BAB 3

466 40 8
                                    


Wajib absen dulu di sini.

Koreksi yang masih typo.

Happy reading.

.o0o.

Sesuai janjinya dengan Raquel, Alejandro yang sudah siap dengan kaos putih polos, celana jeans hitam, dan dilengkapi jaket kulit hitamnya itu keluar dari kamarnya. Menyandarkan tubuhnya pada pintu kamarnya yang sudah ia tutup rapat, Alejandro menunggu Raquel keluar dari kamarnya dengan sendirinya.

 Menyandarkan tubuhnya pada pintu kamarnya yang sudah ia tutup rapat, Alejandro menunggu Raquel keluar dari kamarnya dengan sendirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lima menit tidak kunjung keluar juga, Alejandro memutuskan untuk mengetuk pintu kamar Raquel di depannya. "Raquel." panggilnya. Dan tidak butuh waktu lama, Raquel keluar dari kamarnya dengan senyum yang selalu terbit di bibirnya setiap kali Alejandro melihatnya.

"Kenapa baru keluar?" Alejandro yakin, Raquel sudah siap sedari tadi karena tidak butuh waktu lama untuk Raquel buka pintu kamarnya.

Masih dengan senyum di bibirnya, Raquel menjawab, "Sengaja. Pengen denger Ale manggil namaku." akunya dengan kekehan kecilnya. Sementara Alejandro hanya diam mengamati penampilan Raquel.

Kaos putih polos, celana jeans biru dan juga jaket jeans crop top biru. Sangat berbanding terbalik dengan penampilan Raquel tadi yang terlihat lebih feminim. Namun, tidak menampik, Raquel terlihat cantik dengan semua yang ia pakai. 

"Ayo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayo." ajak Alejandro mengambil langkah lebih dulu ke arah lift yang akan membawa mereka turun ke lantai dasar.

Raquel mengikutinya dan menyamakan langkah mereka. Seperti biasa, Raquel tidak akan ragu-ragu untuk menggandeng tangan Alejandro lebih dulu. Walaupun Alejandro tidak berinisiatif untuk menggengam tangannya, setidaknya Alejandro tidak menolak apapun bentuk sentuhan fisik yang Raquel mulai lebih dulu.

"Kita mau kemana?" Raquel kembali bertanya saat mereka sudah sampai di garasi khusus motor. 

Alejandro menyerahkan helm pada Raquel yang langsung diterima dengan baik. "Nonton dan makan."

ALEJANDROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang