggi.

" hey bodoh aku mendengarmu ! Berhenti mengataiku barbie buruk rupa! Dasar anak manja !" Teriak Exie dari dapur , dia mendengarnya.

" dan kau memiliki telinga yang sangat-sangat panjang ternyata!" Balas Louis dengan berteriak.

" hey bisakah kalian berhenti bertengkar atau aku akan mengusir kalian dari sini." Ucapku dengan nada kesal setelah itu mereka berdua berhenti, baguslah.

" baiklah langsung saja. Aku ke sini ingin mengatakan sesuatu."

" emh..."

" seharusnya tidak berkata seperti itu padanya ! "

" hah ? Siapa ? Exie ? Zayn ? Atau temanmu yang bernama Hanry itu ? Dan satu lagi memang aku berkata apa ? " tanyaku lalu menengok ke arahnya, menaikan sebelah alisku.

" Harry bukan Hanry. Kau pikir aku tidak tahu jika kau ingin mengatakan akan membunuhnya."

Astaga apa maksud anak ini ?! Setahuku ... Em yaaa aku ingat !!!

" ini salahmu juga ! Lepaskan atau aku akan -... "

Yah dia benar aku memang ingin mengatakan jika aku akan membunuh si bajingan itu.

" ada apa dengan bajingan itu hah ? Kau tahu gara-gara dia aku kehilangan targetku." Balasku geram sambil mengingat kejadian tadi pagi.

" sebaiknya kau jangan memancing masalah dengannya."

" bukannya sebaliknya ? Oh siapa dia ? Teman clubmu heh ?
Setahuku kau hanya punya teman yang bernama Nanyel si pirang manja itu."

" turuti saja. Niall bukan Nanyel terserah kau , kau selalu mengganti Nama seseorang."
Aku terkekeh mendengar ucapannya. Bukannya aku mengganti melainkan aku tidak bisa mengingat nama seseorang dengan mudah.

" Alcy dan Tomkin , sepertinya aku harus pergi, bye !!" Ucap Exie yang muncul dari dapur lalu berjalan ke arah pintu luar.

" Jangan memanggilku Tomkin !! Jika kau yang mengatakannya itu terdengar menjijikan." Teriak Louis yang berada di sebelahku, Exie yang mendengarnya hanya menjulurkan lidahnya lalu menutup pintu apartment.

" Ugh aku ingin tidur." Ucap Lou lalu bangkin dari duduknya berjalan ke arah kamarku. Kebiasaan lamanya tak pernah hilang rupanya.

The Secret AgencyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang